5 Langkah Membuat Desain Layout Gudang yang Optimal
Pendahuluan Gudang menjadi bagian penting untuk menyimpan barang-barang produksi pada perusahaan. Terdapat banyak proses yang…
Siti Amalia
Desember 23, 2024Persediaan atau stok adalah barang-barang yang disimpan oleh perusahaan untuk dijual di masa periode mendatang. Pentingnya persediaan stok barang jika tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan overstock, kedaluwarsa, hingga kerugian finansial perusahaan.
Berdasarkan data dari Bloomberg, hampir 8% dari stok surplus barang konsumen secara global pada akhirnya akan menjadi limbah dengan angka sekitar $163 miliar inventaris dibuang setiap tahunnya.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memilih metode penghitungan dan manajemen stok yang tepat. Metode perhitungan stok barang pada sistem akuntansi terbagi menjadi 4 metode, yaitu FIFO, LIFO, FEFO, dan AFCO. Lalu, bagaimana penggunaan metode tersebut untuk perusahaan?
Simak artikel ini agar Anda sebagai pemilik bisnis mengenal 4 metode tersebut, mulai dari definisi, cara menghitung, hingga keuntungannya.
Manajemen inventory adalah kegiatan perencanaan, pengendalian, dan pengawasan atas persediaan barang dalam suatu perusahaan. Tujuannya adalah memastikan ketersediaan persediaan tepat waktu dengan biaya yang efisien untuk memenuhi permintaan pelanggan
Mengapa manajemen inventory sangat penting? Hal ini karena manajemen inventory atau manajemen persediaan berperan dalam menjaga keseimbangan antara ketersediaan stok barang dengan kebutuhan pasar.
Salah satu manfaat utama dari manajemen persediaan yaitu mempunyai data stok barang yang akurat, sehingga membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik untuk kebutuhan bisnis.
Untuk mengotomatiskan manajemen inventory, Anda dapat mencoba software inventory Impact yang mampu melakukan monitor inventory, manajemen gudang hingga melakukan perhitungan biaya FIFO, AFCO, dan biaya standar.
Baca juga: Mengenal Sistem Inventory: 5 Jenis, Manfaat, dan Contohnya
Metode FIFO (First-In, First-Out) adalah metode untuk menentukan harga pokok penjualan dengan cara mengasumsikan bahwa produk yang sudah terjual merupakan produk terlama dalam inventaris.
Dengan kata lain, produk yang telah ada lebih lama di gudang akan dijual atau digunakan sebelum produk yang baru masuk. Proses FIFO biasanya digunakan dalam akuntansi untuk menilai persediaan dan dalam sistem informasi untuk mengatur dan memanipulasi data.
Proses FIFO biasanya berjalan sebagai berikut:
Metode FIFO cocok untuk:
Rata-rata, semua staf yang bertugas display produk akan membongkar sisa produk di rak, memasukkan produk baru di bagian paling belakang, baru kemudian memasukkan kembali produk terlama di bagian depan.
Dengan metode pencatatan seperti itu, persediaan akhir barang di gudang penyimpanan akan tetap tinggi dan cenderung stabil tapi pengeluaran tetap bergantung pada produk yang tersedia di rak display toko.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Aplikasi Retail Terbaik di Indonesia
Berikut adalah langkah-langkah dasar dan rumus untuk menghitung menggunakan metode FIFO:
Berikut adalah contoh data penjualan dan pembelian persediaan selama tahun 2019 di Hotel Biru :
Berikut adalah contoh perhitungan metode FIFO dari data di atas:
Berikut kelebihan dari metode FIFO:
1. Mudah digunakan
Mudah digunakan karena sesuai alur inventaris pada umumnya, yakni produk tertua yang ada dalam gudang dijual terlebih dahulu. Dengan demikian, seorang pengusaha lebih mudah dan sederhana dalam membuat pembukuan.
2. Mengurangi pemborosan
Mengurangi pemborosan, hal ini karena perusahaan akan menjual barang tertua terlebih dahulu, sehingga biaya yang disebabkan oleh penurunan kualitas produk dapat terhindar.
Selanjutnya, barang yang terdata dalam aplikasi gudang ada dalam inventaris, akan tetap mempunyai kualitas produk yang baik, sehingga perusahaan bisa menjual barang inventaris tersebut dengan harga yang tinggi.
3. Akurat
Metode FIFO cenderung memberikan gambaran yang lebih akurat tentang nilai persediaan dan keuntungan. Ini karena harga barang yang pertama kali masuk digunakan sebagai dasar perhitungan, yang lebih dekat dengan biaya aktual saat ini.
Hal ini menghindari fluktuasi besar dalam nilai persediaan dan laba bersih yang mungkin terjadi jika metode lain digunakan.
Meskipun metode FIFO (First-In, First-Out) memiliki banyak kelebihan, ada beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan:
1. Meningkatkan Pajak
Salah satu kelemahan utama FIFO adalah bahwa ini dapat meningkatkan pajak penghasilan perusahaan. Ini terjadi karena FIFO biasanya menghasilkan laba yang lebih tinggi, dan sebagai akibatnya, perusahaan akan membayar lebih banyak pajak penghasilan.
Jika perusahaan beroperasi di negara dengan tarif pajak tinggi, ini bisa menjadi masalah signifikan.
2. Penilaian Persediaan yang Tidak Realistis
Dalam beberapa situasi, metode FIFO dapat memberikan penilaian persediaan yang tidak realistis.
Misalnya, jika harga barang-barang terus meningkat seiring berjalannya waktu, nilai persediaan dalam neraca mungkin jauh lebih tinggi daripada biaya sebenarnya yang dikeluarkan untuk menggantinya
3. Kompleksitas Administratif
Meskipun beberapa orang menganggap metode FIFO mudah digunakan, ada situasi di mana metode ini dapat meningkatkan kompleksitas administratif.
Khususnya, ketika perusahaan memiliki barang dengan item yang sama yang dibeli pada berbagai waktu dan dengan harga yang berbeda, pelacakan dan pengelolaan inventaris FIFO bisa menjadi rumit.
4. Tidak Selalu Cocok untuk Semua Bisnis
FIFO mungkin tidak cocok untuk semua jenis bisnis atau produk. Misalnya, dalam bisnis dengan barang-barang yang memiliki umur simpan yang sangat panjang, seperti barang-barang elektronik atau suku cadang, FIFO mungkin kurang relevan.
Dalam kasus seperti ini, metode seperti LIFO atau metode rata-rata tertimbang mungkin lebih sesuai.
5. Potensial Wasting Space
Jika persediaan bergerak sangat lambat atau tidak pernah habis, FIFO dapat mengakibatkan penggunaan ruang penyimpanan yang tidak efisien. Barang-barang lama mungkin menumpuk di rak sementara barang-barang baru terus masuk.
Metode LIFO (Last-In, First-Out) adalah metode penghitungan barang dimana barang-barang yang paling terakhir dibeli atau diproduksi adalah yang pertama dianggap sebagai barang yang keluar dari stok. Ketika ada penjualan atau penggunaan, barang terbaru yang dianggap terjual atau digunakan terlebih dahulu.
Proses LIFO biasanya berjalan sebagai berikut:
Metode LIFO cocok untuk:
Namun, penting untuk diingat bahwa di beberapa negara atau yurisdiksi, penggunaan metode LIFO dalam perpajakan dapat dibatasi atau dilarang, atau perusahaan mungkin harus menyediakan catatan tambahan tentang nilai FIFO untuk tujuan laporan keuangan.
Berikut cara menghitung persediaan barang menggunakan metode LIFO:
Berikut adalah contoh perhitungan metode LIFO dari data penjualan dan pembelian persediaan selama tahun 2019 di Hotel Biru :
Metode LIFO (Last-In, First-Out) adalah salah satu metode penghitungan persediaan yang memiliki beberapa kelebihan, terutama dalam konteks perpajakan dan inflasi. Berikut adalah beberapa kelebihan metode LIFO:
1. Pajak yang Lebih Rendah
Salah satu kelebihan utama metode LIFO adalah bahwa metode ini dapat mengurangi pajak penghasilan yang harus dibayar oleh perusahaan. Hal ini terjadi karena LIFO cenderung menghasilkan laba kena pajak yang lebih rendah daripada metode FIFO atau metode rata-rata tertimbang.
Dalam situasi inflasi, biaya yang lebih tinggi yang diperhitungkan untuk persediaan yang tersisa (barang yang pertama kali masuk) mengakibatkan pengurangan laba yang lebih signifikan.
2. Mengurangi Pengaruh Inflasi pada Laporan Keuangan
Dalam situasi inflasi, metode LIFO memungkinkan perusahaan untuk mencocokkan biaya barang yang lebih aktual dengan harga pasar yang lebih tinggi. Ini dapat menghasilkan laporan keuangan yang lebih realistis dan mencegah peningkatan yang berlebihan dalam nilai persediaan.
3. Mengurangi Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Metode LIFO juga dapat membantu mengurangi kewajiban Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dalam beberapa yurisdiksi yang memungut PPN berdasarkan harga jual produk. Karena LIFO cenderung menghasilkan harga jual yang lebih tinggi, PPN yang harus dibayarkan oleh perusahaan dapat lebih rendah.
4. Manfaat dalam Bisnis dengan Produk Rotan
Metode LIFO sering digunakan dalam bisnis dengan produk yang lebih lama, di mana harga barang-barang terus meningkat seiring berjalannya waktu. Ini dapat membantu bisnis menghindari pemborosan dan pengurangan laba akibat inflasi.
Beberapa kekurangan utama dari metode LIFO meliputi:
1. Penurunan Nilai Persediaan
Salah satu kekurangan utama metode LIFO adalah bahwa persediaan yang tercatat dalam laporan keuangan seringkali memiliki nilai yang lebih rendah daripada biaya aktual penggantian barang-barang tersebut.
Terutama berlaku dalam situasi inflasi, di mana biaya barang yang lebih tinggi (barang yang terakhir masuk) digunakan untuk menghitung nilai persediaan. Hal ini dapat memberikan gambaran yang tidak akurat tentang kesehatan finansial perusahaan.
2. Kompleksitas Administratif
Penerapan metode LIFO bisa menjadi lebih rumit secara administratif daripada metode FIFO atau metode rata-rata tertimbang.
Perusahaan harus mengikuti penggantian persediaan dengan biaya yang terus meningkat, menciptakan tantangan dalam pelacakan dan pelaporan.
3. Pemantauan Stok yang Sulit
Metode LIFO dapat menyebabkan perusahaan kesulitan memantau stoknya secara efisien. Karena barang-barang yang lebih lama (yang memiliki biaya yang lebih rendah) tetap dalam stok, perusahaan mungkin perlu melakukan lebih banyak upaya untuk memastikan bahwa barang-barang ini tetap layak digunakan dan tidak menjadi usang.
4. Peraturan Perpajakan yang Terbatas
Di beberapa negara, penggunaan metode LIFO dalam perpajakan dapat dibatasi atau dilarang. Ini membuat perusahaan harus mengikuti peraturan perpajakan yang berbeda yang dapat mempengaruhi kebijakan persediaan dan laporan keuangan.
5. Potensi Kerugian jika Harga Turun
Jika harga barang-barang turun secara signifikan setelah metode LIFO diterapkan, perusahaan mungkin harus menghadapi kerugian. Ini karena biaya barang yang terbaru yang tinggi dapat menyebabkan pengurangan nilai persediaan yang signifikan jika harga jatuh di bawah biaya penggantian.
6. Tidak Sesuai untuk Semua Bisnis
Metode LIFO mungkin tidak cocok untuk semua jenis bisnis atau produk. Dalam bisnis dengan persediaan yang tidak mengalami inflasi harga yang signifikan, metode LIFO mungkin tidak memberikan manfaat yang signifikan.
Berikut adalah perbedaan antara metode FIFO (First-In, First-Out) dan LIFO (Last-In, First-Out) dalam tabel beserta penjelasan tentang penilaian inventaris, HPP (Harga Pokok Penjualan), dan stok di tangan dalam situasi inflasi dan deflasi:
Metode FEFO (First Expired, First Out) adalah metode manajemen persediaan yang mengutamakan penggunaan atau penjualan barang yang akan segera kadaluwarsa atau yang tanggal kedaluwarsanya paling dekat.
Dalam metode FEFO, barang-barang yang pertama kali akan kadaluwarsa adalah yang pertama dianggap sebagai yang harus digunakan atau dijual.
Metode FEFO biasanya digunakan oleh bisnis yang memiliki persediaan yang terdiri dari produk atau barang-barang dengan tanggal kedaluwarsa atau umur simpan yang penting.
Contoh bisnis yang sering menggunakan metode FEFO:
Metode FEFO (First Expired, First Out) adalah metode manajemen persediaan yang mengutamakan penggunaan atau penjualan barang yang akan segera kadaluwarsa atau yang tanggal kedaluwarsanya paling dekat.
Berikut adalah rumus dan contoh penghitungan persediaan dengan metode FEFO:
Misalkan Anda memiliki bisnis toko obat dan ingin menghitung persediaan obat-obatan dengan metode FEFO. Berikut adalah contoh kasus:
Untuk menghitung persediaan akhir periode dengan metode FEFO, Anda dapat menggunakan rumus berikut:
Persediaan FEFO pada akhir periode = 500 – 400 – 50 = 50 botol obat X
Jadi, persediaan akhir periode dengan metode FEFO adalah 50 botol obat X yang memiliki tanggal kedaluwarsa paling dekat.
Metode FEFO memastikan bahwa produk yang akan segera kadaluwarsa digunakan terlebih dahulu, yang membantu menghindari pemborosan dan menjaga kualitas produk.
1. Mengurangi Pemborosan
Kelebihan utama metode FEFO adalah bahwa ini membantu mengurangi pemborosan. Dengan mengutamakan penggunaan atau penjualan barang yang akan segera kadaluwarsa, metode FEFO membantu memastikan bahwa produk yang lebih lama digunakan terlebih dahulu, sehingga menghindari pemborosan barang yang kadaluwarsa.
2. Menjaga Kualitas Produk
Metode FEFO membantu menjaga kualitas produk. Dengan menggunakan barang yang tanggal kedaluwarsanya paling dekat, perusahaan dapat memastikan bahwa produk yang dikirim kepada pelanggan atau konsumen tetap segar dan aman digunakan.
3. Kepatuhan Peraturan
Dalam beberapa industri, seperti farmasi dan makanan, kepatuhan terhadap tanggal kedaluwarsa sangat penting. Metode FEFO membantu perusahaan mematuhi peraturan ini dan menghindari masalah hukum atau kesehatan.
1. Kompleksitas Administratif
Implementasi metode FEFO dapat lebih rumit secara administratif dibandingkan dengan metode FIFO (First-In, First-Out) atau metode LIFO (Last-In, First-Out).
Perusahaan harus melakukan pelacakan yang cermat terhadap tanggal kedaluwarsa setiap produk dan memastikan penggunaan sesuai dengan urutan FEFO.
2. Penyusutan Nilai Persediaan
Metode FEFO dapat menyebabkan nilai persediaan yang lebih rendah dalam laporan keuangan karena barang yang lebih lama digunakan terlebih dahulu. Hal ini dapat mempengaruhi aset perusahaan yang tercatat dalam neraca.
3. Potensial Kehilangan Laba
Dalam situasi di mana barang yang akan segera kadaluwarsa memiliki biaya yang tinggi, penggunaan FEFO dapat mengakibatkan penurunan laba bersih karena harga barang yang lebih tinggi digunakan dalam perhitungan harga pokok penjualan.
4. Tidak Cocok untuk Semua Jenis Bisnis
Metode FEFO tidak cocok untuk semua jenis bisnis. Beberapa bisnis mungkin tidak memiliki produk dengan tanggal kedaluwarsa atau umur simpan yang signifikan, sehingga metode ini mungkin tidak memberikan manfaat yang signifikan.
Baca juga: 8 Rekomendasi Aplikasi POS Terbaik untuk Bisnis
Metode AVCO (Average Cost or Average Costing) adalah salah satu metode penghitungan persediaan yang menghitung biaya rata-rata dari semua barang yang ada dalam persediaan perusahaan.
Dalam metode ini, biaya rata-rata per unit dihitung dengan cara membagi total biaya barang yang ada dalam persediaan dengan jumlah unit yang ada. Biaya rata-rata ini kemudian digunakan untuk menghitung harga pokok penjualan dan nilai persediaan.
Metode AVCO biasanya digunakan oleh berbagai jenis bisnis, terutama dalam situasi di mana barang-barang dalam persediaan seragam atau sulit diidentifikasi secara spesifik.
Metode AVCO cocok untuk:
Metode AVCO digunakan untuk menghitung biaya rata-rata yang lebih mudah diawasi dan dapat memberikan gambaran yang lebih realistis tentang biaya barang-barang dalam persediaan, terutama dalam situasi di mana barang-barang seragam atau tidak mungkin diidentifikasi secara spesifik.
Metode AVCO (Average Cost or Average Costing) adalah metode yang menghitung biaya rata-rata per unit dalam persediaan.
Untuk menghitung persediaan dengan metode AVCO, Anda memerlukan data berikut:
Berikut adalah rumus dan langkah-langkah untuk menghitung persediaan dengan metode AVCO:
Langkah-langkah Perhitungan Persediaan dengan Metode AVCO:
Berikut adalah contoh perhitungan metode Average dari data penjualan dan pembelian persediaan selama tahun 2019 di Hotel Biru :
Inventory valuation adalah proses menetapkan nilai pada stok barang. Nilai tersebut harus tercatat dalam akuntansi perusahaan secara akurat untuk menunjukkan nilai perusahaan seluruhnya.
Berikut cara mengubah costing method dan inventory valuation pada Odoo 16:
Kemudian muncul tampilan berikut:
Pada bagian Inventory valuation, Anda dapat mengubah costing method sesuai dengan kebutuhan dengan memilih opsi seperti standard price, FIFO dan AVCO. Anda juga dapat mengubah inventory valuation menjadi “automated”:
Memilih software inventory yang saling terintegrasi adalah keputusan penting untuk bisnis modern dengan adanya metode persedian yang berdampak pada pembukuan dan perpajakan.
Dengan menggunakan software inventory dari Impact, bisnis dapat melacak persediaan barang dengan mudah, menghindari kekurangan atau kelebihan stok yang dapat merugikan keuangan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan dengan pengiriman yang tepat waktu.
Selain itu, software inventory juga membantu dalam mengidentifikasi tren penjualan, mengoptimalkan proses pengadaan, dan mengurangi biaya penyimpanan yang tidak perlu.
Jika Anda masih memiliki kendala lain terkait operasional, mulai dari akuntansi, gudang, manufaktur, hingga SDM, Anda dapat menggunakan sistem ERP Impact. Sistem ini memuat modul lengkap yang dapat mengotomatiskan proses bisnis Anda.
Tunggu, apalagi? Yuk, ikuti demo gratis atau konsultasi dengan tim Impact.
Baca juga: Software ERP Terbaik di Indonesia 2023: Perbandingan Fitur dan Harga
Tim Insights Impact
Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.
Hubungi kami untuk mendapatkan perbandingan fitur lengkap dari 7 sistem ERP terbaik di Indonesia.