Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur: Cara Membuat & Contoh
Apa itu laporan laba rugi perusahaan manufaktur? Laporan laba rugi, atau profit and loss statement…
Sean Thobias
Januari 23, 2025Laporan Harga Pokok Penjualan (HPP) perusahan manufaktur adalah dokumen yang mencatat total biaya produksi barang yang sudah terjual dalam periode tertentu. Laporan ini membantu Anda memahami berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk setiap produk yang berhasil dijual.
Tujuan utama HPP adalah memastikan biaya produksi dihitung secara akurat, sehingga perusahaan bisa mengevaluasi keuntungan dengan lebih jelas. Dengan begitu, Anda dapat membuat keputusan bisnis yang lebih tepat berdasarkan data keuangan yang solid.
Biaya ini mencakup semua biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku yang digunakan langsung dalam produksi, seperti kulit atau kain untuk sepatu. Ini adalah biaya utama yang dibutuhkan untuk mengubah bahan mentah menjadi produk jadi.
Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk menggaji pekerja yang terlibat langsung dalam proses produksi, seperti gaji dan tunjangan. Biaya ini dihitung berdasarkan waktu yang dihabiskan dalam produksi barang.
Biaya overhead pabrik mencakup biaya yang tidak langsung terkait dengan produk, seperti listrik, sewa pabrik, dan pemeliharaan mesin. Biaya ini diperlukan agar proses produksi berjalan lancar meskipun tidak langsung digunakan dalam barang.
Saldo persediaan meliputi bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi yang dimiliki pada awal dan akhir periode. Perhitungan persediaan awal dan akhir akan mempengaruhi total biaya produksi selama periode tersebut.
Ada dua metode umum yang digunakan untuk menentukan dan menyusun laporan HPP perusahaan manufaktur— full costing dan variable costing.
Full costing adalah metode yang menghitung semua biaya produksi, termasuk biaya tetap dan variabel, dalam harga pokok penjualan. Biaya tetap seperti penyusutan, gaji manajer, dan sewa pabrik juga dimasukkan, selain biaya variabel seperti bahan baku dan upah tenaga kerja langsung.
Keunggulan:
Kelemahan:
Variable costing hanya menghitung biaya yang berubah langsung sesuai dengan volume produksi, seperti bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead variabel, sebagai bagian dari harga pokok penjualan. Biaya tetap, seperti sewa pabrik dan gaji manajer, tidak termasuk dalam perhitungan HPP karena dianggap sebagai biaya periode.
Keunggulan:
Kelemahan:
Pemilihan antara full costing dan variable costing tergantung pada tujuan perusahaan. Jika fokus pada analisis jangka panjang dan penentuan harga jual, full costing lebih tepat, sementara variable costing cocok untuk pengelolaan biaya variabel dan keputusan jangka pendek.
Untuk menyusun laporan HPP perusahaan manufaktur, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengumpulkan data terkait produksi dan persediaan. Data ini mencakup persediaan awal, biaya produksi selama periode, dan persediaan akhir.
Persediaan awal mencatat bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi di awal periode. Sementara itu, biaya produksi meliputi pengeluaran seperti pembelian bahan baku, gaji pekerja, dan biaya overhead, dengan persediaan akhir digunakan untuk menghitung HPP secara akurat.
Setelah data terkumpul, semua biaya yang dikeluarkan selama proses produksi perlu dihitung secara rinci. Biaya ini meliputi bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.
Biaya bahan baku mencakup pembelian bahan yang digunakan langsung dalam produksi. Sementara itu, tenaga kerja langsung mencakup gaji pekerja yang terlibat langsung, dan overhead pabrik mencakup biaya seperti listrik, sewa, dan pemeliharaan mesin.
Setelah menghitung semua biaya produksi, tambahkan nilai persediaan awal—mulai dari bahan baku, barang dalam proses, hingga barang jadi—dengan total biaya produksi selama periode berjalan. Hasilnya menunjukkan total biaya yang tersedia untuk menghasilkan produk selama periode tersebut.
Langkah ini penting untuk memahami seberapa besar biaya yang digunakan sebelum dikurangi persediaan akhir. Dengan begitu, Anda bisa melihat gambaran jelas tentang efisiensi penggunaan sumber daya dalam proses produksi.
Kurangi nilai persediaan akhir dari total biaya produksi yang tersedia. Persediaan akhir meliputi bahan baku yang belum terpakai, barang dalam proses, dan barang jadi yang belum terjual pada akhir periode.
Dengan mengurangi persediaan akhir, Anda bisa mengetahui biaya sebenarnya yang dikeluarkan untuk barang yang selesai diproduksi dan siap dijual. Langkah ini membantu menghitung biaya secara lebih akurat selama periode berjalan.
Setelah Anda mengurangi persediaan akhir dari total biaya produksi, hasil akhirnya adalah Harga Pokok Penjualan (HPP), atau Cost of Goods Sold (COGS). Angka ini menunjukkan total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang yang telah terjual dalam periode tertentu.
HPP membantu perusahaan memahami biaya sebenarnya dari setiap unit produk yang terjual. Dengan begitu, Anda bisa mengevaluasi efisiensi produksi sekaligus menentukan harga jual yang lebih tepat.
Setelah selesai melakukan perhitungan, langkah selanjutnya adalah menyusun laporan HPP perusahaan manufaktur dengan sistematis. Laporan ini harus mencakup rincian biaya produksi, seperti bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.
Jangan lupa untuk mencantumkan persediaan awal dan akhir, baik untuk bahan baku, barang dalam proses, maupun barang jadi. Total HPP yang dihitung akan digunakan dalam laporan laba rugi untuk melihat profitabilitas perusahaan.
Sebelum laporan HPP perusahaan manufaktur selesai, pastikan untuk meninjau kembali semua data dan perhitungan yang telah dilakukan. Periksa angka-angka penting seperti total biaya produksi, saldo persediaan awal dan akhir, serta hasil akhir HPP untuk memastikan semuanya akurat.
Kesalahan dalam laporan HPP bisa berdampak pada keputusan bisnis yang salah. Oleh karena itu, langkah validasi ini sangat krusial agar laporan yang dihasilkan tetap akurat dan dapat dipercaya.
Berikut adalah contoh sederhana laporan harga pokok penjualan (HPP) dalam format tabel untuk membantu Anda memahami struktur laporan tersebut:
Pastikan perusahaan memiliki sistem kontrol internal yang kuat untuk memeriksa data seperti biaya bahan baku, upah tenaga kerja, dan overhead. Dengan ini, Anda dapat memastikan setiap data yang masuk akurat dan dapat dipercaya.
Manfaatkan teknologi seperti barcode atau RFID untuk melacak bahan baku sejak diterima hingga digunakan dalam produksi. Cara ini tidak hanya mempermudah proses, tetapi juga mengurangi risiko kesalahan manual yang bisa terjadi.
Untuk memahami efisiensi biaya produksi, coba bandingkan HPP dari periode sebelumnya. Langkah ini membantu Anda melihat pola biaya sekaligus menemukan peluang perbaikan, seperti mengurangi pemborosan atau meningkatkan produktivitas.
Buat laporan HPP perusahaan manufaktur secara bulanan atau triwulanan untuk mempermudah memantau perubahan biaya. Dengan begitu, Anda bisa mengambil keputusan lebih cepat dan tepat berdasarkan data yang ada.
Tentukan metode perhitungan biaya yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda. Jika ingin mendapatkan gambaran lengkap semua biaya, gunakan full costing. Namun, jika fokus Anda adalah pada biaya variabel, variable costing bisa menjadi pilihan yang lebih relevan.
Pemilihan metode yang tepat akan berdampak langsung pada akurasi laporan HPP perusahaan manufaktur. Hal ini juga penting untuk mendukung keputusan strategis, seperti menentukan harga jual atau menganalisis tingkat profitabilitas produk Anda.
Pastikan tim yang menyusun laporan HPP perusahaan manufaktur memiliki keterampilan dan pemahaman yang cukup. Jika perlu, berikan pelatihan tentang cara mencatat data, menghitung biaya, dan pentingnya menjaga akurasi informasi.
Dengan tim yang terlatih, proses penyusunan laporan akan lebih efisien, dan risiko kesalahan dapat diminimalkan. Langkah ini juga memastikan laporan HPP perusahaan manufaktur menjadi alat yang lebih andal untuk pengambilan keputusan bisnis.
Membuat laporan Harga Pokok Penjualan (HPP) secara manual sering kali menjadi tantangan besar bagi perusahaan manufaktur. Proses ini rentan kesalahan dan memakan waktu, yang akhirnya bisa menghambat pengambilan keputusan strategis.
Dengan software akuntansi, proses ini menjadi lebih cepat dan minim kesalahan karena data dari berbagai departemen terintegrasi secara otomatis. Jika membutuhkan solusi lebih menyeluruh, software ERP dapat menjadi pilihan untuk menghubungkan akuntansi dengan manajemen persediaan, penjualan, hingga supply chain.
HPP yang akurat membantu perusahaan menetapkan harga jual yang kompetitif sekaligus menguntungkan. Dengan teknologi yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, mengoptimalkan sumber daya, dan bertahan di pasar yang semakin kompetitif.
Tim Insights Impact
Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.
Hubungi kami untuk mendapatkan perbandingan fitur lengkap dari 7 sistem ERP terbaik di Indonesia.