Panduan Lean Manufacturing

Tingginya pemborosan dalam proses manufaktur mengakibatkan kesenjangan antara keuntungan yang sebenarnya dengan harapan perusahaan. Menurut Forbes, sebanyak 20% dari setiap dolar yang diinvestasikan di industri tersebut terbuang sia-sia, yaitu mencapai $8 Triliun, atau 10% dari GWP (Gross World Product).

Panduan ini akan memberikan pemahaman lebih lanjut mengenai lean manufacturing dan metode pendukungnya yang dapat membantu mengurangi pemborosan pada proses manufaktur.

16 Most Recommended Receipt Printer Software 2023!

Chapter 1: Lean manufacturing adalah

Januari 10, 2023

Lean manufacturing adalah proses produksi yang bertujuan untuk menghilangkan pemborosan (muda, mura, muri) dan meningkatkan profitabilitas perusahaan. House of Lean Production mempermudah pemahaman dalam penerapan konsep lean manufacturing. Sistem ini mengurangi 8 jenis pemborosan (waste) atau muda, yang berhubungan dengan dua konsep lain seperti mura dan muri. Selain itu juga meningkatkan hubungan baik dengan pekerja dan pelanggan.

Chapter 2.1: Strategi Implementasi 5S pada Lean Manufacturing

Januari 12, 2023

Stabilitas adalah salah satu kunci dari lean manufacturing. Stabilitas dimulai dengan penerapan visual management dan sistem 5S yang mendukung TPM. Visual management dalam implementasinya terdiri dari 4 level mulai dari yang terendah hingga tertinggi. Dalam menerapkan 5S dan visual management, perusahaan harus melibatkan anggota tim dalam memeriksa dan meningkatkan peralatan.

Chapter 2.2: TPM adalah & Implementasinya pada Lean Manufacturing

Januari 13, 2023

Stabilitas adalah salah satu fondasi dari lean manufacturing. Stabilitas didukung oleh 5S yang didalamnya memuat TPM (Total Productive Maintenance). TPM menekankan pemeliharaan proaktif dan preventif untuk memaksimalkan efisiensi operasional peralatan. TPM juga berupaya menghilangkan enam kerugian besar pada peralatan sehingga produktivitas dapat tercapai. Guna menciptakan TPM yang berkelanjutan, perusahaan perlu melibatkan karyawan dalam inisiatif jangka pendek dan jangka panjang.

Chapter 3: Standardized Work

Januari 23, 2023

Standardized work adalah cara paling aman dan paling efektif untuk melakukan pekerjaan. Melalui standardized work, perusahaan dapat meningkatkan kepadatan tenaga kerja dengan meningkatkan jumlah pekerjaan bernilai tambah di setiap proses. Standardized work membantu mengurangi pemborosan, meningkatkan waktu kerja, dan efisiensi, serta dapat menghasilkan kepuasan kerja yang lebih tinggi.

Chapter 4.1: Just in Time (JIT) adalah

Januari 24, 2023

Just in Time (JIT) adalah strategi untuk mengurangi pemborosan pada proses produksi. Tujuan dari penerapan JIT adalah untuk menghasilkan continuous flow yang kemudian berdampak pada efisiensi perusahaan. Hingga kini, JIT banyak diterapkan pada perusahaan-perusahaan kelas dunia seperti Dell hingga Apple dan terbukti dapat mengefisiensikan proses produksi.

Chapter 4.2: Kanban adalah

Agustus 25, 2023

Kanban adalah metode untuk memvisualisasikan pekerjaan sehingga menjadi lebih visible dan terkontrol. Penggunaan Kanban membantu perusahaan untuk mengetahui proses bisnis yang tidak efisien dan memberikan solusi untuk permasalahan tersebut. Dalam implementasinya terdapat 6 peraturan yang harus dilakukan untuk membuat penerapan Kanban lebih efektif.

Chapter 4.3: Mengenal Definisi Work in Progress (WIP) dan Cara Kerjanya

Februari 7, 2023

Work in Progress (WIP) adalah barang setengah jadi yang menunggu untuk diselesaikan. Semakin sedikit WIP, maka akan semakin mengefisienkan proses produksi dan akuntansi perusahaan. WIP mengacu pada bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead yang dikeluarkan untuk produk yang berada pada berbagai tahap proses produksi.

Chapter 4.4: Heijunka

Januari 26, 2023

Heijunka adalah proses mendistribusikan volume produksi dan mencampurnya secara merata dari waktu ke waktu. Terdapat 2 metode yang dapat digunakan untuk menerapkan Heijunka yaitu dengan leveling by type dan leveling by volume. Dalam implementasinya, Heijunka memiliki berbagai manfaat mengefisienkan proses produksi.

Chapter 4.5: Pull System

Februari 2, 2023

Pull system adalah bagian dari Lean manufacturing untuk mengurangi pemborosan, karena memproduksi ketika ada pesanan pelanggan. Dalam implementasinya, pull system dan push system memiliki beberapa perbedaan. Pull system secara umum terdiri dari 3 tipe yaitu tipe A, B, dan C. Masing-masing tipe tersebut memiliki keuntungan tersendiri.

Chapter 4.6: Value Stream Mapping

Februari 3, 2023

Value Stream Mapping (VSM) adalah alat untuk memvisualisasikan semua langkah kerja dan membantu memperbaiki proses kerja. Tujuan dari VSM adalah untuk memperbaiki proses dengan memvisualisasikan langkah-langkah yang menambah nilai dan pemborosan. Dalam implementasinya, VSM berkaitan erat dengan Kanban.

Chapter 5.1: Apa itu Jidoka? Pengertian dan 2 Strategi Implementasinya

Februari 8, 2023

Jidoka adalah strategi yang dapat digunakan untuk mengurangi potensi cacat produk dengan biaya terendah dalam waktu tunggu singkat. Jidoka sangat penting jika kita ingin mencapai target kualitas terbaik dengan biaya terendah dalam waktu tunggu singkat. Penerapan strategi jidoka jangka panjang akan mendukung strategi implementasi produksi Lean manufacturing yang lebih efektif.

Chapter 5.2: Strategi Implementasi Poka Yoke dan 3 Metode Deteksinya

Februari 10, 2023

Poka Yoke adalah metode yang digunakan untuk mendeteksi kesalahan dan mencegah cacat produk sejak dini. Penerapan Poka Yoke dapat berupa dua tindakan yaitu dengan cara menghentikan mesin dan memberikan peringatan jika terjadi kesalahan. Poka Yoke banyak ditemukan pada perusahaan manufaktur yang banyak menggunakan mesin dalam prosesnya.

Chapter 6: Pentingnya Keterlibatan dalam Perusahaan dan 3 Faktor Pendukung

Februari 14, 2023

Keterlibatan adalah inti dari Lean manufacturing. Keterlibatan membantu meningkatkan kemampuan karyawan dan prospek perusahaan. Terdapat tiga aktivitas yang mendukung kesuksesan keterlibatan pada perusahaan yaitu aktivitas lingkaran kaizen, pelatihan kaizen praktis, dan program saran. Supervisor dan manajer memainkan peran kunci dalam mempertahankan keterlibatan. Kegiatan keterlibatan harus adil, tidak merepotkan, dan harus memuaskan secara ekstrinsik dan intrinsik.

Chapter 7: Perencanaan Strategis Hoshin Kanri dan 5 Sistem Pendukungnya

Februari 16, 2023

Hoshin Kanri (Hoshin planning) adalah bagian dari House of Lean Production yang mendukung keterlibatan karyawan dalam perencanaan. Melalui Hoshin Kanri perusahaan dapat menyelaraskan antara sumber daya dan tujuan. Sistem perencanaan hoshin terdiri dari PDCA, catchball, nemawashi, konsep departemen kontrol, dan pemikiran A3. Terdapat empat fase Hoshin Kanri yaitu pengembangan, penyebaran, implementasi, dan evaluasi.

Chapter 8: Strategi Pembentukan Lean Culture dan 6 Metode Pendukungnya

Februari 17, 2023

Lean culture adalah budaya yang didorong oleh fokus pelanggan dan melibatkan peran seluruh pekerja pada perusahaan. Dalam penerapannya, terdapat 6 faktor pendukung lean culture yang terdiri dari PDCA, standarisasi, manajemen visual, kerja sama tim, intensitas, dan paradoks. Membangun budaya lean membutuhkan partisipasi dari seluruh komponen perusahaan sehingga dapat diterapkan secara efektif.

WhatsApp Us