Apa itu dropshipping?

Dropshipping adalah model bisnis di mana pengecer e-commerce tidak menyimpan stok barang. Ketika ada pesanan, pengecer mengirimkan informasi ke pemasok yang akan mengirimkan barang langsung ke pelanggan.

Dengan penjualan tahunan lebih dari $300 miliar, model bisnis sangat menarik bagi pengusaha karena biaya rendah dan efisiensinya. Meski demikian, ada risiko yang perlu diperhatikan, terutama terkait pengalaman pelanggan.

Kelebihan dan kekurangan dropshipping

Kelebihan dari dropshipping

  • Modal Awal Rendah: Dengan dropshipping, Anda tidak perlu membeli stok barang di awal. Ini mengurangi kebutuhan modal dibandingkan dengan bisnis tradisional yang memerlukan pembelian barang dalam jumlah besar.
  • Tidak Memerlukan Ruang Penyimpanan: Karena tidak ada inventaris yang harus disimpan, Anda tidak perlu ruang penyimpanan atau gudang. Ini sangat berguna, terutama untuk bisnis kecil atau yang dijalankan dari rumah.
  • Fleksibilitas Lokasi: Bisnis jenis ini bisa dijalankan dari mana saja dengan akses internet. Anda tidak terikat pada lokasi fisik tertentu, memudahkan manajemen bisnis dari berbagai tempat.
  • Beban Kerja yang Ringan: Dalam model bisnis ini, sebagian besar pekerjaan dilakukan oleh pemasok. Jika bisnis Anda tumbuh pesat, beban kerja Anda sebagai dropshipper tidak akan meningkat drastis, memudahkan proses skalabilitas.
  • Proses Operasional yang Sederhana: Dropshipping mengurangi kompleksitas seperti pengemasan dan pengiriman. Seorang dropshipper hanya fokus pada pemasaran dan penjualan, sementara pemasok menangani logistik.

Kekurangan dari dropshipping

  • Tingkat Persaingan yang Tinggi: Banyak orang masuk ke pasar dropshipping, sehingga persaingan sangat ketat. Anda perlu strategi pemasaran yang efektif dan inovatif untuk menonjol dari kompetitor.
  • Margin Keuntungan Kecil: Persaingan yang ketat membuat margin keuntungan dalam dropshipping seringkali rendah. Menurut Populix, keuntungannya berkisar antara 10%-30%.
  • Ketergantungan pada Supplier: Kualitas produk dan kecepatan pengiriman bergantung sepenuhnya pada supplier. Masalah dengan supplier, seperti keterlambatan atau produk buruk, dapat mempengaruhi reputasi bisnis Anda.
  • Kontrol Kualitas yang Terbatas: Anda tidak bisa memeriksa kualitas produk secara langsung sebelum dikirim kepada pelanggan. Ini dapat menyebabkan ketidakpuasan jika produk tidak sesuai harapan.
  • Tanggung Jawab Jatuh pada Dropshipper: Meskipun supplier mengurus pengiriman dan kualitas, dropshipper harus menangani semua keluhan pelanggan. Anda harus siap menghadapi masalah seperti pengembalian barang dan ketidakpuasan pelanggan, serta berkoordinasi dengan supplier untuk solusi.

Dropshipping vs. reselling

Reselling adalah model bisnis di mana seseorang membeli produk dalam jumlah besar dan menjualnya kembali dengan harga lebih tinggi. Sama seperti dropshipping, reselling adalah model e-commerce, namun ada perbedaan dalam hal logistik, inventaris, dan kontrol rantai pasokan.

Perbedaan antara dropshipping vs. reselling.

Cara kerja dropshipping

Memulai bisnis dropshipping dimulai dengan memahami proses kerjanya. Berikut adalah langkah-langkah mudah yang menjelaskan cara kerja dropshipping:

Proses cara kerja dropshipping.

Sumber: Amazon

  1. Menjalin Kerja Sama dengan Supplier: Langkah pertama adalah menemukan supplier terpercaya. Setelah itu, dropshipper menandatangani kontrak yang mencakup harga produk, biaya, waktu pengiriman, dan kebijakan pengembalian.
  2. Pelanggan Memesan Produk: Dropshipper membuat toko online tempat pelanggan dapat memesan produk. Ketika pelanggan memutuskan untuk membeli, mereka melakukannya melalui platform yang disediakan dropshipper.
  3. Supplier Menerima Pesanan: Setelah pesanan diterima, dropshipper meneruskan detailnya ke supplier. Ini bisa dilakukan otomatis atau manual, tergantung kesepakatan sebelumnya.
  4. Pelanggan Mendapat Konfirmasi: Dropshipper mengirimkan konfirmasi pesanan kepada pelanggan dengan informasi produk, estimasi pengiriman, dan nomor pelacakan jika tersedia.
  5. Supplier Mengolah Pesanan: Supplier memproses dan mengemas produk sesuai instruksi dropshipper. Mereka juga bisa menambahkan label atau merek dropshipper pada kemasan jika diminta.
  6. Dropshipper Mengirim Barang: Supplier mengirimkan produk langsung ke pelanggan dengan nama dropshipper sebagai pengirim. Pengiriman dilakukan melalui kurir yang disepakati.
  7. Pelanggan Menerima Produk: Produk sampai ke pelanggan sesuai waktu pengiriman yang dijanjikan. Dropshipper memastikan pelanggan puas dan menangani masalah seperti pengembalian atau penukaran barang jika diperlukan.

Cara memulai bisnis dropshipping

1. Memilih konsep bisnis

Konsep bisnis Anda menentukan apa yang Anda jual dan siapa target pasar Anda. Dengan banyaknya pilihan dropshipping, mulailah dengan beberapa produk yang sesuai untuk demografi tertentu.

Konsep ini memengaruhi produk, desain situs web, dan pemasaran Anda, jadi luangkan waktu untuk merencanakannya. Namun, karena biaya memulai lini produk dropshipping cukup rendah, Anda bisa mengubah produk jika diperlukan atau jika minat Anda berubah.

2. Memilih produk yang akan dijual

Konsep bisnis tidak menjamin bahwa produk Anda akan cocok dengan demografi target. Sebelum mengembangkan situs web, luangkan waktu untuk meneliti produk dengan mempertimbangkan permintaan, margin keuntungan, dan kualitas produk.

Banyak dropshipping supplier juga menyediakan statistik tentang barang-barang populer, sehingga Anda dapat memilih produk yang sudah memiliki pasar. Ini akan membantu Anda memilih produk yang kemungkinan besar akan terjual.

3. Mencari supplier

Mencari supplier tepercaya adalah kunci sukses dalam bisnis dropshipping. Pilih supplier dengan reputasi baik dalam kualitas produk, kecepatan pengiriman, dan layanan pelanggan. Gunakan platform seperti AliExpress, Oberlo, Shopee, atau direktori supplier lainnya untuk mencari opsi.

Sebelum memutuskan, uji coba dengan memesan beberapa produk untuk memastikan kualitas dan layanan. Jalin komunikasi yang baik dengan supplier untuk memastikan koordinasi yang efektif selama pemesanan dan pengiriman.

4. Membuat toko online

Untuk menjual produk Anda, Anda perlu membangun situs e-commerce. Situs ini harus menarik dan mudah digunakan, dengan keranjang belanja untuk memudahkan transaksi.

Desain situs e-commerce Anda dengan visual yang menarik dan pastikan proses pembelian sederhana. Sertakan deskripsi produk yang jelas, foto berkualitas tinggi, dan informasi harga yang transparan. Pastikan juga sistem pembayaran aman dan metode pengiriman efisien.

5. Memasarkan bisnis

Anda tidak bisa hanya membuat situs web dan berharap ribuan orang datang. Anda perlu memasarkan bisnis Anda secara aktif. Mulailah dengan membuat halaman bisnis di Facebook, Instagram, TikTok, dan platform media sosial lainnya. 

Posting secara rutin tentang produk baru, penawaran, atau tips berguna. Selain itu, pertimbangkan untuk berinvestasi dalam iklan dan promosi untuk meningkatkan traffic ke toko Anda.

Apakah dropshipping tepat untuk Anda?

Menilai apakah dropshipping cocok untuk Anda melibatkan beberapa pertimbangan penting. Perhatikan hal-hal berikut untuk menentukan apakah model bisnis ini sesuai dengan tujuan dan kapasitas Anda:

  • Fokus pada Penjualan: Jika tujuan Anda adalah mencapai volume penjualan tinggi daripada membangun merek yang unik, dropshipping bisa jadi pilihan. Model ini kurang cocok untuk branding karena pengemasan dan pengiriman yang terbatas pada personalisasi, serta produk yang sering kali tidak eksklusif pada satu penjual.
  • Kesiapan untuk Layanan Pelanggan: Walaupun Anda tidak menangani stok atau pengiriman langsung, tanggung jawab layanan pelanggan tetap krusial. Jika Anda siap memberikan respons cepat terhadap pertanyaan dan masalah pelanggan, dropshipping bisa sukses. Kepuasan pelanggan dan hubungan baik adalah kunci dalam bisnis ini.
  • Komitmen Waktu: Dropshipping memerlukan komitmen waktu meskipun fleksibel. Anda harus mengelola riset pasar, pemilihan produk, pemasaran, serta berkomunikasi dengan supplier dan pelanggan. Jika Anda siap meluangkan waktu untuk aspek-aspek ini, dropshipping bisa menguntungkan.
  • Kemampuan Mengelola Risiko: Setiap bisnis, termasuk dropshipping, menghadapi risiko seperti masalah pengiriman dan persaingan. Anda perlu siap mengatasi potensi masalah dan memiliki strategi untuk mengurangi risiko, seperti memilih supplier tepercaya dan mengelola ekspektasi pelanggan dengan baik.

Best practices untuk dropshipping

  • Buat Kebijakan Pengembalian yang Efektif: Kebijakan pengembalian yang jelas membangun kepercayaan pelanggan. Sertakan prosedur pengembalian, syarat dan ketentuan, serta waktu pemrosesan. Kebijakan yang transparan memudahkan pelanggan dan mempercepat penyelesaian masalah. Pastikan kebijakan Anda selaras dengan supplier untuk menghindari konflik.
  • Pesan Sampel Produk Anda: Sebelum menjual, pesan sampel dari supplier untuk memeriksa kualitas. Pastikan produk sesuai deskripsi dan memenuhi standar Anda. Memeriksa sampel juga membantu memahami pengemasan dan waktu pengiriman. Ini mengurangi risiko mengecewakan pelanggan.
  • Lakukan Market Research: Riset pasar rutin membantu Anda memahami tren, kebutuhan pelanggan, dan persaingan. Informasi ini memudahkan Anda dalam memilih produk, menetapkan harga, dan menyusun strategi pemasaran. Riset mendalam juga membantu menyesuaikan penawaran dengan permintaan pelanggan.
  • Fokus pada Marketing: Strategi pemasaran yang efektif menarik pelanggan dan meningkatkan penjualan. Investasikan dalam kampanye pemasaran yang menarik sesuai audiens target. Manfaatkan media sosial, iklan berbayar, dan email marketing. Kolaborasi dengan influencer atau blogger juga dapat meningkatkan visibilitas merek.
  • Tangani Chargebacks dengan Cepat: Chargebacks dapat menjadi tantangan. Tangani dengan cepat dan efisien dengan memantau transaksi dan menindaklanjuti keluhan pelanggan. Dokumentasi yang jelas dan kepatuhan pada kebijakan pembayaran membantu mengurangi dampak negatif.
  • Kelola Inventaris Anda dengan Software: Pengelolaan inventaris yang baik penting untuk kesuksesan dropshipping. Gunakan software ERP untuk memantau stok, memproses pesanan, dan menghindari kekurangan atau kelebihan stok. Sistem yang baik memastikan ketersediaan produk dan meningkatkan pengalaman pelanggan.

Tim Insights Impact

Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.

Blog
WhatsApp Us