Lokasi gudang grosir merupakan salah satu faktor kunci yang dapat memengaruhi kinerja bisnis grosir, terutama dalam aktivitas rantai pasok. Penentuan lokasi gudang yang tepat akan membantu mengoptimalkan distribusi barang, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai aspek penting yang harus dipertimbangkan dalam memilih lokasi gudang, khususnya di Indonesia, serta memberikan panduan praktis untuk mendukung keputusan Anda.


Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai cara menentukan lokasi pergudangan untuk grosir sebagai salah satu best practice yang perlu dipertimbangkan!

Cara memilih lokasi gudang grosir

1. Jarak lokasi gudang grosir dengan mitra rantai pasok

lokasi gudang grosir

Lokasi gudang grosir sebisa mungkin dekat dengan pelanggan maupun mitra rantai pasok agar mudah diakses. Lokasi yang terlalu jauh dengan supplier akan menghabiskan lebih banyak biaya operasional sehingga akan mengurangi profit.

Sedangkan bagi pelanggan, lokasi gudang yang jauh akan menghabiskan lebih banyak biaya pengiriman dan kemungkinan besar pelanggan akan memilih gudang yang lebih dekat. Oleh karena itu, penting bagi grosir untuk mempertimbangkan lokasi depot yang secara tidak langsung juga dapat meningkatkan customer experience dan mendatangkan loyal customer.

2. Akses lalu lintas ke pergudangan

Manajemen gudang terutama penentuan lokasi pergudangan perlu  disesuakan dengana moda transportasi yang digunakan, seperti jalan raya, pelabuhan, bandara, maupun kereta api. Kemudahan akses lalu lintas akan berdampak pada biaya operasional serta waktu yang diperlukan untuk sampai di gudang tersebut.  Grosir dapat melakukan riset mengenai kecepatan dan volume rata-rata kendaraan untuk mengetahui jumlah bahan bakar yang digunakan.

3. Ketersediaan dan biaya penyimpanan gudang

Perusahaan dapat memiliki gudang dengan cara menyewa, membeli, atau membangun sendiri. Masing-masing jenis gudang memiliki biaya yang berbeda tergantung dengan lokasi serta ukuran gudang. Grosir perlu memantau relevansi barang-barang di gudang dengan permintaan pelanggan, sehingga grosir dapat mengambil langkah terbaik.

Solusi lainnya adalah dengan memiliki gudang tambahan ketika acara-acara yang memiliki jumlah pesanan meningkat. Perkiraan melonjaknya pesanan dapat Anda pantau melalui modul inventory. Dengan menggunakan analisis mendalam melalui data perusahaan, modul inventory dari Impact dapat memperkirakan jumlah pesanan pada waktu tertentu.

Salah satu manajemen gudang yang grosir perlu lakukan adalah membuat anggaran yang sesuai dengan kegiatan operasional yang dilakukan. Modul akuntansi dapat membantu Anda melakukan input data secara otomatis serta optimalkan arus kas perusahaan. Impact accounting juga dapat memberikan laporan keuangan secara real-time sehingga pembuatan keputusan dapat dilakukan lebih cepat.

4. Demografi tenaga kerja

Gudang yang ditempatkan di area dengan harga properti cukup mahal, kecil kemungkinan untuk mendapatkan tenaga kerja yang lebih murah. Selain itu, tempat pekerja berasal juga akan mempengaruhi kemampuan para pekerja.

Jika pekerja tersebut berasal dari tempat yang memiliki rata-rata pendidikan rendah, mereka akan kesulitan dalam melakukan pekerjaan tertentu dan berujung mengurangi produktivitas perusahaan. Pergudangan yang berada di area dengan persediaan tenaga kerja yang tinggi dapat mengurangi gaji yang diberikan, begitu pun sebaliknya.

5. Perencanaan masa depan pergudangan

Memiliki hanya satu gudang pusat pada grosir yang semakin besar bukanlah pilihan yang tepat. Akan lebih baik jika perusahaan menambahkan pergudangan di lokasi tertentu agar lebih mudah menjangkau cabang di lokasi tersebut. Dengan cara ini, grosir dapat menyuplai produk pada pergudangan di setiap lokasi sehingga lebih mudah menjangkau pelanggan.

Setiap departemen akan saling berhubungan dan membutuhkan data yang sudah terintegrasi. Modul inventory dapat memberikan informasi dari setiap gudang secara real-time dan akurat, sehingga setiap departemen yang terlibat, seperti sales, purchasing, dan lainnya, dapat memantau ketersediaan barang melalui masing-masing dashboard.

6. Penilaian lokasi pergudangan

Terdapat ahli pergudangan yang dapat menilai apakah lokasi tersebut cocok untuk dijadikan depot untuk grosir Anda. Para ahli dapat mempertimbangkan hal-hal sebagai landasan baik tidaknya lokasi gudang, seperti kapasitas gudang, jaringan ideal antara suppliers dan pelanggan, dan lainnya. Dengan penilaian ini, gudang dapat memiliki gambaran terkait biaya yang akan dikeluarkan untuk urusan pergudangan, serta rencana yang berkaitan dengan gudang.

Gudang merupakan aspek penting grosir sehingga jika melakukan pengawasan dan penataan gudang secara manual akan menghabiskan lebih banyak waktu. Modul inventory dari Impact dapat membantu Anda untuk melakukan pemantauan dan pelacakan antar gudang secara otomatis. Melalui otomatisasi ini, Anda akan mendapatkan laporan secara real-time dan akurat.

Analisis Risiko Lokasi Pergudangan di Indonesia

Memilih lokasi gudang di Indonesia tidak lepas dari berbagai risiko yang perlu dipertimbangkan. Beberapa di antaranya adalah:

1. Potensi Bencana Alam

Indonesia merupakan negara yang rentan terhadap bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, dan letusan gunung berapi. Oleh karena itu:

  • Hindari memilih lokasi di daerah yang memiliki sejarah banjir, terutama di musim hujan.
  • Cek peta risiko gempa bumi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memastikan stabilitas wilayah.
  • Pilih lokasi dengan infrastruktur mitigasi bencana, seperti sistem drainase yang baik dan akses cepat ke layanan darurat.

2. Stabilitas Keamanan dan Politik

Gudang di area rawan konflik sosial atau politik dapat meningkatkan risiko gangguan operasional. Pastikan lokasi gudang berada di wilayah dengan tingkat keamanan yang stabil dan dukungan pemerintah daerah yang baik.

3. Aksesibilitas dalam Kondisi Darurat

Pastikan gudang memiliki akses darurat yang memadai, seperti rute alternatif jika jalan utama terganggu, serta kedekatan dengan rumah sakit atau layanan darurat lainnya.

4. Gangguan Infrastruktur

Pemadaman listrik dan gangguan pasokan air masih menjadi tantangan di beberapa wilayah Indonesia. Pilih lokasi dengan infrastruktur yang andal atau siapkan solusi cadangan seperti generator listrik.

5. Kesesuaian Lingkungan

Perhatikan dampak lingkungan yang mungkin timbul. Misalnya, di area perumahan, aktivitas gudang yang terlalu sibuk bisa memicu keluhan warga dan memengaruhi izin operasional di masa depan.

Faktor Regulasi dan Perizinan Lokasi Gudang di Indonesia

Regulasi dan perizinan adalah aspek penting yang sering kali menjadi kendala dalam menentukan lokasi gudang di Indonesia. Berikut adalah faktor-faktor yang harus dipertimbangkan:

1. Kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang

Setiap wilayah di Indonesia memiliki rencana tata ruang yang diatur oleh pemerintah daerah. Lokasi gudang harus sesuai dengan peruntukan lahan (industri, perdagangan, atau komersial). Mengabaikan hal ini dapat berujung pada sanksi atau pembongkaran.

2. Persyaratan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF)

Gudang baru memerlukan IMB yang sesuai dengan spesifikasi bangunan industri atau komersial. Setelah selesai, SLF juga wajib diperoleh untuk memastikan bangunan memenuhi standar keselamatan dan kelayakan.

3. Pajak dan Retribusi Daerah

Pilih lokasi gudang dengan kebijakan pajak dan retribusi yang kompetitif. Beberapa daerah menawarkan insentif untuk menarik investasi, seperti pengurangan pajak atau kemudahan dalam proses perizinan.

4. Perizinan Lingkungan

Pastikan gudang memiliki dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) atau dokumen lingkungan lainnya yang relevan. Hal ini penting terutama untuk gudang yang beroperasi di dekat kawasan konservasi atau permukiman.

5. Prosedur dan Biaya Perizinan

Proses perizinan di Indonesia bisa memakan waktu dan biaya. Untuk mengatasinya:

  • Gunakan layanan OSS (Online Single Submission) untuk mempermudah proses perizinan.
  • Pertimbangkan bekerja sama dengan konsultan lokal yang memahami regulasi daerah tersebut.

Dengan memahami risiko lokasi dan regulasi perizinan, pebisnis grosir di Indonesia dapat meminimalkan potensi kerugian sekaligus memastikan operasi pergudangan berjalan lancar sesuai dengan hukum yang berlaku.

Kesimpulan

Menentukan lokasi gudang yang strategis adalah investasi jangka panjang bagi pebisnis grosir. Dengan mempertimbangkan faktor seperti jarak dengan mitra rantai pasok, akses lalu lintas, biaya penyimpanan, demografi tenaga kerja, analisis risiko, serta regulasi dan perizinan, Anda dapat mengoptimalkan operasi pergudangan untuk mendukung pertumbuhan bisnis. Integrasi teknologi seperti modul inventory juga penting untuk memantau dan mengelola gudang secara efisien, sehingga keputusan dapat dibuat berdasarkan data real-time yang akurat.

Tim Insights Impact

Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.

Blog
WhatsApp Us