Banyak eksekutif bermimpi bisa berlibur selama sebulan penuh. Impian ini menarik karena memberikan kesempatan untuk benar-benar bersantai, meremajakan kreativitas, dan menjelajahi tempat-tempat jauh yang tidak dapat dijangkau dalam perjalanan seminggu. Namun, sayangnya, kebanyakan orang sulit mewujudkannya karena kebijakan liburan yang ketat. 

Bagi beberapa orang, terutama yang bekerja di tempat yang lebih fleksibel, banyak hari cuti tersimpan, atau bekerja sebagai pengusaha dengan jadwal yang bisa diatur sendiri, mereka khawatir tentang bisnis mereka saat berlibur. 

Pertanyaannya, apakah bisnis akan tetap berjalan? Akankah kehilangan klien? Bagaimana jika ada keadaan darurat? Semua ini membuat mereka ragu untuk mengambil cuti lama.

Sebelum Anda mengambil cuti panjang, ada beberapa hal yang harus Anda persiapkan:

1. Persiapan cuti harus dilakukan dari jauh hari

Ketika banyak orang mengatakan bahwa mengambil cuti sebulan sulit dilakukan, sebenarnya mereka ingin mengatakan bahwa hal itu memerlukan perencanaan yang matang. Dengan banyaknya tugas pekerjaan dan tanggung jawab yang harus dihadapi, terlihat sulit untuk dilakukan begitu saja. 

Namun, jika Anda merencanakannya dengan baik jauh-jauh hari, semuanya dapat diatasi. Contohnya, seseorang memberi tahu kliennya hampir setahun sebelumnya bahwa mereka akan mengambil cuti selama sebulan. Meskipun awalnya terlihat tidak realistis bagi klien tersebut, ketika bulan September tiba, klien tersebut sudah menyetujuinya, dan orang tersebut berusaha menyelesaikan semua pekerjaan yang harus diselesaikan sebelum pergi.

Jika ingin cuti selama sebulan, pertimbangkan tiga hal penting: pastikan ada pengganti di tempat kerja, atur media sosial agar tetap aktif dengan menjadwalkan unggahan, dan pastikan perawatan hewan peliharaan dan rumah terjamin dengan mencari bantuan dari orang lain.

Dengan perencanaan yang matang, mengambil cuti sebulan bisa menjadi mungkin dilakukan dan membawa manfaat bagi keseimbangan hidup Anda.

Baca juga: 3 Strategi untuk Mengatasi Rasa Kurang Ambisius

2. Putuskan seberapa mudah Anda ingin dihubungi

Ini adalah pertanyaan penting untuk dijawab sejak awal. Liburan menjadi kurang menyenangkan jika klien Anda selalu menghubungi Anda setiap hari. Namun, seberapa jauh Anda ingin pergi meninggalkan pekerjaan saat berlibur? Akankah Anda memeriksa email atau pesan suara saat sedang berlibur? 

Terkadang, ini adalah masalah logistik — misalnya, ponsel Anda bekerja di hampir semua tempat di India, tetapi tidak bekerja saat sedang trekking di hutan. Anda sudah memberitahu klien bahwa Anda akan benar-benar berada di luar jaringan, tetapi akhirnya Anda masih memeriksa email setiap empat hingga lima hari, tergantung pada ketersediaan akses internet di tempat penginapan.

3. Bersiap untuk mengalami kerugian

Ini adalah bagian yang paling sulit dalam setiap liburan. Semua orang tahu bahwa perjalanan bisa mahal; tiket pesawat saja untuk pergi ke India bisa lebih dari $1.000. Namun, yang paling sulit adalah merelakan penghasilan yang hilang. 

Anda berpotensi kehilangan penghasilan karena klien yang seharusnya bekerja dengan Anda membatalkan selama cuti sebulan. Anda memilih untuk menolak semua aktivitas terkait pekerjaan dan merekomendasikan rekan-rekan sebagai pengganti.

Meskipun uang memang penting, kita perlu mengakui kenyataan bahwa jika tujuan utama Anda adalah menghemat biaya, kemungkinan Anda tidak akan pernah bisa melakukan perjalanan jauh dan lebih baik tinggal di rumah saja. Ini memang kenyataan yang sulit, tetapi jika Anda benar-benar meyakini bahwa hidup adalah tentang pengalaman, Anda perlu menerima kenyataan ini.

Baca juga: Rasa Bosan: 4 Cara untuk Mengubahnya jadi Keunggulan

4. Izinkan diri Anda untuk berkelana

Seorang penulis bernama Dorie Clark, berencana menulis proposal buku dan blog selama perjalanan, tetapi rencana itu tidak terlaksana. Namun, ia membaca banyak buku tentang sejarah, budaya, bisnis, dan sosiologi selama perjalanannya.

Dari bacaan itu, ia mendapatkan gelombang ide baru. Setelah pulang, ia menulis sejumlah posting blog populer tentang pengalamannya. Clark menyadari bahwa inovasi dan kreativitas tidak selalu mengikuti jalur yang jelas, tetapi pengalaman membaca dan belajar selama perjalanan membuat hasil akhirnya lebih berharga.

Tim Insights Impact

Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.

Blog
WhatsApp Us