Retail adalah salah satu sektor yang berkontribusi tinggi terhadap PDB Indonesia. Setelah sebelumnya menurun akibat adanya pandemi COVID-19, kini sektor retail tumbuh kembali sebanyak 4 persen pada tahun 2022 akibat meningkatnya aktivitas ekonomi pasca pandemi.

Guna memahami lebih lanjut mengenai retail mulai dari definisi, klasifikasi, hingga tips dalam memulai bisnis retail, Anda dapat membaca artikel berikut:

Apa itu retail?

Retail adalah penjualan produk atau layanan kepada konsumen individu untuk penggunaan pribadi. Transaksi tersebut dapat terjadi melalui beberapa saluran penjualan seperti online, penjualan langsung, atau direct mail. Retail biasa dikenal juga sebagai eceran atau penjualan barang dalam jumlah kecil.

Selanjutnya, retailer atau pengecer adalah orang atau bisnis yang menjual barang secara eceran. Pengecer biasanya tidak memproduksi barang mereka sendiri. Mereka membeli barang dari produsen atau grosir dan menjual barang tersebut ke konsumen dalam jumlah kecil.

Kemudian, retailing adalah proses distribusi pengecer mendapatkan barang atau jasa dan menjualnya kepada pelanggan untuk digunakan. Proses ini dijelaskan melalui rantai pasokan.

Perbedaan retailer dan reseller

perbedaan retailer dan reseller

Perbedaan retail dan grosir

perbedaan retail dan grosir

Baca juga: Apa itu Grosir: Pengertian, Keuntungan, dan Tantangan

Mengapa bisnis retail penting?

Retail memiliki peran penting dalam kehidupan manusia dan berpengaruh terhadap devisa suatu negara. Berikut beberapa alasan mengapa bisnis retail penting bagi manusia:

1. Retail menyediakan pelayanan penting bagi masyarakat

Toko retail memainkan peran penting untuk menghubungkan barang dari produsen kepada konsumen akhir. Hal tersebut membantu konsumen untuk membandingkan dan memilih barang dengan harga terbaik. Selain itu, adanya retail menciptakan lingkungan kompetitif yang sehat karena setiap produsen akan membuat produk dengan kualitas terbaiknya.

2. Retail adalah perusahaan swasta terbesar

Salah satu alasan mengapa retail sangat penting bagi ekonomi adalah karena retail dapat menyerap banyak tenaga kerja. Di Amerika, retail berhasil menciptakan sebanyak 42 juta pekerjaan.

3. Pelanggan percaya dengan brand yang terlihat secara fisik

Meskipun bisnis online semakin banyak, kehadiran toko retail fisik masih sangat penting untuk membangun kepercayaan pelanggan. Masih banyak pelanggan yang ingin menyentuh dan melihat produk secara langsung sebelum mereka membelinya. Selain itu, adanya toko retail fisik juga menjadi terapi tersendiri bagi konsumen karena meningkatkan mood pelanggan saat berbelanja.

Fungsi bisnis retail

Dalam implementasinya, bisnis retail memiliki beberapa fungsi yaitu:

1. Penyortiran barang

Manufaktur biasanya membuat satu atau berbagai macam produk dan mereka ingin menjual seluruhnya kepada pelanggan untuk mengurangi biaya inventaris. Retailer dalam hal ini berfungsi untuk mengumpulkan koleksi produk dari berbagai sumber dan menjualnya ke konsumen dengan eceran.

Pelanggan dalam hal ini dapat memilih dari beragam desain, ukuran, dan brand hanya melalui satu lokasi, sehingga dapat menghemat waktu dan biaya.

2. Penjualan dalam kuantitas kecil

Bulking bulk atau menjual dalam jumlah kecil adalah salah satu fungsi pada retail. Guna mengurangi biaya transportasi, manufaktur dan grosir biasanya membeli produk dalam jumlah yang besar. Kemudian, retailer mengubahnya menjadi kuantitas yang lebih kecil untuk memenuhi kebutuhan konsumsi individu.

3. Menahan stok

Retailer juga menawarkan layanan untuk menahan stok bagi produsen. Retail mengelola inventaris yang memang harus tersedia secara instan dan dibutuhkan konsumen. Hal itu membantu untuk menjaga agar harga tetap stabil dan retailer dapat menghemat biaya pengangkutan inventaris.

4. Menghitung perkiraan permintaan

Penghitungan perkiraan permintaan barang yang dijual harus dilakukan oleh retailer. Perkiraan permintaan yang tepat adalah kunci untuk mengetahui kuantitas inventaris yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

5. Perantara produsen dengan konsumen

Retail menjadi penghubung antara produsen dengan konsumen karena retail mengambil produk dari produsen dan kemudian menjualnya secara eceran kepada konsumen.

6. Transportasi dan periklanan

Manufaktur kecil dapat menggunakan retail untuk menyediakan bantuan transportasi, penyimpanan, periklanan, dan pre-pembayaran pada merchandise. Ini juga berlaku sebaliknya jika jumlah pengecer kecil. Jumlah fungsi yang dilakukan oleh pengecer tertentu memiliki hubungan langsung dengan persentase dan volume penjualan yang dibutuhkan untuk menutupi biaya dan keuntungan mereka.

Klasifikasi jenis bisnis retail

Bisnis retail dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa indikator. Berikut klasifikasinya:

1. Berdasarkan skala penjualan

  • Skala besar. Pengecer berskala besar menyediakan barang dalam jumlah yang besar. Contohnya yaitu hypermart, supermarket, dan department store. Retail berskala besar biasa disebut dengan modern strade.
contoh retail skala besar

Source: voi.id

  • Skala kecil. Pengecer berskala kecil biasanya menjual barang satuan dalam jumlah yangs edikit dan disebut dengan general trade. Contohnya yaitu kios, butik, dan toko kecil.

2. Berdasarkan kepemilikan

  • Ritel mandiri. Retail jenis ini biasanya dimiliki oleh perorangan dan berskala kecil sehingga dikerjakan mandiri oleh pemilik. Semakin besar usaha, maka pemilik baru akan menambah jumlah karyawan.
  • Franchise/ waralaba. Waralaba adalah bisnis retail dengan cara membeli atau menyewa hak untuk menggunakan konsep hingga produk dari brand tertentu. Pebisnis dalam hal ini dapat menjual produk yang telah dikenal masyarakat. Misalnya, Mcdonalds, KFC, dan Alfamart.
contoh franchise

Source: mcdonalds.co.id

  • Rantai perusahaan (Corporate chain). Retail jenis ini dimiliki oleh gabungan dari beberapa orang yang memegang saham perusahaan. Biasanya dilakukan oleh korporasi dengan skala yang besar.

3. Berdasarkan teknik pemasaran

  • Ritel offline. Ritel offline biasa juga dikenal dengan ritel fisik yang dilaksanakan tanpa menggunakan internet. Pada retail offline, pelanggan harus datang langsung ke toko untuk membeli produk dan pemilik melakukan promosi melalui banner, spanduk, atau komponen fisik lainnya yang menarik.
  • Ritel online. Ritel jenis ini tidak menggunakan toko fisik untuk pemasaran, tetapi menggunakan media digital pada berbagai marketplace, media sosial, atau website toko. Guna mempermudah pengelolaan toko retail pada berbagai kanal penjualan, Anda dapat menggunakan Software Omnichannel ImpactSoftware tersebut juga dapat membantu meningkatkan awareness pelanggan dan meningkatkan profit bisnis retail Anda.

Jenis-jenis toko retail

Tipe toko retail dapat mempengaruhi ketertarikan konsumen. Berikut 8 jenis toko retail dan penjelasannya:

1. Grocery/ supermarket

Supermarket biasanya menyediakan berbagai macam produk makanan termasuk yg masih segar dan dalam kemasan, minuman, makanan hewan peliharaan. Selain makanan, supermarket juga menjual produk rumah tangga seperti produk kertas dan pembersih. Contohnya yaitu Hypermart dan Transmart.

Luas rata-rata dari supermarket yaitu sekitar 12.000 – 38.000 meter persegi. Supermarket biasanya mengikuti tata letak lingkaran dimana satu lorong utama dengan beberapa jalur kecil di tengah rak produk.

2. Convenience store

Convenience store biasanya berukuran kecil dan menawarkan pengalaman untuk berbelanja dengan cepat dan memiliki jam buka yang lebih lama dengan lokasi strategis. Biasanya menyediakan pilihan makanan dan minuman, serta kebutuhan sehari-hari.

Contoh dari convenience store yaitu 7-Eleven, Alfamidi, dan Alfamart. Ukuran rata-rata toserba yaitu sekitar 2400 meter persegi dengan tata letak toko diagonal atau lurus.

3. Big box/ superstore

Superstore memiliki ruangan yang sangat besar dan memasok berbagai barang dan kategori. Beberapa barang yang dijual yaitu antara lain tanaman, sabun cuci tangan, hingga bor.

Biasanya memiliki luas lebih dari 50.000 meter persegi dan dengan rentang paling umum yaitu berkisar antara 90.000 – 200.000 meter persegi. Tata letak toko biasanya menggunakan grid atau kumpulan gang yang padat untuk pelanggan.

4. Speciality store

Speciality store atau toko khusus adalah toko retail yang menjual berbagai merk dan model tetapi dengan kategori yang lebih sempit. Misalnya, toko kerajinan, furnitur, taman, dan toko buku.

Ukuran rata-rata speciality store bervariasi bergantung pada jenis produk yang dijual. Adapun rentang luasnya yaitu mulai dari 2.000 – 60.000 meter persegi. Untuk toko yang lebih kecil, tata letak free flow meningkatkan rasa ingin tahu pelanggan, sementara tata letak grid, lingkaran, atau diagonal optimal untuk toko menengah dan besar.

5. Department store

Department store sering ditemukan di mall. Department store adalah jenis retail yang menawarkan berbagai macam barang di toko. Biasanya memiliki harga yang sedikit lebih mahal dibandingkan dengan Big box. Misalnya yaitu Matahari department store. 

Rata-rata luas dari toko retail ini yaitu 250.000 meter persegi dengan menggunakan tata letak lingkaran.

6. Discount store

Toko diskon adalah toko yang menjual barang dengan harga di bawah rata-rata karena menggunakan skema merchandising. Rata-rata luas dari toko ini yaitu 10.000 meter persegi dan menggunakan tata letak lingkaran untuk menggiring konsumen agar dapat mengelilingi seluruh toko.

7. Off-price retailer

Off-price retailer adalah salah satu model dari toko diskon yang menjual barang dengan harga yang lebih murah. Selain itu, pelanggan juga dapat melihat kesepakatan seperti apa yang akan mereka dapatkan ketika berbelanja. Toko retail ini biasanya tidak bergantung pada produsen dan membeli barang bermerek dalam jumlah besar untuk dijual kembali dengan harga yang lebih murah.

Toko ini biasanya berukuran sekitar 2.000 – 120.000 meter persegi dengan menggunakan tata letak grid atau lingkaran atau kombinasi keduanya.

8. Warehouse (gudang)

Warehouse atau gudang adalah pengecer makanan atau produk yang menawarkan barang dalam jumlah besar dengan diskon menarik. Toko tersebut menciptakan pengalaman pelanggan tanpa embel-embel dan berfokus pada pemindahan produk dengan volume tinggi.

Gudang rata-rata memiliki luas antara 84.000 – 146.000 meter persegi dengan menggunakan layout gudang lingkaran.

Baca Juga: 8 Jenis Layout Toko Retail beserta Contoh & Cara Membuatnya

Karakteristik bisnis retail

Retail dapat dibedakan dari grosir dan manufaktur karena memiliki beberapa karakteristik khusus, yaitu:

1. Berkomunikasi langsung dengan pelanggan

Pada toko retail, penjual dapat berhubungan langsung dengan konsumen akhir dan retailer bertugas sebagai mediator antara grosir dengan pelanggan atau antara pabrik dengan pelanggan, tergantung pada channel distribusi yang digunakan.

2. Hubungan yang kuat dengan pelanggan

Toko retail biasanya memiliki hubungan kuat dengan pelanggan karena membantu pelanggan dalam memutuskan produk atau layanan mana yang harus mereka pilih.

3. Stok barang dalam jumlah kecil

Retail biasanya memiliki persediaan barang dalam jumlah yang lebih sedikit daripada produsen atau grosir dan menjualnya langsung ke konsumen akhir.

4. Stok barang dari berbagai merk

Toko retail biasanya menjual barang dengan berbagai jenis dan merek tergantung pada permintaan pasar.

5. Penghubung pelanggan dan perusahaan

Toko retail menjadi perwakilan perusahaan untuk konsumen akhir yang memberikan feedback dan saran kepada perusahaan.

6. Menjual barang dengan harga maksimal

Toko retail menjual produk secara langsung kepada pelanggan akhir sehingga dapat menjual barang dengan harga yang maksimal dan mengambil keuntungan.

Baca Juga: Strategi Bisnis: 5 Langkah Membuatnya dan 3 Tips Terbaik

Kelebihan dan kekurangan bisnis retail

Pada bisnis retail, terdapat beberapa kekurangan dan kelebihan. Berikut penjelasannya:

Kelebihan bisnis retail

  1. Modal cenderung kecil untuk memulai, karena lahan dapat disewa dan banyaknya barang menyesuaikan dengan perkiraan permintaan pelanggan.
  2. Profit yang lebih besar karena mengambil keuntungan langsung dari konsumen akhir.
  3. Mudah ditemukan dan biasanya memiliki tempat strategis.
  4. Negosiasi harga dapat dilakukan jika bisnis retail masih berskala kecil dan ditangani oleh pemilik.
  5. Opsi pengiriman yang lebih beragam.

Kekurangan bisnis retail

  1. Membutuhkan biaya besar untuk marketing. 
  2. Persaingan yang ketat seiring dengan banyaknya perusahaan retail di Indonesia.
  3. Kompetisi harga dengan bisnis lain.
  4. Perkembangan trend yang berubah dengan cepat sehingga membutuhkan adaptasi yang baik.

Baca Juga: Struktur Organisasi Toko Retail: Arti, 5 Jenis, dan Contohnya

Cara kerja bisnis retail

Cara kerja bisnis retail yaitu dilakukan dengan membeli barang dagangan dalam jumlah besar dari grosir (atau produsen) dengan harga murah dan menjualnya dalam jumlah kecil kepada masyarakat umum dengan harga lebih tinggi. Perbedaan harga beli dengan harga jual disebut dengan  laba kotor.

Berikut ilustrasi lebih lanjut mengenai cara kerja bisnis retail:

cara kerja retail

Source: retaildogma.com; Cara kerja retail

Peran retail bagi ekonomi Indonesia

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2016, ritel memiliki kontribusi 15,24 persen terhadap total PDB dan menyerap tenaga kerja sebesar 22,4 juta atau 31,81 persen dari tenaga kerja non pertanian. Selanjutnya, pada kuartal I tahun 2022, sektor ritel berkontribusi hingga 53,56 persen terhadap PDB.

Jumlah tersebut membuktikan bahwa retail memiliki peran penting dalam perekonomian indonesia. Berikut 10 perusahaan retail dengan nilai konsumen tertinggi di Indonesia pada tahun 2021 berdasarkan Retail Rankings 2021 oleh YouGov:

  1. Indomaret. Indomaret menjadi perusahaan retail dengan konsumen tertinggi pada tahun 2021 dan memiliki skor nilai konsumen hingga 42,9 poin. Indomaret memiliki gerai retail terbanyak di Indonesia yaitu mencapai 20.200 gerai pada semester 1 tahun 2022.
  2. Alfamart. Alfamart menjadi perusahaan retail dengan konsumen terbanyak kedua di Indonesia dan memiliki poin sebesar 37,5 poin. Selain itu, cabang Alfamart pada tahun 2021 mencapai 16.492 gerai di Indonesia.
  3. Gramedia. Perusahaan retail dan alat tulis Gramedia menempati posisi ketiga dengan poin sebanyak 27,4. Gramedia menguasai jaringan toko buku di Indonesia dengan 121 toko pada 52 kota.
  4. Transmart Carrefour. Retail dengan konsumen tertinggi keempat yaitu Transmart Carrefour yang memiliki poin sebanyak 23,5 poin. Pada tahun 2020, tercatat sebanyak 137 gerai Transmart telah beroperasi di Indonesia.
  5. ACE Hardware. ACE hardware yang merupakan perusahaan retail peralatan rumah tangga berhasil menduduki peringkat lima dengan poin sebanyak 20,1 poin. Perusahaan ini hingga tahun 2022 memiliki sebanyak 228 toko di Indonesia.
  6. Hypermart. Hypermart adalah toko retail yang menjual berbagai bahan kebutuhan rumah tangga dan makanan. Hypermart berhasil menduduki peringkat enam dengan skor mencapai 19,5 poin. Hingga 20 Juni 2022, Hypermart memiliki 102 toko di Indonesia.
  7. IKEA. Posisi selanjutnya diikuti oleh IKEA dengan poin sebanyak 19,5. IKEA adalah perusahaan retail perabot rumah asal Swedia ini kini memiliki 7 toko di Indonesia.
  8. Matahari. Matahari menempati posisi 8 dengan nilai konsumen sebanyak 19,5 poin dan memiliki 148 gerai yang tersebar di seluruh indonesia pada tahun 2022.
  9. Superindo. Superindo berhasil meraih nilai konsumen sebanyak 18,8 poin dan hingga kini memiliki 186 gerai di seluruh Indonesia.
  10. Alfamidi. Alfamidi menempati posisi 10 dengan nilai konsumen sebesar 17,9 poin. Hingga kini, Alfamidi memiliki 1.761 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca Juga: 9 Pilihan Software Minimarket Terbaik dan Tips Memilihnya

Tips memulai bisnis retail

Sebelum memulai bisnis, terdapat beberapa hal yang harus Anda siapkan. Berikut 9 tips yang harus Anda perhatikan sebelum memulai bisnis retail:

1. Kenali target pasar Anda

Pahami demografi dari penduduk wilayah tempat yang akan dipilih dan tentukan basis pelanggan terkuat. Anda juga dapat mengenali pelanggan dengan bantuan teknologi dan data sehingga strategi pemasaran dapat lebih menarik dan tepat sasaran.

Selanjutnya, Anda dapat menganalisis kebutuhan pelanggan untuk membantu dalam menentukan jenis barang dan berapa jumlah yang tepat untuk dijual. Misalnya, jika Anda memiliki toko kelontong dan sebagian besar memiliki pelanggan yang memiliki masalah kesehatan, Anda pasti ingin memastikan persediaan obat Anda cukup.

Baca juga: Implementasi 5 Tahap Pertumbuhan pada Small Business (UMKM)

2. Mencari pemasok

Mencari pemasok yang tepat menjadi hal yang penting sebelum Anda memutuskan untuk membuka toko retail. Anda harus melakukan riset mengenai pemasok mana yang memiliki harga terbaik dan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan pemasok lainnya sehingga barang yang didapatkan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

3. Perhatikan lokasi penjualan

Lokasi yang strategis menjadi awal dari perkembangan bisnis retail. Lokasi yang bagus tidak hanya dapat menarik konsumen tetapi juga dapat mengurangi biaya transportasi. Toko retail dapat memiliki lokasi dimana terdapat populasi target.

Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan lokasi toko retail yaitu mulai dari populasi dari penduduk lokal, kemampuan membeli, kompetisi pasar, harga sewa, harga properti, dan lain sebagainya.

4. Memastikan ketersediaan stok

Setelah memilih lokasi yang tepat, hal selanjutnya yang harus dipikirkan adalah memutuskan barang yang akan dibeli dan menyimpannya pada rak. Setiap produk memiliki ukuran, dan harga yang berbeda-beda sehingga harus mempertimbangkan mana yang akan konsumen beli dan mana yang akan dijadikan display. 

Pengelolaan inventaris pada toko retail kini juga dapat dengan lebih mudah dilakukan melalui penerapan ERP inventory Impact. Software tersebut membantu perusahaan untuk memastikan tingkat stok pada gudang dan mengoptimalkan proses pergudangan. Selain itu, adanya fulfillment demand dan replenishment yang terotomatisasi juga mempermudah proses pengelolaan inventaris pada perusahaan Anda.

5. Mengatur barang secara strategis

Jika toko Anda relatif kecil, Anda harus lebih kreatif dan memberikan ruang untuk pelanggan berbelanja secara bebas dan nyaman. Barang juga harus diletakkan secara strategis agar mudah dijangkau dan dilihat oleh pelanggan.

Lebih lanjut, Anda juga dapat membersihkan produk dan rak dengan rutin sehingga lebih menarik bagi konsumen untuk membeli.

6. Mengikuti perkembangan tren

Guna menarik pelanggan, Anda harus memiliki konsep toko yang sesuai dengan tren yang saat ini sedang berkembang. Misalnya, tren saat ini yaitu TV satelit dan majalah fashion, maka Anda harus mempertimbangkan apakah hal tersebut sesuai dengan kemampuan membeli pelanggan atau tidak.

Baca juga: Trend Grosir Tahun 2023

7. Mempekerjakan orang yang tepat

Saat Anda membuka toko retail dan melakukan rekrutmen, Anda harus mempertimbangkan dengan matang pekerja yang akan Anda terima. Kandidat harus mencantumkan resume sebelum dilakukan wawancara sehingga dapat menyaring terlebih dahulu kandidat yang sesuai.

Selain itu, saat wawancara, Anda juga dapat memberikan studi kasus agar dapat mengetahui bagaimana kemampuan kandidat dalam menyelesaikan suatu masalah.

8. Melakukan promosi

Promosi adalah hal yang sangat penting bagi toko retail yang baru saja terbentuk. Strategi promosi dapat dilakukan melalui berbagai kanal berupa sosial media, endorsement, atau melalui adanya diskon pembukaan toko.

9. Memprioritaskan kepuasan pelanggan

Guna meningkatkan kepuasan pelanggan, Anda harus menyiapkan pelayanan yang baik dan ramah. Anda harus memberikan pelatihan kepada pekerja mengenai bagaimana cara berkomunikasi dengan pelanggan dengan baik sehingga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan saat berbelanja

Kesimpulan

Retail adalah penjualan yang dilakukan untuk konsumen akhir. Retail menjadi penghubung antara produsen dengan konsumen. Retail memiliki berbagai klasifikasi dan jenis, yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya. Dalam membentuk bisnis retail, Anda harus memperhatikan beberapa hal diantaranya lokasi, target pasar, promosi, hingga pemilihan pekerja yang tepat.

Guna meningkatkan efisiensi pada inventaris retail, Anda juga dapat mengimplementasikan ERP inventory Impact untuk memastikan tingkat stok pada gudang dan mengoptimalkan proses pergudangan.

Tim Insights Impact

Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.

Blog
WhatsApp Us