Apa itu riset pasar

Market research atau riset pasar adalah usaha terstruktur untuk mengumpulkan informasi tentang target pasar dan pelanggan. Strategi bisnis ini mengambil peran penting dalam menjaga daya saing perusahaan, sehingga minatnya tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir — pasar market research diprediksi mencapai $90,79 miliar pada 2025.

Berbagai metode dan teknik digunakan dalam market research untuk mendapatkan data yang relevan dan akurat. Informasi ini membantu perusahaan mengambil keputusan yang lebih tepat dan mengembangkan strategi yang lebih efektif.

Manfaat dan tujuan riset pasar

1. Memahami Pelanggan Lebih Baik

Market research membantu perusahaan memahami kebutuhan, preferensi, dan perilaku pelanggan. Menurut riset Deloitte, bisnis yang lebih customer-centric menghasilkan laba 60% lebih besar. 

2. Mengurangi Risiko Melalui Pengujian Konsep

Banyak produk alami kegagalan, dengan tingkat yang mencapai 95% menurut beberapa ahli. Sebelum meluncurkan produk atau layanan baru, riset pasar membantu Anda menguji konsep tersebut dengan audiens target. Feedback dari fase ini memungkinkan penyesuaian yang diperlukan.

3. Menganalisis Kompetitor

Riset pasar membantu menganalisis kekuatan dan kelemahan kompetitor. Dengan memahami strategi pesaing, perusahaan dapat menemukan celah atau memperbaiki kelemahan dalam strategi mereka sendiri. Ini penting untuk tetap kompetitif di pasar yang dinamis.

4. Mengidentifikasi Potensi Pertumbuhan

Market research bukan hanya penting untuk startup atau peluncuran produk baru. Melakukan riset pasar secara berkala dapat membantu Anda menemukan peluang baru untuk berkembang. Data dari riset ini membantu bisnis mengeksplorasi segmen pasar yang belum terjangkau atau merancang produk yang sesuai dengan tren terbaru.

5. Membuat Keputusan yang Lebih Tepat

Salah satu tujuan utama riset pasar adalah memberikan informasi yang akurat untuk pengambilan keputusan. Data riset pasar berfungsi sebagai kompas, membantu perusahaan membuat keputusan yang mendekatkan mereka pada tujuan untuk mengonversi dan mempertahankan pelanggan target.

Perbedaan riset pasar vs. riset pemasaran

Riset pasar dan riset pemasaran sering dipertukarkan, padahal sebenarnya berbeda. Riset pasar bertujuan memahami pasar secara umum, sedangkan riset pemasaran fokus pada kebutuhan dan keinginan konsumen serta strategi pemasaran untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Perbedaan riset pasar dan riset pemasaran.

Cara melakukan riset pasar

1. Tentukan tujuan riset

Tanpa tujuan yang jelas, riset pasar bisa tidak fokus dan datanya kurang relevan. Berikut beberapa pertimbangan untuk menentukan tujuan riset Anda:

  • Apa yang ingin Anda capai? Tentukan apakah Anda ingin memahami kebutuhan pelanggan, mengevaluasi potensi pasar baru, mengidentifikasi tren, atau menilai efektivitas strategi pemasaran. Tujuan ini akan mempengaruhi pendekatan riset Anda.
  • Mengapa riset ini penting? Pikirkan bagaimana hasil riset akan digunakan dalam keputusan bisnis, seperti pengembangan produk baru, perbaikan layanan, atau strategi pemasaran yang lebih efektif.
  • Apakah ada pertanyaan spesifik yang perlu dijawab? Buat daftar pertanyaan yang ingin dijawab melalui riset ini. Pertanyaan ini harus terkait langsung dengan tujuan bisnis, seperti “Apa faktor utama yang mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan?” atau “Bagaimana persepsi pelanggan terhadap merek kami dibandingkan kompetitor?”

2. Identifikasi target audience

Target audiens bisa berupa segmen pelanggan spesifik, prospek potensial, atau seluruh pasar. Dalam tahap ini, membuat buyer personas sangat membantu. Buyer personas adalah gambaran semi-fiktif dari pelanggan ideal Anda berdasarkan data nyata.

Pertimbangkan beberapa faktor berikut:

  • Demografi: Usia, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, pekerjaan, dan lokasi geografis. Data ini membantu Anda memahami siapa audiens Anda dan cara terbaik menjangkau mereka.
  • Psikografi: Minat, nilai, kepribadian, gaya hidup, dan sikap audiens. Memahami psikografi membantu Anda membuat pertanyaan riset yang lebih relevan.
  • Perilaku Konsumen: Kebiasaan pembelian, loyalitas merek, dan preferensi produk. Data ini memberikan wawasan tentang motivasi dan kebutuhan konsumen.

Artikel terkait: 8 Cara Menentukan Profil Responden dalam Riset Bisnis

3. Pilih metode riset

Setelah menentukan tujuan dan target audiens, langkah berikutnya adalah memilih metode riset yang tepat. Ada dua metode utama: primary research dan secondary research. Pilihan metode ini bergantung pada data yang dibutuhkan dan sumber daya yang tersedia.

Dua jenis penelititan atau riset dalam market research. Dua jenis yang digunakan disebut penelitian primer dan sekunder.

1. Primary research atau riset primer mengumpulkan informasi baru secara langsung dari individu atau sumber relevan dengan tujuan tertentu. Contohnya seperti survei, wawancara, observasi, atau focus group.

Kelebihan:

  • Data yang diperoleh sangat relevan dan spesifik untuk pertanyaan penelitian.
  • Kemampuan untuk mendapatkan wawasan mendalam dari responden.

Kekurangan:

  • Memerlukan waktu dan biaya yang lebih tinggi dibandingkan riset sekunder.
  • Proses pengumpulan data bisa menjadi rumit dan memerlukan perencanaan yang matang.

2. Secondary research atau riset sekunder menggunakan data yang sudah ada, seperti dari sensus pemerintah, laporan asosiasi perdagangan, jajak pendapat, atau penelitian bisnis lain di pasar yang sama.

Kelebihan:

  • Biaya dan waktu yang lebih rendah karena data sudah tersedia.
  • Memungkinkan untuk melakukan analisis terhadap data yang lebih luas dan historis.

Kekurangan:

  • Data mungkin tidak selalu relevan atau spesifik untuk pertanyaan penelitian saat ini.
  • Kualitas dan keakuratan data tergantung pada sumbernya.

4. Kumpulkan data

Pengumpulan data adalah tahap di mana Anda mulai mengumpulkan informasi penting untuk menjawab pertanyaan riset. Teknik pengumpulan data harus sesuai dengan metode riset yang dipilih.

Primary Research:

  • Survei: Buat survei dengan pertanyaan yang jelas dan relevan. Gabungkan pertanyaan terbuka dan tertutup untuk mendapatkan data kuantitatif dan kualitatif.
  • Wawancara: Susun panduan wawancara untuk menggali informasi mendalam. Tetap fleksibel untuk mengikuti alur percakapan yang bisa membuka wawasan baru.
  • Focus Groups: Pilih moderator berpengalaman untuk memimpin diskusi. Pastikan kelompok diskusi mewakili berbagai perspektif dari audiens target.
  • Observasi: Amati perilaku konsumen tanpa intervensi. Ini memberikan gambaran akurat tentang interaksi mereka dengan produk atau layanan.

Secondary Research:

  • Laporan dan Publikasi: Kumpulkan laporan dari sumber terpercaya. Pastikan data masih relevan dengan memeriksa tanggal penerbitan.
  • Data Online: Verifikasi keaslian dan kredibilitas data dari sumber online. Waspadai bias dalam penyajian informasi.

5. Analisis data

Setelah mengumpulkan data, langkah berikutnya adalah menganalisis informasi untuk mendapatkan wawasan berguna. Cara analisis bergantung pada jenis data yang Anda miliki:

  • Data Kuantitatif: Gunakan tools statistik untuk menemukan pola, korelasi, dan tren. Misalnya, hitung persentase responden atau gunakan regresi untuk melihat hubungan antara variabel.
  • Data Kualitatif: Analisis data kualitatif melibatkan pengelompokan informasi untuk mengidentifikasi tema dan kategori yang berulang. Analisis konten dan tematik sering digunakan untuk memahami makna dan pola dalam data tersebut.

6. Penyusunan laporan 

Analisis hasil riset harus disesuaikan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Buat laporan yang jelas dan ringkas mengenai temuan riset.

Laporan ini perlu mencakup rekomendasi berdasarkan data yang dianalisis dan implikasinya untuk strategi bisnis atau pemasaran. Jika riset menunjukkan bahwa konsumen menginginkan fitur baru pada produk, rekomendasikan pengembangan fitur tersebut.

7. Evaluasi dan pantau hasil riset

Setelah implementasi, penting untuk memantau dampak dari perubahan yang dilakukan. Periksa bagaimana wawasan dari riset diterapkan dalam strategi bisnis dan pastikan rekomendasi diimplementasikan dengan benar.

Evaluasi apakah tujuan riset tercapai dan data yang diperoleh relevan. Tanyakan apakah ada aspek yang perlu diperbaiki dalam proses riset untuk memastikan strategi berhasil atau perlu penyesuaian.

Contoh riset pasar

Starbucks

Starbucks telah sukses dengan ekspansi globalnya dan kini hadir di lebih dari 80 negara. Sebelum memasuki pasar baru, mereka melakukan riset pasar secara mendalam.

Saat akan membuka cabang di Tiongkok, Starbucks meneliti kebiasaan minum teh lokal dan keterbukaan kelas menengah terhadap merek Barat. Hasil riset ini memungkinkan mereka menyesuaikan menu dengan selera lokal, termasuk menambahkan cita rasa populer ke dalam tawaran mereka.

Lego

LEGO dulu dikenal sebagai perusahaan mainan untuk anak laki-laki. Namun, mereka tidak ingin membatasi diri dan ingin semua anak bisa menikmati produk mereka.

Pada 2012, LEGO melakukan penelitian pada 3.500 anak perempuan dan ibu mereka untuk memahami preferensi bermain mereka. Dari penelitian ini, lahirlah lini mainan baru yang sesuai keinginan anak perempuan. Hasilnya, pendapatan LEGO naik menjadi 23,4 miliar kroner ($4,2 miliar) dan laba bersih mereka tumbuh 38 persen, menjadi 5,6 miliar kroner ($1 miliar) di tahun berikutnya.

Best practices untuk riset pasar

Tingkatkan komunikasi

Komunikasi yang jelas dan terbuka dengan tim riset dan peserta sangat penting. Keterampilan komunikasi verbal dan tulisan harus kuat agar informasi dapat disampaikan dengan jelas dan laporan terdokumentasi dengan baik.

Pastikan semua pihak yang terlibat memahami tujuan riset dengan baik. Berikan panduan yang jelas kepada peserta, baik dalam survei, wawancara, maupun focus groups.

Survei dan kuesioner harus singkat

Waktu peserta sangat berharga, jadi buat survei dan kuesioner singkat dan padat. Fokus hanya pada pertanyaan yang penting untuk tujuan riset Anda.

Hindari membuat kuesioner yang terlalu panjang, rumit, atau membingungkan. Survei yang memakan waktu lebih dari 5 menit cenderung mengurangi tingkat respons hingga 15%, dan turun 40% jika melewati 10 menit.

Berikan insentif pada peserta riset

Memberikan insentif adalah cara efektif untuk meningkatkan partisipasi dan kualitas jawaban. Insentif bisa berupa hadiah fisik, voucher, diskon, atau poin reward yang dapat ditukar.

Dengan insentif, peserta lebih termotivasi untuk berpartisipasi dengan antusias serta memberikan jawaban yang jujur dan lengkap. Pastikan insentif yang diberikan sesuai dengan skala riset dan anggaran Anda.

Baca juga: 8 Cara Menentukan Profil Responden dalam Riset Bisnis

Lakukan brand research

Memahami persepsi dan posisi merek di pasar sangat penting untuk strategi pemasaran yang efektif. Brand research membantu mengidentifikasi bagaimana konsumen memandang merek Anda dibandingkan dengan pesaing.

Penelitian ini bisa mencakup survei tentang kesadaran merek, loyalitas pelanggan, dan atribut merek yang dianggap penting oleh konsumen. Hasilnya akan memberikan wawasan penting untuk mengarahkan keputusan strategis yang dapat meningkatkan citra dan kekuatan merek di pasar.

Jangan berasumsi, kumpulkan data sebaik mungkin

Salah satu bahaya market research adalah membiarkan asumsi memengaruhi hasil. Terlalu mudah untuk melihat pola dan membuat asumsi tanpa menyelidiki lebih dalam mengapa tren tertentu terjadi.

Gunakan berbagai metode riset untuk memastikan data yang Anda kumpulkan mencerminkan realitas pasar dan kebutuhan konsumen. Ini akan membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dan akurat.

Gunakan software dalam pengumpulan data

Menggunakan software untuk pengumpulan data bisa meningkatkan efisiensi dan akurasi riset pasar. Dua jenis yang dapat digunakan:

  • ERP (Enterprise Resource Planning): Sistem ERP mengintegrasikan berbagai data bisnis dan memberikan wawasan mendalam tentang tren pasar, kinerja produk, dan preferensi pelanggan melalui analisis data terpusat.
  • CRM (Customer Relationship Management): Sistem CRM mengelola interaksi dengan pelanggan dan menyimpan data terkait umpan balik dan preferensi mereka. Ini memudahkan pemantauan kebutuhan pelanggan dan penyesuaian strategi riset sesuai data yang tersedia.

Kesimpulan

Riset pasar adalah alat penting bagi perusahaan untuk memahami kebutuhan konsumen dan mengurangi risiko. Dengan menggunakan metode yang tepat dan mengumpulkan data yang relevan, perusahaan bisa membuat keputusan yang lebih baik dan merancang strategi bisnis yang efektif.

Selalu perbarui market research sesuai dengan perubahan tren dan kebutuhan konsumen. Dengan riset yang efektif, perusahaan dapat tetap kompetitif dan responsif terhadap dinamika pasar yang terus berubah.

Tim Insights Impact

Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.

Blog
WhatsApp Us