YouTube Marketing: 5 Manfaat dan Tips Terbaik untuk Bisnis
YouTube kini bukan hanya untuk hiburan, tetapi sudah menjadi alat penting bagi bisnis untuk menjangkau…
Sean Thobias
November 18, 2024Apa yang Anda lakukan saat menghadapi keputusan penting namun rumit? Apakah Anda beralih ke ahli masalah tersebut? Menggali data? Tanyakan pada teman dan kolega tepercaya? Atau menggunakan naluri Anda?
Kenyataannya, kita sering terjebak dalam pola pengambilan keputusan yang berulang — mengandalkan kebiasaan yang familiar untuk berbagai situasi. Terpaku pada pola lama dapat menghambat kemampuan kita untuk membuat keputusan lebih baik. Untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan, kita perlu keluar dari zona nyaman dan menggunakan perspektif yang berbeda.
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memahami kekuatan dan kelemahan dalam proses pengambilan keputusan kita. Bagaimana sebenarnya psikologi pengambilan keputusan kita bekerja? Apa pendekatan khas yang selalu kita terapkan? Apakah ada kesalahan mental atau bias kognitif tertentu yang sering menghalangi kita?
Dengan memikirkan hal ini, kita dapat lebih memahami mengapa kita seringkali mengambil keputusan dengan pola yang sama dan mengabaikan aspek penting. Dengan pemahaman ini, kita bisa mengubah pola tradisional pengambilan keputusan kita dan mencari pendekatan yang lebih efektif.
Melalui penelitian dan pengalamannya, Cheryl Einhorn telah mengidentifikasi lima arketipe pengambilan keputusan yang berbeda, yang disebut Problem Solver Profile (PSP). PSP merupakan pendekatan pribadi dalam pengambilan keputusan yang dibangun berdasarkan kekuatan dan kelemahan individu.
Setiap profil memiliki bias kognitif tertentu yang mengungkapkan kebiasaan dan pola perilaku yang memengaruhi pilihan kita. Ini bukan pembatasan; sebaliknya, begitu kita menyadari kecenderungan kita, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk menjadi pengambil keputusan yang lebih dinamis dan fleksibel.
Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang kelima PSP tersebut. Bacalah semuanya untuk mengetahui apakah Anda mengenali kebiasaan Anda sendiri dalam salah satu profil ini. (Anda juga dapat melakukan penilaian PSP yang lebih lengkap di app.areamethod.com.)
Di antara profil berikut, manakah yang Anda kenali? Kebanyakan dari kita memiliki kemampuan untuk menjadi lebih dari satu jenis pemecah masalah, meskipun biasanya kita memiliki satu pendekatan dominan yang menjadi andalan kita.
Setelah Anda mengidentifikasi gaya atau pendekatan yang paling mewakili diri Anda, Anda dapat memahami cara bekerja dengan lebih baik di dalam dan di luar pendekatan tersebut. Hal ini akan membantu Anda meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah.
Baca juga: 5 Arketipe untuk Meningkatkan Proses Pemecahan Masalah Tim
Tidak ada keraguan bahwa setiap arketipe ini memiliki kekuatan yang besar. Namun, perlu diingat bahwa kekuatan dan kelemahan adalah dua sisi dari mata uang yang sama. Setiap PSP (Problem Solver Profile) juga dikaitkan dengan serangkaian bias kognitif yang dapat menghambat pengambilan keputusan yang efektif. Untungnya, Anda dapat menghindari jebakan ini. Berikut adalah cara melakukannya.
Optimism bias dapat membuat Anda merasa tak terhentikan, tetapi ini bisa membahayakan Anda. Karena Anda cenderung bergerak cepat dan selalu penuh optimisme, seringkali Anda tidak memiliki gambaran yang akurat tentang berapa lama waktu yang sebenarnya diperlukan untuk menyelesaikan tugas. Hal ini dapat mengakibatkan planning bias, sehingga Anda berisiko melambat dari jadwal dan mungkin tidak akan mencapai semua yang Anda harapkan.
Untuk menghindari jatuh ke dalam perangkap ini, penting untuk mengenali kecenderungan Anda yang pertama. Pertimbangkan apa yang insting Anda katakan kepada Anda untuk dilakukan. Selanjutnya, evaluasi bagaimana insting tersebut telah berhasil dalam keputusan serupa di masa lalu. Meskipun semangat petualangan Anda mungkin sangat berharga dalam beberapa konteks, tidak selalu cocok untuk semua keputusan.
Bekerja sama dengan pihak lain yang terlibat dalam pengambilan keputusan juga merupakan langkah yang bijak. Namun, pastikan Anda berinteraksi dengan mereka dengan hormat dan empati. Cobalah untuk memahami tujuan dan kepentingan mereka, dan pertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan. Penting juga untuk mendengarkan tanpa menghakimi dan mencatat semua kekhawatiran yang mungkin timbul terkait dengan kemungkinan keterlambatan.
Keterbatasan pemahaman situasi dapat mengakibatkan pemahaman yang sempit, sehingga memungkinkan kesalahan dalam pemecahan masalah. Terlalu banyak informasi tidak selalu menghasilkan keputusan yang lebih baik, bisa justru membuat Anda lebih terperangkap dalam masalah.
Setiap orang dari profil detektif juga bisa terjebak dalam confirmation bias, memilih data yang mendukung hipotesis mereka. Informasi tambahan tidak selalu objektif, terutama jika hanya digunakan untuk menguatkan keyakinan yang ada. Harus diingat bahwa penelitian yang dipublikasikan bukan satu-satunya sumber informasi yang dapat dipercaya.
Penting untuk menghargai suara-suara lainnya, tidak hanya mengandalkan data. Informasi juga bisa datang dari pengalaman manusia. Bicaralah dengan individu berpengetahuan dan manfaatkan rekan kerja Anda untuk mendapatkan wawasan yang lebih luas dan memahami data Anda dengan lebih baik.
Ketergantungan pada pendapat orang lain dalam pengambilan keputusan dapat menyebabkan authority bias dan liking bias. Kita perlu mendengarkan intuisi kita sendiri, karena terlalu dipengaruhi oleh pandangan orang lain bisa mengaburkan perasaan kita.
Suara hati kita memiliki nilai penting. Sebelum mencari masukan dari orang lain, introspeksi diri untuk menentukan prioritas dalam pengambilan keputusan. Tetap terbuka pada beragam pandangan orang lain, namun ingatlah bahwa pendapat mereka tidak selalu berbeda. Dalam berdiskusi, perhatikan perbedaan pendapat, dan jika diperlukan, carilah kelompok lain yang menawarkan sudut pandang yang lebih beragam.
Dikarenakan Anda sangat berhati-hati, mungkin Anda rentan terhadap keengganan untuk mengalami kerugian. Anda cenderung menghindari kegagalan dengan memilih opsi yang lebih aman daripada yang terbaik.
Selain itu, kecenderungan Anda untuk membandingkan dan mempertimbangkan berbagai pilihan dapat menyebabkan relativity bias yang menghalangi Anda melihat situasi secara objektif. Anda sering kali membandingkan situasi saat ini dengan situasi lain yang mungkin terlalu sempit dalam pemahaman. Penting untuk menyadari ketika Anda terperangkap dalam pemikiran Anda sendiri. Waktu Anda sangat berharga, jadi tentukan tenggat waktu pengambilan keputusan sebelum memulai prosesnya.
Hal ini akan membantu Anda membatasi seberapa lama Anda merenung dan seberapa sering Anda melakukannya. Baik saat bekerja sendiri maupun dalam tim, pemikiran yang produktif melibatkan penciptaan visi kesuksesan terlebih dahulu, identifikasi metrik kesuksesan, dan pemecahan masalah. Dengan berfokus pada solusi dan bekerja mundur, Anda akan lebih mudah menjaga arah dan berkolaborasi dengan rekan kerja.
Dengan kecenderungan Anda untuk tertarik pada ide-ide yang menarik, mungkin Anda mengalami saliency bias. Hal ini bisa membuat Anda terikat pada solusi paling mencolok atau ide yang paling berani, meskipun pada akhirnya, itu mungkin bukan pilihan terbaik.
Selain itu, Anda mungkin menilai terlalu tinggi orisinalitas karena itu jarang terjadi. Ini sejenis bias kelangkaan yang dapat meremehkan hal-hal yang umum atau berlimpah, yang akhirnya bisa membuat Anda lebih fokus pada menjadi berbeda daripada membuat pilihan yang paling cerdas.
Untuk mengatasi hal ini, penting untuk mengenali nilai dari hal-hal biasa. Cara yang efektif adalah dengan mengkomunikasikan visi Anda dengan jelas kepada orang lain dan kemudian mengumpulkan data untuk menguji ide-ide inspiratif mana yang harus dikejar dan mana yang harus disimpan — setidaknya untuk saat ini.
Selain itu, Anda dapat meminta umpan balik secara aktif dari rekan-rekan Anda. Jangan hanya bertanya apa yang mereka dengar, tetapi juga apa yang mereka pahami. Apakah ide tersebut layak untuk dijalankan? Apakah ada kesenjangan yang perlu diatasi agar semua orang dapat berada dalam satu halaman? Apakah anggota tim tahu dengan jelas di mana letak tanggung jawab mereka? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu Anda mengasah pemikiran Anda.
Baca juga: Buat Keputusan yang Lebih Baik menggunakan BIAS Framework
Tidak ada PSP yang “sempurna”. Meskipun beberapa keputusan, atau bahkan tahapan keputusan, mungkin lebih baik jika diambil oleh PSP tertentu, keputusan yang benar-benar sukses akan lebih menguntungkan jika Anda menggabungkan berbagai proses berpikir.
Dengan cara ini, Anda dapat membebaskan diri dari pendekatan standar yang biasa Anda gunakan dan belajar dari PSP lainnya. Hal ini akan membantu Anda dalam memeriksa dan menantang bias Anda dengan lebih baik, dan menghasilkan pemahaman yang lebih holistik tentang suatu situasi. Dengan begitu, Anda dapat lebih memastikan bahwa Anda berhasil memecahkan masalah secara menyeluruh.
Pengambilan keputusan yang lebih dinamis dimulai dengan memahami diri Anda dengan lebih baik. Hal ini akan membantu Anda menghindari potensi bias dan memperoleh perspektif baru tentang suatu masalah.
Meskipun tidak selalu mudah untuk berpikir di luar kebiasaan Anda, ingatlah bahwa dengan melakukan ini, Anda sedang membangun kekuatan dan fleksibilitas dalam pengambilan keputusan. Semua ini diperlukan agar Anda dapat membuat keputusan besar dengan lebih baik di masa depan.
Tim Insights Impact
Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.
Hubungi kami untuk mendapatkan perbandingan fitur lengkap dari 7 sistem ERP terbaik di Indonesia.