Panduan Praktis Laporan HPP Perusahaan Manufaktur
Apa itu laporan HPP perusahaan manufaktur? Laporan Harga Pokok Penjualan (HPP) perusahan manufaktur adalah dokumen…
Sean Thobias
Januari 24, 2025Laporan Harga Pokok Produksi (HPP), atau Cost of Goods Manufactured (COGM), adalah dokumen penting bagi perusahaan manufaktur untuk mencatat semua biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. Berbeda dengan laporan Harga Pokok Penjualan, laporan ini fokus pada perhitungan biaya produksi, bukan produk yang sudah terjual.
Bagi perusahaan manufaktur, laporan ini membantu memahami struktur biaya produksi dengan lebih rinci. Informasi ini berguna untuk menentukan harga jual yang kompetitif, meningkatkan efisiensi proses, dan memastikan profitabilitas tetap terjaga.
Full Costing
Metode full costing mencakup semua biaya yang terlibat dalam produksi, baik biaya tetap maupun variabel. Semua biaya langsung dan tidak langsung, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead, dialokasikan pada produk yang dihasilkan. Metode ini membantu perusahaan untuk memahami total biaya produksi secara keseluruhan.
Variable Costing
Metode variable costing hanya memperhitungkan biaya variabel langsung yang berhubungan dengan produksi, seperti bahan baku dan tenaga kerja langsung. Biaya tetap, seperti sewa pabrik dan gaji manajer, tidak dihitung dalam perhitungan biaya pokok produksi. Metode ini lebih efektif untuk analisis biaya jangka pendek dan keputusan terkait harga serta volume produksi.
1. Kumpulkan Data Biaya Produksi
Langkah awal adalah mengumpulkan semua data biaya yang terkait dengan produksi, seperti biaya bahan baku, tenaga kerja, overhead pabrik, dan persediaan WIP.
2. Hitung Biaya Bahan Baku yang Digunakan
Tambahkan persediaan bahan baku awal dengan pembelian selama periode, lalu kurangi dengan persediaan bahan baku akhir. Ini akan memberikan angka pasti untuk total biaya bahan baku yang dikonsumsi.
3. Identifikasi Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung mencakup gaji dan tunjangan karyawan yang terlibat langsung dalam produksi. Hitung berdasarkan data dari daftar kehadiran dan penggajian karyawan.
4. Hitung Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead meliputi pengeluaran tidak langsung seperti listrik, air, dan pemeliharaan mesin. Alokasikan biaya ini dengan proporsional, misalnya berdasarkan jam kerja mesin atau jumlah produk yang dihasilkan.
5. Perhitungkan Perubahan Persediaan Barang dalam Proses (WIP)
Hitung nilai persediaan WIP awal dan akhir untuk mengetahui perubahan yang terjadi. Tambahkan WIP awal ke biaya produksi langsung, lalu kurangi WIP akhir untuk mendapatkan total biaya yang relevan.
6. Susun Laporan Harga Pokok Produksi
Setelah semua data terkumpul, buat laporan harga pokok produksi dengan menyertakan biaya bahan baku, tenaga kerja, overhead, dan perubahan WIP. Pastikan laporan rapi dan mudah dipahami.
7. Lakukan Verifikasi Data
Periksa kembali semua angka dalam laporan untuk memastikan keakuratannya. Verifikasi kesesuaian data dengan dokumen pendukung untuk memastikan laporan dapat dipercaya dan digunakan untuk pengambilan keputusan.
Berikut adalah contoh laporan harga pokok produksi (HPP) untuk perusahaan manufaktur:
Akurasi data sangat penting dalam menyusun laporan harga pokok produksi perusahaan manufaktur, karena data yang salah dapat mempengaruhi keputusan strategis perusahaan. Untuk memastikan keandalan data, pastikan sumber informasi yang digunakan, seperti faktur pembelian, catatan gaji, dan laporan penggunaan utilitas, telah diverifikasi.
Penting juga untuk melakukan validasi silang antar departemen produksi, logistik, dan keuangan guna menjaga konsistensi angka. Penggunaan sistem otomatisasi, seperti software akuntansi atau ERP, dapat mengurangi risiko kesalahan manusia dalam pengumpulan dan pengolahan data.
Pemantauan biaya produksi secara rutin membantu perusahaan mendeteksi masalah sejak dini, seperti pembengkakan biaya yang bisa berdampak besar. Dengan evaluasi berkala, seperti mingguan atau bulanan, perusahaan dapat memantau biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead dengan lebih efisien.
Menggunakan dashboard laporan real-time mempermudah pelacakan tren biaya, sementara analisis varians membantu menilai perbedaan antara anggaran dan kenyataan. Langkah ini memungkinkan perusahaan untuk segera mengambil tindakan, seperti negosiasi harga bahan baku atau penghematan.
Analisis biaya yang efektif melibatkan seluruh rantai produksi, mulai dari pengadaan bahan baku hingga distribusi produk jadi. Dengan pendekatan holistik, perusahaan dapat menggunakan metode seperti Activity-Based Costing (ABC) untuk mengalokasikan biaya overhead secara lebih tepat.
Selain itu, perusahaan perlu memperhitungkan faktor tidak langsung seperti biaya penyimpanan, kerusakan bahan, dan downtime mesin. Memahami hubungan antar komponen biaya membantu perusahaan menemukan potensi penghematan yang mungkin terlewatkan sebelumnya.
Kualitas laporan harga pokok produksi perusahaan manufaktur sangat dipengaruhi oleh kemampuan tim di divisi akuntansi dan produksi. Oleh karena itu, pelatihan rutin tentang akuntansi biaya, analisis data, dan penggunaan ERP perlu diberikan untuk meningkatkan pemahaman staf.
Kolaborasi antara departemen juga sangat penting. Tim produksi harus memahami dampak keputusan operasional terhadap biaya, sementara tim akuntansi perlu menghubungkan data keuangan dengan proses nyata di lapangan.
Pelaporan manual harga pokok produksi sering kali tidak efektif karena rentan kesalahan dan memakan waktu lama. Pencatatan transaksi fisik, penghitungan persediaan manual, dan rekonsiliasi data antar departemen memperlambat analisis dan meningkatkan risiko ketidakakuratan. Software akuntansi yang mengotomatisasi perhitungan data bisa meminimalkan kesalahan manusia, mempercepat laporan, dan menyajikan data real-time untuk pengambilan keputusan yang lebih cepat.
Bagi perusahaan manufaktur, software ERP (Enterprise Resource Planning) adalah solusi tepat untuk integrasi yang lebih dalam. ERP tidak hanya mengotomatisasi pelaporan akuntansi, tetapi juga menghubungkan seluruh operasional bisnis, dari manajemen rantai pasok hingga penjualan, dalam satu sistem.
Memperbaiki pembuatan laporan ini adalah investasi strategis bagi perusahaan manufaktur. Walaupun prosesnya menantang, hasilnya akan sangat menguntungkan, seperti harga jual yang kompetitif, efisiensi produksi yang lebih baik, dan profitabilitas yang meningkat.
Tim Insights Impact
Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.
Hubungi kami untuk mendapatkan perbandingan fitur lengkap dari 7 sistem ERP terbaik di Indonesia.