Apa itu software manufaktur?

Software manufaktur adalah software yang dirancang untuk membantu perusahaan dalam merencanakan, mengelola, dan mengotomatiskan proses produksi secara efisien. Tujuan dari software manufaktur adalah mengoptimalkan proses produksi dengan mengintegrasikan perencanaan, pengendalian, dan pelacakan produksi dalam satu sistem terpusat.

Manfaat dari software manufaktur adalah:

  1. Efisiensi Operasional: Mengurangi pemborosan waktu dan sumber daya.
  2. Pengendalian Produksi: Monitoring real-time terhadap proses produksi.
  3. Peningkatan Kualitas: Mengurangi kesalahan produksi dengan otomatisasi.
  4. Pengelolaan Inventaris: Menghindari kekurangan atau kelebihan stok bahan baku.
  5. Analisis dan Pelaporan: Menyediakan data produksi untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.

Jenis-jenis software manufaktur

Ada 9 jenis software utama yang bisa membantu perusahaan manufaktur:

1. MRP (Material Requirements Planning)

MRP membantu mengelola bahan yang diperlukan untuk produksi dengan meramalkan kebutuhan dan menjadwalkan pengadaan.

Fitur Utama:

  • Perhitungan otomatis untuk kebutuhan material berdasarkan jadwal produksi.
  • Manajemen pemasok dan pelacakan pesanan.
  • Pengendalian inventaris dan pemicu pemesanan ulang

Laporan Utama:

  • Laporan Penggunaan Material: Menampilkan konsumsi material dan kekurangan bahan.
  • Laporan Kinerja Pemasok: Melacak waktu pengiriman dan kualitas pemasok.
  • Laporan Status Pesanan: Memantau kemajuan dan keterlambatan pengadaan.

2. MPS (Master Production Schedule)

MPS adalah rencana produksi yang menyelaraskan kapasitas produksi dengan permintaan, memastikan penjadwalan dan pemanfaatan sumber daya yang optimal.

Fitur Utama:

  • Penjadwalan produksi berdasarkan perkiraan permintaan.
  • Perencanaan kapasitas untuk sumber daya tenaga kerja dan mesin.
  • Prioritas pesanan untuk memenuhi tenggat waktu pengiriman.

Laporan Utama:

  • Laporan Jadwal Produksi: Menampilkan timeline produksi yang direncanakan dan alokasi sumber daya.
  • Laporan Pemanfaatan Kapasitas: Menunjukkan penggunaan kapasitas produksi yang tersedia.
  • Laporan Pemenuhan Pesanan: Memantau kemajuan dalam memenuhi pesanan pelanggan.

3. MES (Manufacturing Execution System)

MES menjembatani kesenjangan antara sistem perusahaan dan operasi di lantai produksi dengan memantau dan mengendalikan proses produksi secara real-time.

Fitur Utama:

  • Pelacakan status produksi dan alur kerja secara real-time.
  • Pengumpulan data produksi otomatis dari mesin.
  • Pelaporan tentang waktu henti, hasil produksi, dan efisiensi.

Laporan Utama:

  • Laporan Waktu Henti Produksi: Melacak downtime mesin atau proses dan penyebabnya.
  • Laporan Status Produksi Real-Time: Memantau aktivitas produksi yang sedang berlangsung.
  • Laporan Hasil Produksi: Menganalisis output kualitas dan kuantitas dari produksi.

4. Inventory Management Software

Software manajemen inventaris membantu melacak bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi untuk mengoptimalkan tingkat stok dan mengurangi pemborosan.

Fitur Utama:

  • Pelacakan stok dan pergerakannya secara real-time.
  • Pemenuhan stok otomatis berdasarkan aturan yang telah ditentukan.
  • Integrasi dengan sistem pemasok dan penjualan untuk pemenuhan pesanan.

Laporan Utama:

  • Laporan Level Stok: Menampilkan gambaran umum stok saat ini dan ambang batas stok.
  • Laporan Usia Inventaris: Menunjukkan tingkat perputaran inventaris dan usia barang.
  • Laporan Status Pemenuhan Pesanan: Memantau pesanan terbuka dan ketersediaan stok.

5. Warehouse Management System (WMS)

WMS mengoptimalkan pengelolaan gudang dengan mengatur alur barang, stok, dan pengiriman untuk meningkatkan efisiensi operasi.

Fitur Utama:

  • Pelacakan lokasi dan pergerakan barang dalam gudang.
  • Pengelolaan pemrosesan pesanan dan pengiriman.
  • Pemantauan tingkat stok dan pengelolaan ruang penyimpanan.

Laporan Utama:

  • Laporan Pergerakan Stok: Melacak pergerakan barang di seluruh gudang.
  • Laporan Status Pesanan: Memantau status pengiriman dan pemrosesan pesanan.
  • Laporan Utilisasi Ruang Gudang: Menilai efisiensi penggunaan ruang gudang.

6. Quality Control

Software quality control memastikan produk memenuhi standar yang telah ditentukan melalui inspeksi dan pengujian yang berkelanjutan pada berbagai tahap produksi.

Fitur Utama:

  • Pemeriksaan kualitas otomatis di setiap tahap produksi.
  • Integrasi dengan data produksi untuk mengidentifikasi cacat dan ketidakefisienan.
  • Pelacakan dan pelaporan kepatuhan terhadap standar kualitas.

Laporan Utama:

  • Laporan Analisis Cacat: Menyoroti cacat produk dan penyebabnya.
  • Laporan Hasil Inspeksi: Menampilkan hasil dari pemeriksaan kualitas dan pengujian.
  • Laporan Kepatuhan: Memastikan produk memenuhi standar kualitas industri.

7. Perawatan Mesin (Machinery Maintenance)

Software perawatan mesin membantu mengelola jadwal pemeliharaan dan kinerja peralatan untuk meminimalkan downtime.

Fitur Utama:

  • Pengingat pemeliharaan preventif yang terjadwal.
  • Pelacakan kinerja mesin dan riwayat pemeliharaan.
  • Pemberitahuan untuk potensi kerusakan atau malfungsi mesin.

Laporan Utama:

  • Laporan Riwayat Pemeliharaan: Mencatat perbaikan dan interval layanan sebelumnya.
  • Laporan Waktu Henti Akibat Pemeliharaan: Melacak downtime produksi yang terkait dengan pemeliharaan mesin.
  • Laporan Kinerja Peralatan: Menilai efisiensi mesin dan kesehatan operasional.

8. CRM (Customer Relationship Management)

Software CRM mengelola interaksi pelanggan dan proses penjualan untuk meningkatkan hubungan pelanggan dan mendorong penjualan.

Fitur Utama:

  • Manajemen data pelanggan untuk layanan yang dipersonalisasi.
  • Pelacakan pipeline penjualan dan peluang.
  • Alat komunikasi untuk dukungan pelanggan dan pengelolaan umpan balik.

Laporan Utama:

  • Laporan Interaksi Pelanggan: Merangkum komunikasi dan titik kontak dengan pelanggan.
  • Laporan Kinerja Penjualan: Melacak tingkat konversi penjualan dan pendapatan yang dihasilkan.
  • Laporan Kepuasan Pelanggan: Mengukur umpan balik dan tingkat kepuasan pelanggan.

9. Software HR

Software HR mengelola tenaga kerja di lingkungan manufaktur, termasuk penggajian, absensi, dan evaluasi kinerja.

Fitur Utama:

  • Pelacakan waktu kerja dan penjadwalan karyawan.
  • Pengelolaan penggajian dan perhitungan pajak.
  • Evaluasi kinerja dan pelacakan pelatihan.

Laporan Utama:

  • Laporan Kehadiran Karyawan: Melacak kehadiran, ketidakhadiran, dan lembur karyawan.
  • Laporan Penggajian: Menampilkan gaji karyawan, potongan, dan bonus.
  • Laporan Evaluasi Kinerja: Memberikan penilaian tentang kinerja dan pengembangan karyawan.

10. Manufacturing ERP (Enterprise Resource Planning)

Manufacturing ERP mengintegrasikan seluruh fungsi bisnis dan software yang disebutkan di atas, lengkap dengan modul akuntansi.

Sangat disarankan untuk perusahaan manufaktur yang mencari transformasi digital untuk menggunakan manufacturing ERP sebagai langkah awal. 

Best practices dalam memilih software manufaktur

1. Identifikasi Tujuan Perusahaan dengan Jelas

  1. Tentukan Tujuan Bisnis: Identifikasi tujuan utama perusahaan dalam mengadopsi software manufaktur, seperti meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi biaya operasional, atau meningkatkan visibilitas data.
  2. Hubungkan dengan KPI: Pastikan tujuan yang ditetapkan dapat diukur dengan Key Performance Indicators (KPI) yang jelas, seperti peningkatan tingkat produksi, pengurangan waktu henti mesin, atau optimalisasi stok.
  3. Selaraskan dengan Strategi Jangka Panjang: Pilih software yang mendukung pertumbuhan bisnis di masa depan, termasuk ekspansi skala produksi atau diversifikasi produk.

2. Perbaiki Proses Bisnis Terlebih Dahulu

Fokus utama adalah memastikan proses bisnis berjalan optimal sebelum diotomatisasi oleh software. Mengotomatiskan proses yang tidak efisien hanya akan mempercepat kesalahan yang sudah ada. Oleh karena itu, perbaikan proses bisnis harus menjadi langkah awal sebelum implementasi software. Proses yang perlu diperbaiki meliputi:

  1. Proses Penjualan 
  2. Manajemen Inventaris
  3. Perencanaan dan manajemen produksi 
  4. Purchasing
  5. Akuntansi dan keuangan

3. Pilih Vendor yang Andal (Bukan Hanya Fokus pada Fitur)

Sebagian besar implementasi software manufaktur gagal bukan karena fitur yang kurang lengkap, melainkan karena perencanaan yang kurang matang.

Kriteria vendor software manufaktur yang baik adalah:

  1. Memahami Kebutuhan dan Tantangan Bisnis Anda:
    Vendor yang baik harus mampu memahami secara mendalam kebutuhan spesifik bisnis Anda, termasuk tantangan yang dihadapi. Hal ini mencakup analisis proses bisnis yang sedang berjalan, area yang memerlukan peningkatan, serta tujuan jangka panjang perusahaan. Pemahaman yang mendalam ini memungkinkan vendor memberikan solusi yang benar-benar relevan dengan kondisi bisnis Anda.
  2. Memahami Praktik Terbaik di Industri Manufaktur:
    Vendor harus memiliki pengetahuan mendalam tentang praktik terbaik dalam industri manufaktur. Industri manufaktur memiliki kebutuhan dan standar operasional yang berbeda. Vendor yang memahami praktik terbaik dapat merekomendasikan solusi yang sesuai dengan standar industri manufaktur serta membantu bisnis Anda tetap kompetitif dengan mengadopsi pendekatan yang terbukti efektif.
  3. Memahami Perbaikan Proses Bisnis:
    Selain menyediakan software, vendor yang baik harus memiliki keahlian dalam perbaikan proses bisnis (business process improvement). Mereka harus mampu mengidentifikasi inefisiensi dalam proses bisnis saat ini dan menyarankan perubahan yang dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya operasional, dan mempercepat alur kerja.
  4. Memahami Kelebihan dan Keterbatasan Software:
    Vendor yang ideal harus memiliki pemahaman menyeluruh tentang kelebihan dan keterbatasan dari solusi yang ditawarkan. Ini mencakup fitur yang tersedia, potensi untuk disesuaikan dengan kebutuhan bisnis, serta batasan teknis yang mungkin memerlukan solusi tambahan. Transparansi mengenai batasan sistem sangat penting agar bisnis dapat membuat keputusan yang tepat dan menghindari ekspektasi yang tidak realistis.

Kesimpulan

Memilih software manufaktur yang terbaik bukan hanya soal fitur yang paling lengkap atau harga yang paling murah, tetapi yang paling sesuai dengan kebutuhan spesifik bisnis Anda. Setiap perusahaan memiliki kebutuhan yang unik, sehingga penting untuk berdiskusi secara mendalam dengan vendor mengenai proses bisnis, tantangan yang dihadapi, dan tujuan jangka panjang perusahaan Anda. 

Jika Anda adalah bagian dari manajemen puncak, terlibatlah langsung dalam proses pengambilan keputusan ini. Jangan hanya menyerahkan seluruh tanggung jawab kepada manajer atau tim IT, karena keputusan ini akan berdampak signifikan pada strategi dan operasional bisnis secara keseluruhan.

Pastikan vendor yang Anda pilih memahami secara mendalam industri Anda, proses bisnis yang berjalan, standar akuntansi yang berlaku, serta keterbatasan dari software manufaktur yang mereka tawarkan. Vendor yang memiliki pengalaman dan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan bisnis Anda akan lebih mampu meminimalkan risiko kegagalan dan memastikan proses implementasi berjalan dengan optimal.

Tim Insights Impact

Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.

Blog
WhatsApp Us