Pahami Apa itu CRM, Tahapan Implementasi, dan Contohnya
Hubungan kuat dengan customer sangat penting dalam lanskap bisnis yang kompetitif. Kepuasan dan loyalitas mereka…
Cynthia
November 20, 2024Jurnal penyesuaian adalah langkah penting dalam proses akuntansi yang memastikan bahwa laporan keuangan sebuah perusahaan mencerminkan secara akurat keadaan keuangan dan kinerja selama periode laporan.
Ini adalah tahap di mana transaksi dan peristiwa ekonomi yang mungkin terlewat selama pencatatan rutin akun-akun harian diperbaiki. Jurnal penyesuaian memungkinkan perusahaan untuk mematuhi prinsip basis akrual, yang mengharuskan pengakuan pendapatan dan beban saat transaksi terjadi, bukan hanya saat uang berpindah tangan.
Artikel ini akan menjelaskan jenis akun akun yang perlu dilakukan penyesuaian dan bagaimana cara membuat jurnal penyesuaian.
Jurnal penyesuaian adalah catatan akuntansi yang dibuat pada akhir periode pelaporan (biasanya pada akhir bulan atau tahun) untuk menyesuaikan catatan keuangan suatu perusahaan agar mencerminkan transaksi dan peristiwa ekonomi yang sebenarnya terjadi selama periode tersebut.
Jurnal penyesuaian diperlukan karena sistem akuntansi berbasis kas atau akrual tidak selalu mencatat transaksi pada saat transaksi tersebut terjadi. Jurnal penyesuaian mencakup catatan berbagai transaksi dan peristiwa yang belum tercatat atau belum tercatat dengan benar dalam buku besar perusahaan.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan akhir periode mencerminkan keadaan keuangan yang sebenarnya. Jurnal penyesuaian juga membantu memisahkan pendapatan dan beban antara periode laporan, yang penting dalam pemahaman kinerja perusahaan dan pemenuhan persyaratan perpajakan.
Baca juga: Akuntansi Cash Basis dan Accrual Basis: Apa Perbedaannya?
Beberapa contoh jurnal penyelesaian yang sering dilakukan:
Berikut adalah tabel perbandingan antara jurnal umum dan jurnal penyesuaian:
Aspek Perbedaan | Jurnal Umum | Jurnal Penyesuaian |
Waktu Pencatatan | Transaksi sehari-hari dicatat dalam jurnal umum sepanjang tahun. | Transaksi yang terjadi selama periode laporan dicatat dalam jurnal penyesuaian pada akhir periode. |
Tujuan Utama | Mencatat transaksi sehari-hari dalam periode yang berlangsung. | Mengoreksi atau menyesuaikan catatan akuntansi untuk mencerminkan transaksi yang terjadi selama periode laporan. |
Frekuensi Pencatatan | Pencatatan konstan sepanjang tahun. | Pencatatan dilakukan pada akhir periode laporan. |
Jenis Transaksi | Mencatat semua transaksi sehari-hari, termasuk transaksi pembelian, penjualan, dan transaksi rutin lainnya. | Mencatat transaksi yang mungkin terlewat selama pencatatan harian, seperti penyusutan, piutang yang belum tertagih, pendapatan yang belum diterima, dan lainnya. |
Pengakuan Pendapatan dan Beban | Pengakuan pendapatan dan beban seiring dengan terjadinya transaksi sehari-hari. | Menganalisis dan mengakui pendapatan dan beban sesuai dengan prinsip basis akrual di akhir periode laporan. |
Pengaruh pada Laporan Keuangan | Memengaruhi laporan keuangan sepanjang tahun berdasarkan transaksi yang dicatat dalam jurnal umum. | Memengaruhi laporan keuangan hanya pada akhir periode laporan setelah penyesuaian dilakukan. |
Contoh Transaksi | Penjualan barang ke pelanggan, pembelian persediaan, pembayaran gaji, dan lainnya. | Penyusutan aset tetap, pendapatan yang belum diterima, beban yang belum dibayar, dan lainnya. |
Baca juga: Jurnal Umum Akuntansi: Contoh, komponen, & 4 Cara Pembuatannya
Jurnal penyesuaian memiliki beberapa fungsi penting dalam akuntansi, termasuk:
Menentukan akun nominal untuk:
Jurnal penyesuaian membantu untuk mengetahui:
Kinerja keuangan yang lebih akurat. Dengan menggunakan jurnal penyesuaian, perusahaan dapat memastikan bahwa laporan keuangannya mencerminkan transaksi dan peristiwa ekonomi yang benar-benar terjadi selama periode laporan.
Ini membantu pemangku kepentingan seperti pemilik, investor, dan pihak berkepentingan lainnya dalam memahami kinerja keuangan perusahaan dengan lebih akurat.
Dalam pembuatan jurnal penyesuaian, terdapat beberapa akun yang perlu dilakukan penyesuaian, yaitu terbagi berdasarkan akun basis deferal, akrual, dan estimasi. Berikut penjelasannya:
Basis deferal adalah salah satu prinsip pencatatan transaksi akuntansi, pendapatan atau biaya diakui ketika uang benar-benar diterima atau pembayaran telah dilakukan, terlepas dari kapan layanan atau manfaat yang dibayarkan sebenarnya diterima.
Akun akun basis deferral yang perlu dilakukan penyesuaian adalah:
Ini adalah akun yang mencerminkan pembayaran biaya di muka sebelum biaya tersebut terjadi. Jurnal penyesuaian diperlukan untuk mengakui biaya ini seiring waktu atau ketika layanan atau manfaat terkait telah diterima.
Contoh: Jika perusahaan membayar premi asuransi tahunan di muka pada awal tahun, biaya tersebut seharusnya tidak diakui sepenuhnya pada awal tahun. Jurnal penyesuaian akan mengalokasikan biaya ini seiring berjalannya waktu, misalnya, dengan mengakui sebagian biaya setiap bulan selama tahun itu.
Akun ini mencerminkan pendapatan yang diterima di muka, tetapi belum diakui sebagai pendapatan. Jurnal penyesuaian diperlukan untuk mengakui pendapatan ini seiring waktu atau ketika layanan atau produk telah disediakan.
Contoh: Jika perusahaan menerima pembayaran di muka dari pelanggan untuk layanan yang akan diberikan dalam beberapa bulan mendatang, pendapatan ini seharusnya tidak diakui sepenuhnya pada saat penerimaan pembayaran.
Jurnal penyesuaian akan mengakui pendapatan ini seiring dengan waktu atau ketika layanan sebenarnya disediakan.
Akun ini mencerminkan nilai persediaan perlengkapan dan perlengkapan yang dimiliki perusahaan. Jurnal penyesuaian mungkin diperlukan untuk menyesuaikan nilai persediaan agar mencerminkan biaya aktual dan memastikan bahwa nilai tersebut akurat dalam laporan keuangan.
Contoh: Jika persediaan perlengkapan dan perlengkapan telah mengalami penurunan nilai, jurnal penyesuaian akan mengurangkan nilai persediaan sesuai dengan penurunan nilai aktual yang telah terjadi.
Basis akrual adalah adalah salah satu prinsip akuntansi yang mengacu pada pengakuan pendapatan, beban, aset, dan kewajiban pada saat transaksi terjadi, terlepas dari kapan uang berpindah tangan.
Akun akun di bawah basis deferral yang perlu dilakukan penyesuaian adalah:
Akun ini mencerminkan pendapatan yang telah diterima atau terjadi tetapi belum diakui sebagai pendapatan dalam buku besar perusahaan. Dalam prinsip basis akrual, pendapatan diakui ketika transaksi terjadi, bukan hanya pada saat uang diterima.
Jadi, jika perusahaan telah memberikan layanan atau produk tetapi belum menerima pembayaran, jurnal penyesuaian diperlukan untuk mengakui pendapatan ini dalam periode yang sesuai.
Contoh: jika perusahaan memberikan layanan kepada pelanggan pada bulan Desember tetapi tagihan belum dibayar oleh pelanggan atau pembayaran belum diterima, pendapatan tersebut perlu diakui dalam periode Desember, bukan pada saat pembayaran diterima.
Akun ini mencerminkan biaya yang telah terjadi tetapi belum diakui sebagai beban dalam buku besar perusahaan. Dalam basis akrual, beban diakui ketika biaya tersebut sebenarnya terjadi, bukan hanya pada saat pembayaran dilakukan.
Jadi, jika perusahaan telah menerima layanan atau barang dari pihak ketiga tetapi belum membayar tagihan, jurnal penyesuaian diperlukan untuk mengakui beban ini dalam periode yang sesuai.
Akun estimasi adalah akun dalam akuntansi yang digunakan untuk mencatat perkiraan atau estimasi atas jumlah yang mungkin terjadi di masa depan, tetapi belum pasti atau belum dapat diukur dengan pasti pada saat transaksi terjadi.
Ada dua jenis akun estimasi yang umum dalam akuntansi:
Akun ini digunakan untuk mencatat perkiraan kerugian yang mungkin terjadi di masa depan pada saat transaksi tertentu, seperti kerugian piutang ragu-ragu atau kerugian atas penurunan nilai aset.
Contohnya: akun “Penyisihan Kerugian Piutang” yang digunakan untuk memperkirakan kemungkinan kerugian karena piutang yang tidak dapat dipulihkan.
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang telah diterima tetapi belum diakui sebagai pendapatan karena layanan atau produk yang terkait belum disediakan.
Contohnya: akun “Pendapatan yang Diterima di Muka” yang digunakan untuk mencatat pendapatan yang diterima di muka dari pelanggan sebelum layanan atau produk disediakan.
Baca juga: Akuntansi Cash Basis dan Accrual Basis: Apa Perbedaannya?
Sebelum Anda membuat jurnal penyesuaian, ada beberapa langkah persiapan yang perlu Anda lakukan. Berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan sebelum membuat jurnal penyesuaian:
Setelah seluruh hal telah teridentifikasi, maka Anda dapat mulai membuat jurnal penyesuaian melalui langkah berikut:
Untuk membuat jurnal penyesuaian untuk pendapatan yang diterima di muka, Anda perlu mengakui pendapatan tersebut sesuai dengan prinsip basis akrual. Ini berarti mengakui pendapatan secara bertahap seiring waktu atau ketika layanan atau produk yang terkait telah disediakan.
Ketika perusahaan menerima pendapatan sebelum layanan/produk dilakukan, mereka mencatat kewajiban dengan menambahkan (mengkredit) akun kewajiban yang disebut sebagai pendapatan yang belum diakui. Dengan kata lain, perusahaan sekarang memiliki kewajiban (liabilitas) untuk memberikan layanan kepada salah satu pelanggan mereka.
Contoh kasus:
Pada 1 November, Anda menerima pembayaran di muka dari pelanggan sebesar Rp12.000.000 untuk layanan yang akan diberikan dalam periode laporan satu tahun. Pada 31 Desember, setengah dari layanan telah dilaksanakan.
Untuk membuat jurnal penyesuaian untuk beban perlengkapan, Anda perlu menyesuaikan nilai persediaan perlengkapan di buku besar perusahaan. Dalam jurnal penyesuaian, Anda perlu mengurangkan nilai persediaan perlengkapan awal dengan yang tersisa, sehingga mencerminkan biaya yang sebenarnya.
Contoh kasus:
Pada awal periode laporan, Anda memiliki persediaan perlengkapan senilai Rp2.000.000 Namun, selama periode laporan, Anda menggunakan sebagian dari perlengkapan ini, sehingga nilai persediaan perlengkapan yang sebenarnya saat ini adalah Rp1.500.000
Jika Anda telah membayar biaya di muka dan biaya tersebut mencakup beberapa periode masa depan, Anda perlu mengalokasikan biaya tersebut selama periode laporan yang berlaku.
Contoh kasus:
Pada awal periode laporan, Anda telah membayar uang sebesar Rp6.000.000 sebagai biaya sewa kantor untuk periode enam bulan ke depan. Selama periode laporan (sebulan), telah berlalu satu bulan dari masa sewa tersebut.
Kebalikan dari pendapatan diterima di muka, piutang pendapatan terjadi ketika produk/jasa sudah diberikan namun pembayarannya masih tertunda. Jurnal penyesuaian dibuat untuk mengakui pendapatan tersebut ketika uang tunai sudah diterima.
Contoh kasus:
Anda telah memberikan layanan kepada pelanggan pada bulan November tetapi belum menerima pembayaran dari mereka. Nilai layanan yang diberikan adalah sebesar Rp5.000.000, dan baru diterima di bulan Januari periode berikutnya.
Jurnal penyesuaian untuk piutang tak tertagih mencerminkan pengakuan kerugian yang mungkin terjadi karena piutang yang tidak dapat dipulihkan. Ini adalah langkah yang diperlukan dalam mengikuti prinsip konservatif dalam akuntansi, dimana perusahaan mengakui kerugian yang mungkin terjadi ketika dipastikan bahwa piutang tidak akan dapat dipulihkan.
Contohnya: Pada akhir periode laporan, Anda memiliki piutang sebesar Rp1.000.000 yang dipastikan tidak akan dapat dipulihkan.
Setelah jurnal penyesuaian selesai dibuat, masih dibutuhkan tahap penyelesaian yaitu dengan cara mengentri seluruh transaksi tersebut ke satu jurnal penyesuaian. Lalu menutupnya dalam pencatatan jurnal penutup.
Langkah ini melibatkan penutupan akun pendapatan, beban, dan pendapatan yang belum diakui (unearned revenue). Akun-akun ini akan di-nolkan (dikosongkan) agar siap digunakan pada periode laporan berikutnya.
Baca juga: Cara Membuat Jurnal Penutup, 4 Jenis Akun, dan Contohnya
Beberapa contoh traksaksi yang berkaitan dengan jurnal penyesuaian:
Berdasarkan penjelasan di atas, transaksi tranksasi di atas dapat disajikan sebagai berikut:
Meskipun telah tersedia berbagai contoh dan template jurnal penyesuaian untuk Anda, proses input masih tetap dilakukan secara manual dan sehingga masih terdapat potensi human error.
Untuk mengatasi hal tersebut, software akuntansi menawarkan fitur-fitur canggih yang dapat mengotomatiskan banyak aspek akuntansi, termasuk proses jurnal penyesuaian. Salah satu fitur yang sangat bermanfaat adalah kemampuan untuk mendeteksi dan mengurangi human error dalam penyesuaian.
Selain itu, Impact Accounting juga memudahkan pengguna untuk mengakses catatan akuntansi secara real-time, memberikan visibilitas yang lebih baik terhadap keuangan perusahaan dan memungkinkan pengguna untuk mengambil tindakan korektif lebih cepat.
Dengan teknologi ini, perusahaan dapat merasa lebih percaya diri dalam penyusunan laporan keuangan yang akurat dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
Selain itu, untuk memperbaiki proses bisnis secara keseluruhan, Anda dapat mengimplementasikan sistem ERP yang memiliki modul lengkap di dalamnya, mulai dari akuntansi, inventory, hingga manufaktur. Anda bisa melakukan konsultasi secara gratis, atau jadwalkan demo gratis sekarang juga!
Baca juga:
15 Software Akuntansi Terbaik untuk Usaha, Efisien dan Tepat!
Apa itu ERP? Pengertian, Manfaat, dan Macam-Macam Modul ERP
Tim Insights Impact
Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.
Hubungi kami untuk mendapatkan perbandingan fitur lengkap dari 7 sistem ERP terbaik di Indonesia.