Apa itu branding strategy

Dalam survei Edelman pada 2019, 81% konsumen menyatakan bahwa kepercayaan terhadap sebuah brand memengaruhi keputusan pembelian mereka. Oleh karena itu, strategi branding, atau branding strategy, menjadi panduan penting bagi pendiri, tim, dan perwakilan bisnis.

Branding strategy adalah cara komprehensif untuk menciptakan identifikasi dan kesukaan pelanggan. Ini mencakup bagaimana merek berperilaku dalam berbagai situasi, termasuk elemen seperti voice, storytelling, identitas merek, dan nilai-nilai.

Pentingnya branding yang strategis

1. Membedakan diri dari kompetitor

Dengan strategi branding yang efektif, perusahaan dapat membedakan dirinya dari pesaing-pesaingnya. Hal ini mencakup membangun brand recognition yang kuat di kalangan konsumen, sehingga produk atau layanan perusahaan mudah dikenali dan dibedakan di pasar yang kompetitif.

2. Membangun brand loyalty

Strategi branding yang efektif membantu menciptakan ikatan emosional dengan pelanggan. Ketika konsumen merasakan konsistensi pengalaman positif dari merek tersebut, mereka lebih mungkin untuk tetap setia. Brand loyalty tidak hanya meningkatkan penjualan ulang, tetapi juga mendukung rekomendasi dari mulut ke mulut yang berharga.

3. Mengkomunikasikan nilai produk dan perusahaan

Branding yang efektif membantu perusahaan menyampaikan nilai dan manfaat produk dengan jelas kepada konsumen. Ini membuat produk menjadi terlihat istimewa dan memudahkan konsumen memilihnya di antara produk lain. Pesan yang konsisten tentang nilai produk juga memperkuat brand image dan meningkatkan kepercayaan konsumen.

4. Menyederhanakan marketing Anda

Strategy branding yang solid memberikan kerangka kerja yang konsisten untuk semua aktivitas pemasaran, mulai dari kampanye iklan hingga konten media sosial. Hal ini memastikan bahwa setiap komunikasi perusahaan sesuai dengan brand identity, mempermudah dalam membangun kesadaran merek dan mencapai audiens target dengan pesan yang tepat.

Branding vs. branding strategy

stilah “branding” dan “branding strategy” sering disalahartikan, padahal keduanya berbeda. Branding adalah penciptaan identitas merek melalui elemen visual dan nilai-nilai perusahaan. Branding strategy adalah rencana penggunaan elemen-elemen tersebut untuk mencapai tujuan bisnis.

Berikut perbedaannya dalam tabel:

Tabel yang menunjukan perbedaan antara branding dan branding strategy.

Branding strategy vs. marketing strategy

Meskipun sering disamakan, branding strategy fokus pada menciptakan citra merek yang kuat, sementara marketing strategy bertujuan mempromosikan produk dan menarik pelanggan baru. Keduanya bekerja sama untuk mencapai kesuksesan bisnis.

Perbedaannya dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel yang menunjukan perbedaan antara branding dengan marketing strategy.

Berbagai jenis branding strategy

Product branding 

Strategi product branding bertujuan menciptakan merek yang mudah dikenali untuk produk tertentu, meningkatkan pengenalan pasar dan memperkuat citra perusahaan. Dengan memanfaatkan strategi ini, perusahaan dapat mengoptimalkan pemasaran produk mereka untuk mencapai tujuan bisnis yang diinginkan.

Corporate branding 

Strategi corporate branding mengarah pada menciptakan persona untuk perusahaan secara keseluruhan daripada memisahkan merek dalam identitas terpisah. Jenis branding strategy ini penting dalam menentukan bagaimana perusahaan mempresentasikan dirinya kepada konsumen, pemegang saham, dan karyawan.

Service branding

Service branding adalah strategi yang digunakan oleh perusahaan layanan untuk menyoroti manfaat langsung bagi konsumen, bukan produk fisik. Industri yang umum menerapkan strategi ini meliputi perbankan, asuransi, maskapai penerbangan, firma hukum, dan konsultan.

Retail branding

Strategi retail branding adalah sebuah strategi untuk membentuk persepsi konsumen melalui papan tanda, dekorasi, musik, dan elemen lainnya di lingkungan fisik toko. Sementara bagi toko yang memiliki layanan ecommerce, konsistensi branding penting agar pengalaman digital sepadan dengan pengalaman langsung di toko fisik.

Geographic branding

Geographic branding adalah strategi branding yang fokus pada lokasi spesifik di mana produk atau layanan dikenalkan. Bisnis yang sering menggunakan branding geografis meliputi bisnis lokal, kota atau negara, hotel, dan tempat wisata.

Personal branding

Personal branding adalah strategi untuk memasarkan diri Anda sendiri berdasarkan kemampuan, bakat, atau perspektif unik Anda. Ini umumnya digunakan oleh profesional seperti pengacara, dokter, atau pekerja lepas, selebriti, politisi, dan pemimpin pemikiran, serta influencer.

Co-branding

Co-branding adalah strategi di mana lebih dari satu merek bekerja sama untuk menciptakan produk atau layanan baru yang menawarkan nilai tambah bagi konsumen. Produk baru ini bisa menggabungkan karakteristik dari setiap merek yang terlibat atau bahkan menciptakan identitas merek baru. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran merek atau mencapai pasar yang lebih luas.

Cara membuat branding strategy yang efektif

Komponen dari brand strategy

Setiap organisasi memiliki pendekatan unik dalam menilai kesuksesan, tetapi umumnya, elemen-elemen berikut diperlukan dalam branding strategy:

  • Tujuan: Sesuaikan misi inti merek dengan kebutuhan pelanggan dan komunikasikan dengan jelas tujuan merek Anda.
  • Nilai: Jelaskan nilai-nilai merek secara konsisten untuk memperkuat positioning merek Anda di pasar.
  • Suara dan Nada: Konsisten dalam kepribadian, gaya, dan variasi pesan berdasarkan konteksnya.
  • Identitas visual: Pastikan desain visual konsisten untuk menciptakan identitas yang kuat bagi merek Anda.
  • Brand Story: Ungkapkan apa yang membuat merek Anda unik melalui pengalaman dan persepsi pelanggan.

Langkah-langkah yang harus dilakukan

1. Tentukan target audience

Merek yang efektif memerlukan waktu untuk memprioritaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan mereka. Sebelum menargetkan pelanggan ideal, Anda harus memahami tujuan jangka panjang dan kendala mereka. 

Lakukan riset pasar untuk mengidentifikasi kepribadian, demografi, dan motivasi pengguna Anda. Ini akan membantu Anda menyesuaikan pesan merek dan nada suara untuk menjangkau pelanggan baru dan meningkatkan keterlibatan pelanggan saat ini.

2. Membangun posisi unik di pasar

Untuk bersaing di pasar yang padat, tentukan posisi unik dalam strategi branding Anda. Hal  ini mencakup bagaimana produk atau layanan Anda akan dilihat oleh target pasar dibandingkan dengan pandangan mereka terhadap pesaing Anda.

Dasarkan pernyataan posisi merek Anda pada nilai-nilai yang berbeda. Sampaikan esensi merek Anda dalam satu kalimat yang menekankan diferensiasi dan keunggulan yang membedakan merek Anda dari pesaing.

3. Membuat pesan yang menarik

Anda harus membuat pesan yang konsisten di semua titik kontak dan menampilkan nilai-nilai inti yang Anda pegang. Brand story harus mencerminkan kepribadian merek dan misi Anda, menciptakan hubungan emosional dengan pelanggan terhadap produk atau layanan Anda.

Fokuskan brand story pada cara Anda menyelesaikan masalah konsumen dan meningkatkan kualitas hidup mereka, membangun hubungan yang tulus dengan audiens target dan mendorong loyalitas jangka panjang.

4. Membangun visual yang menarik

Anda perlu menciptakan identitas visual yang kuat untuk memperluas pengenalan merek Anda. Visual tersebut mencakup logo, tipografi, dan palet warna yang konsisten dengan tema merek Anda. 

Pastikan elemen-elemen ini tercantum dalam style guide untuk konsistensi di semua platform pemasaran.

5. Monitor dan membuat penyesuaian

Brand strategy perlu terus disesuaikan dan diperbaiki dari waktu ke waktu. Anda perlu menganalisis tanggapan audiens terhadap pesan, visual, dan teknologi Anda secara berkala. 

Jika ada yang tidak berhasil, ubah pendekatan Anda hingga sukses. Selain itu, pantau terus posisi pesaing dan sesuaikan strategi Anda untuk mengembangkan identitas merek yang kuat dan unik.

Contoh branding strategy yang sukses

Coca-cola

Coca-Cola adalah contoh klasik perusahaan yang sukses membangun merek global yang kuat. Sekitar 94% populasi dunia mengenal logo merah putihnya, bahkan tanpa melihat nama produk.

Strategi mereka mencakup enam poin utama:

  • Bangun identitas merek yang melibatkan banyak indera.
  • Cocokkan inisiatif CSR dengan masalah global terbesar dan bantu menyelesaikannya.
  • Fokus pada bagaimana produk Anda memengaruhi perasaan orang.
  • Tetap relevan dengan audiens global Anda, meskipun mereka berubah.
  • Selalu melakukan diversifikasi.
  • Buat kampanye pemasaran konten yang diingat orang selamanya.

Apple

Menurut data Statista, Apple memuncaki daftar brand paling berharga dunia dengan nilai $516 triliun. Hal ini dimungkinkan oleh strategi branding Apple yang membangun loyalitas brand dari para penggunanya.

Strategi branding Apple mencakup beberapa poin berikut:

  • Membangun komunitas penggemar yang berdedikasi.
  • Menjaga kerahasiaan untuk menciptakan sensasi seputar rilis produk.
  • Memposisikan merek sebagai sesuatu yang unik dengan moto “Think Different”.
  • Menekankan identitas merek di atas spesifikasi produk.
  • Mempromosikan aura eksklusivitas premium dan estetika yang cermat.
  • Mengaitkan merek dengan kemewahan dan status, didorong oleh emosi.

Best practice branding strategy

Lakukan competitive analysis

Memahami kompetitor Anda adalah kunci untuk membedakan diri di pasar. Dengan menganalisis mereka, Anda dapat mengenali kekuatan, kelemahan, dan peluang yang bisa dimanfaatkan. Gunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) untuk mengidentifikasi area di mana Anda  dapat bersaing atau berinovasi.

Jaga konsistensi

Pastikan semua elemen branding Anda, seperti logo, warna, dan pesan, tetap konsisten di semua platform dan materi pemasaran. Ini membantu menciptakan pengalaman yang seragam dan mudah dikenali oleh audiens, yang membangun kepercayaan dan loyalitas. Buat brand guide yang detail untuk memastikan semua tim pemasaran mengerti dan menerapkan elemen-elemen ini dengan konsisten.

Libatkan audiens Anda

Melibatkan audiens dalam strategi branding membantu memperdalam hubungan dan mengumpulkan wawasan penting. Dengarkan feedback dan aktif berinteraksi untuk membangun komunitas yang kuat. Kampanye interaktif, konten yang bisa dibagikan, dan loyalty program dapat meningkatkan keterlibatan audiens secara signifikan.

Berpikir jangka panjang

Strategi merek adalah proses yang berkelanjutan, bukan usaha cepat. Durasi strategi tergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Biasanya, strategi branding berjalan minimal 12 bulan untuk menetapkan dan mencapai sasaran, dengan evaluasi setiap akhir tahun. Strategi jangka panjang bisa berlangsung hingga 3 tahun, dengan evaluasi tahunan.

Otomatisasi dengan software

Software seperti Customer Relationship Management (CRM), sangat berguna untuk memastikan strategi branding Anda berjalan lancar. CRM memungkinkan pelacakan interaksi pelanggan, pengelolaan data, dan otomatisasi kampanye pemasaran yang personal. Dengan demikian, pesan merek Anda tetap konsisten dan relevan, sambil menghemat waktu dan sumber daya.

Tim Insights Impact

Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.

Blog
WhatsApp Us