Apa itu laporan arus kas perusahaan manufaktur?

Laporan arus kas perusahaan manufaktur adalah catatan rinci yang memetakan semua penerimaan dan pengeluaran uang tunai dari aktivitas produksi, investasi aset, hingga pengelolaan pinjaman dalam periode tertentu. 

Dokumen ini bertujuan menjadi “panduan realistis” bagi manajemen untuk memastikan perusahaan punya cukup kas membayar operasional harian, memahami pola aliran dana, serta mengambil keputusan strategis seperti ekspansi atau pembaruan mesin produksi.

Manfaat dari laporan arus kas perusahaan manufaktur

  • Menghindari Krisis Kekurangan Kas: Perusahaan bisa langsung tahu apakah uang tunai cukup untuk bayar gaji, beli bahan baku, atau tagihan listrik bulan depan. Jika arus kas operasi negatif, manajemen bisa nego pembayaran ke supplier atau tunda beli mesin baru.
  • Mencegah Pemborosan Anggaran Produksi: Dengan memantau biaya tenaga kerja, listrik, atau perawatan mesin, perusahaan bisa identifikasi titik pemborosan. Contohnya, jika tagihan listrik naik drastis, tim produksi bisa cek apakah ada mesin rusak yang boros energi.
  • Membantu dalam Perencanaan Investasi:  Laporan ini membantu pisahkan uang untuk operasional sehari-hari dan investasi jangka panjang. Misalnya, pabrik tekstil bisa beli mesin bordir otomatis tanpa harus berhutang.
  • Meningkatkan Kepercayaan Investor dan Kreditor: Laporan arus kas perusahaan manufaktur yang transparan bikin investor dan bank lebih yakin untuk menyuntikkan dana pada perusahaan. Jika perusahaan selalu melunasi utang tepat waktu, bank dapat memberikan pinjaman dengan bunga lebih rendah.

Cara membuat laporan arus kas perusahaan manufaktur

Langkah-langkah dalam pembuatan laporan

1. Kumpulkan data transaksi keuangan

Kumpulkan semua data transaksi yang mempengaruhi kas perusahaan, baik pemasukan seperti hasil penjualan dan penerimaan piutang maupun pengeluaran seperti pembayaran kepada pemasok, biaya operasional, dan gaji karyawan. Pastikan setiap data dicatat dengan lengkap dan akurat agar perhitungan kas tidak meleset.

Pencatatan yang teliti membantu mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya, sehingga laporan arus kas perusahaan manufaktur menjadi acuan yang andal. Data yang benar membuat laporan keuangan mudah dipahami dan mencerminkan performa perusahaan secara nyata.

2. Klasifikasikan transaksi ke tiga kategori

Setelah data transaksi terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengelompokkan arus kas sesuai jenis aktivitasnya. Arus kas perusahaan manufaktur dibagi menjadi tiga kategori utama:

  • Arus kas operasi: mencakup transaksi sehari-hari seperti penerimaan dari pelanggan dan pembayaran kepada pemasok.
  • Arus kas investasi: berkaitan dengan pembelian atau penjualan aset tetap, seperti mesin produksi dan fasilitas pabrik.
  • Arus kas pendanaan: melibatkan aktivitas penggalangan modal atau pembayaran kewajiban, contohnya penerbitan saham, pinjaman bank, dan pembayaran dividen.

3. HItung arus kas bersih

Setelah transaksi dikategorikan, langkah berikutnya adalah menghitung arus kas bersih untuk setiap kategori. Perhitungan ini dilakukan dengan mengurangkan total pengeluaran dari total pemasukan.

Hasilnya menunjukkan apakah perusahaan memiliki surplus atau defisit kas. Jika arus kas bersih positif, pemasukan melebihi pengeluaran; sebaliknya, angka negatif menandakan perlunya evaluasi ulang strategi pengelolaan keuangan.

4. Sesuaikan saldo awal dan akhir kas

Langkah penting berikutnya adalah menyesuaikan saldo awal dan saldo akhir kas dalam laporan. Saldo awal kas merupakan jumlah kas yang tersedia pada awal periode dan ditambah dengan arus kas bersih selama periode tersebut untuk menghasilkan saldo akhir kas.

Penyesuaian ini memastikan jumlah kas yang tercatat di laporan sama dengan kas aktual di rekening perusahaan. Jika terdapat perbedaan antara saldo akhir yang dihitung dan kas sebenarnya, perusahaan perlu memeriksa ulang pencatatan transaksi untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan.

5. Susun laporan

Langkah terakhir adalah menyusun laporan arus kas perusahaan manufaktur dengan format yang sesuai standar. Perusahaan bisa memilih metode langsung yang menampilkan semua transaksi kas secara rinci atau metode tidak langsung yang menyesuaikan laba bersih dengan faktor non-kas.

Pemilihan metode yang tepat akan membuat laporan lebih mudah dipahami dan dianalisis. Ini membantu manajemen, auditor, serta pemangku kepentingan lainnya dalam menilai kesehatan keuangan perusahaan.

Baca juga: Cara Menghitung Cash Flow dan Contohnya

Contoh laporan arus kas perusahaan manufaktur

LAPORAN ARUS KAS
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2024

KeteranganJumlah (Rp)
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Laba bersih sebelum pajak5.500.000.000
Penyesuaian:
– Penyusutan dan amortisasi800.000.000
– Kenaikan piutang usaha(600.000.000)
– Kenaikan persediaan(900.000.000)
– Kenaikan utang usaha700.000.000
– Beban bunga300.000.000
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi5.800.000.000
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
– Pembelian mesin produksi baru(2.000.000.000)
– Penjualan aset tetap500.000.000
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi(1.500.000.000)
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
– Penerimaan pinjaman bank3.000.000.000
– Pembayaran dividen kepada pemegang saham(1.200.000.000)
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan1.800.000.000
Ringkasan Arus Kas
Arus Kas Bersih Selama Periode6.100.000.000
Saldo Kas Awal Periode4.500.000.000
Saldo Kas Akhir Periode10.600.000.000

Perusahaan mencatat arus kas positif Rp 6,1 miliar dalam periode ini, dengan saldo kas akhir mencapai Rp 10,6 miliar. Artinya, perusahaan memiliki cukup uang untuk menjalankan operasional, berinvestasi, dan memenuhi kewajiban tanpa kendala likuiditas.

Best practices dalam membuat laporan arus kas perusahaan manufaktur

Integrasikan pelaporan dengan manajemen persediaan

Perusahaan manufaktur perlu menghubungkan laporan arus kas dengan sistem manajemen persediaan agar data bahan baku, barang dalam proses, dan produk jadi tercatat secara real-time. Misalnya, jika stok bahan baku meningkat sementara penjualan stagnan, perusahaan bisa kehabisan kas karena uang terjebak di gudang.

Dengan integrasi sistem, tim keuangan dapat langsung mengidentifikasi pengeluaran berlebihan untuk pembelian bahan baku dan segera menyesuaikan kebijakan pembelian. Penggunaan tools seperti ERP atau software manajemen persediaan dapat membantu mengotomatisasi proses ini, sehingga laporan arus kas perusahaan manufaktur menjadi lebih akurat dan responsif.

Gunakan prediksi arus kas untuk antisipasi kebutuhan modal

Industri manufaktur sering menghadapi tantangan fluktuasi permintaan musiman dan lonjakan harga bahan baku global. Oleh karena itu, memproyeksikan arus kas jangka pendek dan panjang sangat penting untuk merencanakan pembayaran utang atau keputusan pinjaman.

Dengan menggunakan alat seperti Excel atau software akuntansi khusus, perusahaan dapat membuat skenario “what-if” untuk memahami dampak perubahan harga, seperti kenaikan harga baja, terhadap arus kas mereka. Ini membantu menjaga kelancaran operasi meski ada ketidakpastian ekonomi.

Lakukan audit berkala untuk validasi data

Proses produksi yang rumit dan transaksi harian yang banyak membuat perusahaan manufaktur rawan terjadi kesalahan pencatatan. Untuk menghindari hal ini, audit internal rutin (bulanan/kuartalan) penting untuk memastikan bahwa aliran kas sesuai dengan transaksi fisik.

Audit juga berfungsi untuk mendeteksi potensi fraud, seperti pembayaran fiktif kepada pemasok bahan baku. Kolaborasi yang baik antara tim audit, produksi, dan logistik dapat meningkatkan akurasi laporan keuangan perusahaan.

Tingkatkan kolaborasi antar-departemen

Laporan arus kas yang efektif memerlukan kerjasama antara tim keuangan, produksi, dan pembelian. Misalnya, tim produksi harus memberi tahu rencana peningkatan output agar tim keuangan bisa menyiapkan dana untuk pembelian bahan baku tambahan.

Selain itu, tim pembelian juga harus menginformasikan jadwal pembayaran ke pemasok agar tidak terjadi keterlambatan yang dapat merusak hubungan bisnis. Semua pihak harus saling terhubung agar laporan arus kas berjalan lancar.

Software meningkatkan efektivitas pelaporan arus kas Anda

Pelaporan arus kas manual sering kali menjadi tantangan bagi perusahaan manufaktur, karena rentan terhadap kesalahan manusia yang dapat mempengaruhi akurasi laporan keuangan. Pengumpulan data yang memakan waktu juga memperlambat proses pelaporan dan menghambat pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.

Menggunakan software akuntansi dapat membantu mengatasi masalah ini dengan mengotomatiskan pencatatan transaksi secara real-time dan meningkatkan akurasi data dalam laporan arus kas perusahaan manufaktur. Namun, jika perusahaan Anda membutuhkan sistem yang lebih komprehensif, software ERP bisa menjadi pilihan tepat. ERP tidak hanya mengotomatisasi laporan arus kas, tetapi juga mengelola proses akuntansi dan kegiatan bisnis lainnya, seperti pengelolaan inventaris dan produksi.

Memperbaiki laporan arus kas perusahaan manufaktur memang membutuhkan upaya dan investasi, tetapi ini adalah langkah yang sangat layak dilakukan. Dengan laporan arus kas yang lebih akurat dan tepat waktu, perusahaan manufaktur dapat mengelola likuiditas dengan lebih baik, mengidentifikasi peluang bisnis, dan memastikan kelangsungan serta pertumbuhan jangka panjang perusahaan.

Tim Insights Impact

Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.

Blog
WhatsApp Us