Takt time adalah sebuah metrik yang menunjukkan waktu ideal untuk memproduksi satu unit barang agar sesuai dengan permintaan pelanggan. Indikator ini bertujuan untuk menyelaraskan produksi dengan kebutuhan pasar, dan dianggap sebagai konsep penting dalam lean manufacturing.
Jika nilai metrik tersebut terlalu tinggi, produksi menjadi lebih lambat dari permintaan, yang berisiko menunda pengiriman dan mengecewakan pelanggan. Sebaliknya, jika terlalu rendah, produksi melebihi permintaan, menyebabkan overproduction, stok menumpuk, dan biaya penyimpanan meningkat.
Manfaat dari takt time
Mengurangi pemborosan: Takt time membantu Anda menentukan jumlah unit yang perlu diproduksi per jam untuk memenuhi permintaan pelanggan tanpa surplus. Contohnya, jika ada pesanan 100 unit sehari dengan waktu kerja 8 jam, targetnya adalah 12,5 unit per jam, sehingga menghindari stok berlebih.
Membuat produksi lebih efisien: Dengan mengetahui metrik ini, Anda bisa mengatur shift kerja dan menyeimbangkan beban di setiap stasiun produksi. Ini memastikan semua mesin bekerja optimal (tidak idle atau overload), dan menyesuaikan kecepatan produksi dengan kebutuhan.
Meningkatkan kepuasan pelanggan: Statistik menunjukan bahwa 90% pelanggan menganggap layanan yang instan sebagai hal yang penting. Produksi yang sesuai takt time memastikan pesanan selesai tepat waktu tanpa kelebihan stok. Hasilnya, pelanggan mendapatkan produk sesuai jadwal, meningkatkan kepercayaan dan kepuasan.
Membuat kualitas produk lebih konsisten: Ritme produksi stabil dari waktu kerja menjaga konsistensi kualitas. Misalnya, jika kualitas menurun saat produksi terlalu cepat, takt time bisa diatur ulang agar pekerja punya cukup waktu untuk kontrol kualitas.
Faktor-faktor yang memengaruhi takt time
Jumlah waktu kerja yang tersedia: Semakin banyak waktu kerja dalam sehari atau shift, semakin rendah waktu kerja yang bisa dicapai. Namun, ini juga bergantung pada waktu efektif setelah memperhitungkan jeda istirahat dan perawatan mesin.
Volume permintaan produk: Takt time sangat dipengaruhi oleh permintaan produk. Jika permintaan naik, takt time harus dipercepat, sedangkan jika permintaan turun, takt time bisa diperpanjang untuk menghindari overproduction.
Efisiensi dan kinerja mesin atau pekerja: Kinerja mesin dan pekerja yang efisien sangat menentukan hasil indikator ini. Mesin rusak atau pekerja yang kurang terlatih bisa memperlambat produksi dan meningkatkan takt time.
Variabilitas dalam proses produksi: Perubahan dalam bahan baku atau desain produk bisa memengaruhi waktu produksi ini. Semakin besar variabilitas, semakin sulit mempertahankan takt time yang konsisten, dan mungkin perlu penyesuaian pada proses produksi.
Cara kerja takt time
Metrik ini biasanya dihitung dengan membagi total waktu kerja atau produksi yang tersedia dengan jumlah permintaan pelanggan. Namun, cara menghitung waktu kerja efektif bisa bervariasi, misalnya apakah waktu istirahat dimasukkan atau hanya waktu produksi saja.
Dalam produksi batch kecil atau produk kustom, formula ini mungkin perlu disesuaikan. Hal ini dilakukan untuk mempertimbangkan waktu tambahan, seperti pengaturan mesin atau pergantian produk.
Waktu Produksi Tersedia: Total waktu kerja efektif setelah dikurangi downtime atau jeda istirahat.
Permintaan Pelanggan: Jumlah unit yang harus diproduksi dalam periode tertentu.
Contoh penghitungan takt time
Skenario 1
Sebuah pabrik beroperasi selama 8 jam sehari, atau setara dengan 480 menit. Dalam waktu tersebut, pabrik perlu memproduksi 120 unit agar memenuhi permintaan pelanggan.
Takt Time = 480 menit / 120 unit = 4 menit / unit
Artinya, pabrik harus memproduksi satu unit setiap 4 menit untuk memenuhi permintaan pelanggan
Skenario 2
Sebuah pabrik beroperasi selama 8 jam per hari atau setara 480 menit. Namun, dengan efisiensi kerja 85%, waktu efektif yang tersedia hanya 408 menit. Untuk memenuhi permintaan 100 unit per hari, pabrik harus mengatur produksinya dengan cermat.
Takt Time = 480 menit x 0,85 / 100 unit = 408 menit / 100 unit = 4,08 menit / unit
Dengan efisiensi 85%, pabrik perlu menghasilkan satu unit dalam waktu sekitar 4,08 menit. Angka ini menunjukkan kecepatan produksi yang harus dijaga agar tetap efisien.
Skenario 3
Sebuah pabrik beroperasi selama 8 jam per hari atau setara dengan 480 menit. Namun, ada 60 menit yang digunakan untuk istirahat dan perawatan mesin, sehingga waktu produksi efektif hanya 420 menit. Permintaan harian adalah 200 unit.
Takt Time = 480 menit – 60 menit / 200 unit = 2,1 menit / unit
Setiap unit harus selesai diproduksi dalam 2,1 menit agar permintaan terpenuhi. Angka ini sudah memperhitungkan waktu yang hilang karena kegiatan non-produksi.
Apa yang harus dilakukan untuk mengurangi takt time?
Hasil metrik yang ideal berbeda-beda tergantung kebutuhan industri, jenis produk, dan kerumitan proses produksi. Berikut beberapa contoh takt time ideal di berbagai industri:
Teknik optimasi untuk takt time
Tingkatkan Efisiensi Proses Produksi: Identifikasi dan hilangkan pemborosan di setiap tahap produksi untuk meningkatkan efisiensi. Gunakan prinsip Lean Manufacturing untuk mengurangi overproduction dan inventaris berlebih.
Pelatihan dan Peningkatan Kapabilitas Tim: Investasi dalam pelatihan karyawan bisa mempercepat penyelesaian tugas dan meningkatkan kualitas. Fokuskan program pelatihan pada keterampilan teknis, penggunaan peralatan baru, dan metode kerja yang efisien.
Perbaiki Layout Pabrik: Layout pabrik yang baik mengurangi waktu transportasi dan gerakan yang tidak perlu. Pertimbangkan pengaturan mesin dan prinsip 5S untuk menjaga area kerja tetap rapi dan efisien.
Terapkan Continuous Improvement (Kaizen): Kaizen mendorong perbaikan berkelanjutan melalui ide-ide kecil dari semua level karyawan. Dengan budaya Kaizen, perbaikan kecil setiap hari dapat mengurangi takt time secara signifikan.
Otomatiskan Produksi: Otomatisasi mengurangi ketergantungan pada kecepatan kerja manusia dan menjaga konsistensi produksi. Mulai dari otomatisasi proses sederhana hingga penggunaan robotika untuk produksi 24/7.
Mengurangi takt time Anda dengan ERP
Dalam upaya untuk mengoptimalkan metrik manufaktur ini, software Enterprise Resource Planning (ERP) menjadi alat yang sangat berharga. Berikut adalah bagaimana ERP dapat membantu:
Otomatisasi dan Efisiensi: Sistem ERP memungkinkan otomatisasi proses manual yang dapat mengurangi waktu proses. Fitur seperti otomatisasi jadwal produksi, pengelolaan waktu kerja, dan penyeimbangan beban kerja membantu dalam mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi setiap unit produk.
Informasi Real-Time: Dengan ERP, Anda mendapatkan akses ke data real-time dari seluruh departemen, memberikan visibilitas penuh ke dalam operasi. Ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat terhadap variabilitas permintaan, identifikasi segera bottleneck, dan penyesuaian takt time tanpa penundaan.
Salah satu ERP unggulan adalah Impact, yang dilengkapi berbagai modul termasuk manufaktur, inventaris, dan supply chain. Impact membantu Anda untuk mengoptimalkan proses manufaktur bisnis Anda.
Mengoptimalkan takt time memang tidak mudah, tetapi teknologi seperti ERP bisa menjadi solusi utama. Proses yang lebih cepat dan efisien ini akan meningkatkan kepuasan pelanggan, mengurangi biaya, dan memberi keunggulan kompetitif bagi bisnis Anda.
Tim Insights Impact
Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.
Subscribe to our blogs
Stay up-to-date with our daily blog posts. Subscribe now and join our community of avid learners and experts!