Apa itu biaya produksi?

Production cost atau biaya produksi adalah total pengeluaran yang diperlukan untuk membuat dan menjual produk atau layanan. Angka ini penting untuk menentukan harga jual dan menganalisis efisiensi serta profitabilitas perusahaan. 

Jika biaya produksi tinggi, mungkin ada peluang untuk meningkatkan efisiensi atau menurunkan biaya bahan baku dan tenaga kerja. Sebaliknya, biaya produksi yang rendah memberi perusahaan keunggulan kompetitif dengan harga jual yang lebih menarik atau margin keuntungan lebih besar.

Manfaat dari menghitung biaya produksi

  • Menentukan Harga Jual yang Tepat: Dengan memahami total pengeluaran produksi, perusahaan dapat menetapkan harga jual yang sesuai dan kompetitif.
  • Meningkatkan Efisiensi Operasional: Data pengeluaran ini membantu perusahaan mengidentifikasi area yang boros dan melakukan perbaikan.
  • Mempermudah Perencanaan Keuangan: Informasi yang akurat tentang production cost memudahkan alokasi anggaran dan pengelolaan sumber daya.
  • Mendukung Keputusan Bisnis Strategis: Analisis terkait metrik ini memungkinkan perusahaan membuat langkah strategis seperti optimasi proses atau negosiasi ulang dengan supplier.

Faktor-faktor yang memengaruhi biaya produksi

  • Biaya Bahan Baku: Perubahan harga bahan baku, baik global maupun lokal, dapat langsung memengaruhi pengeluaran produksi. Kualitas dan ketersediaannya juga berpengaruh pada efisiensi dan jadwal produksi.
  • Biaya Tenaga Kerja: Biaya ini meliputi upah, gaji, dan pelatihan, yang bervariasi sesuai keahlian yang dibutuhkan. Efisiensi dan produktivitas tenaga kerja juga penting untuk mengendalikan biaya ini.
  • Biaya Overhead: Biaya operasional seperti sewa, utilitas, dan administrasi tetap harus dibayar meskipun produksi berhenti. Pengelolaan overhead yang efisien dapat menurunkan total biaya produksi.
  • Economies of Scale: Semakin besar volume produksi, semakin rendah biaya per unit karena biaya tetap terbagi lebih banyak unit. Namun, manajemen stok dan permintaan tetap penting untuk mencegah overproduction yang meningkatkan biaya penyimpanan dan risiko kerugian.

Baca juga: Cara Menghitung Biaya Overhead Pabrik dan Contohnya

Cara menghitung biaya produksi

Memahami cara menghitung dan mengelola biaya produksi sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan membuat keputusan yang tepat dalam bisnis. Ada dua metode utama yang digunakan untuk menghitung biaya produksi: metode penyerapan (absorption costing) dan metode variabel (variable costing).

1. Absorption Costing

Dalam metode ini, semua biaya produksi, baik variabel (bahan baku, tenaga kerja langsung) maupun tetap (overhead produksi), dimasukkan ke dalam biaya produk. Artinya, setiap unit produk akan menanggung sebagian dari biaya tetap yang dibagi rata di antara semua unit yang diproduksi dalam periode tertentu.

Metode ini penting untuk laporan keuangan eksternal, seperti neraca dan laporan laba rugi, karena mengikuti Generally Accepted Accounting Principles (GAAP). Selain itu, metode ini membantu dalam penentuan harga jual dan evaluasi profitabilitas jangka panjang.

2. Variable Costing

Metode ini hanya menghitung biaya variabel dalam biaya produk, sementara biaya tetap dianggap sebagai biaya periode dan tidak dimasukkan dalam persediaan. Artinya, biaya produksi per unit hanya mencakup bahan baku dan tenaga kerja langsung, tanpa biaya overhead tetap.

Metode variabel cocok untuk keputusan manajerial, terutama jangka pendek. Ini membantu analisis margin kontribusi untuk melihat dampak volume produksi terhadap profitabilitas, serta untuk menilai efisiensi dan membuat keputusan produksi berdasarkan kontribusi margin per unit.

Rumus untuk menghitung biaya produksi

Formula untuk biaya produksi
  • Biaya Bahan Baku: Ini adalah biaya semua material yang digunakan dalam proses produksi.
  • Biaya Tenaga Kerja: Meliputi semua biaya yang terkait dengan pekerja yang terlibat langsung dalam proses produksi, seperti upah dan gaji.
  • Biaya Overhead Produksi: Ini termasuk semua biaya tidak langsung yang diperlukan untuk produksi tetapi tidak dapat diidentifikasi dengan satu unit produk secara langsung, seperti biaya sewa, utilitas, peralatan, dan administrasi.

Contoh perhitungan biaya produksi

Misalkan sebuah perusahaan membuat dalam usaha manufaktur smartwatch:

  • Biaya Bahan Baku: Komponen dan material untuk satu unit harganya $60.
  • Biaya Tenaga Kerja: Upah perakitan dan pengujian per unit adalah $25.
  • Biaya Overhead Produksi: Biaya sewa pabrik, listrik, dan administrasi per unit adalah $20.

Untuk menghitung total biaya produksi per unit telepon genggam:

Total Biaya Produksi = $60 (Bahan Baku) + $25 (Tenaga Kerja) + $20 (Overhead) = $105

Jadi, biaya produksi untuk satu unit produk perusahaan tersebut adalah $105. Informasi ini dapat membantu perusahaan menentukan harga jual, mengevaluasi keuntungan, atau mencari cara mengurangi biaya agar lebih efisien.

Apa yang harus dilakukan untuk menekan biaya produksi?

Menurut Deloitte, target pengurangan biaya produksi yang baik biasanya berkisar antara 10-30%, tergantung pada industri yang bersangkutan. Namun, penghematan yang lebih besar dapat tercapai jika ada komitmen kuat dari pimpinan dan perubahan yang lebih signifikan dilakukan.

Angka ini bisa berbeda-beda tergantung pada kondisi pasar, teknologi yang dipakai, struktur biaya, dan karakteristik industri masing-masing.

Teknik yang dapat menekan biaya produksi

1. Membangun Hubungan yang Baik dengan Supplier

Negosiasi yang cerdas dan hubungan baik dengan pemasok bisa memangkas biaya produksi secara signifikan. Strategi ini juga membantu membangun rantai pasok yang lebih tangguh dan efisien.

Produsen dapat membuat kontrak jangka panjang untuk menjamin volume tertentu dan mendapatkan harga lebih rendah. Selain itu, bekerja sama dengan pemasok regional atau memberikan eksklusivitas dengan imbalan potongan harga bisa menjadi langkah strategis untuk menekan biaya.

2. Menerapkan Prinsip Lean Manufacturing

Lean manufacturing efektif menurunkan biaya produksi dengan cara membatasi overproduction dan mengurangi waktu yang tidak produktif. Pendekatan ini juga menghemat biaya bahan baku dengan mengurangi kesalahan pembelian dan cacat produk.

Selain membantu mengurangi biaya, metode ini juga terbukti meningkatkan kualitas produk secara keseluruhan. Tingkat cacat berkurang, dan proses produksi menjadi lebih efisien.

3. Standarisasi Suku Cadang

Standarisasi komponen adalah cara efektif untuk menekan biaya produksi. Dengan mengurangi variasi komponen, proses pengadaan menjadi lebih simpel dan manajemen stok lebih terkontrol.

Produksi yang menggunakan lebih sedikit jenis komponen cenderung lebih efisien dan minim cacat. Selain itu, perawatan dan perbaikan jadi lebih cepat dan hemat karena komponen lebih mudah ditemukan.

4. Mengurangi Overhead Costs

Biaya overhead manufaktur mencakup pengeluaran tidak langsung seperti utilitas, perawatan fasilitas, depresiasi, dan administrasi. Memangkas overhead, baik lewat langkah besar seperti lean manufacturing atau langkah kecil seperti perawatan mesin, dapat secara signifikan meningkatkan margin keuntungan.

Salah satu cara efektif untuk menekan overhead adalah dengan mengotomasi tugas manual di back-office menggunakan teknologi. Langkah ini tidak hanya mengurangi pekerjaan repetitif tetapi juga meningkatkan efisiensi dan akurasi analisis data.

5. Mengotomatiskan Proses Produksi

Menyederhanakan proses produksi dapat menurunkan biaya produksi, seperti yang dijelaskan dalam studi McKinsey, yang menyebutkan bahwa otomatisasi dapat mengurangi biaya operasional hingga 30%.

Hal ini bisa dicapai dengan menerapkan alur kerja yang standar dan desain tata letak fasilitas yang efisien, sehingga mengurangi hambatan dan memperlancar aliran material. Begitu juga, investasi pada otomatisasi dan robotik dapat mempercepat produksi dan memaksimalkan penggunaan sumber daya tenaga kerja.

Mengurangi biaya produksi Anda dengan software

Menghitung biaya produksi secara manual sering tidak efisien, rawan kesalahan, dan memakan waktu. Software yang memiliki kapabilitas manufaktur dan supply chain management bisa membantu Anda untuk mendapatkan metrik ini secara akurat dan real-time.

Namun, jika Anda mencari solusi yang lebih lengkap, software ERP dapat mengotomatiskan dan mengintegrasikan seluruh sistem bisnis Anda. Walau terlihat rumit, memperbaiki pengelolaan biaya produksi berdampak besar. Langkah ini bisa mengurangi pemborosan, meningkatkan akurasi data, dan memperkuat daya saing perusahaan Anda.

Tim Insights Impact

Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.

Blog
WhatsApp Us