Peristiwa kehidupan yang ekstrem dapat menyebabkan stres dan mengakibatkan kebingungan dalam menentukan prioritas. Mungkin Anda sedang menghadapi situasi hidup yang memaksa Anda untuk meredefinisi prioritas secara radikal. 

Prioritas ini dapat melibatkan hal-hal seperti perubahan pekerjaan, perawatan orang tua yang sakit, proses pindah rumah, atau menghadapi diagnosis penyakit. Gangguan-gangguan semacam ini dapat menjadikan sulit bagi kita untuk menjaga fokus pada kesejahteraan harian, terlebih lagi jika kita juga harus memikirkan aspek jangka panjang.

Walaupun tujuan jangka panjang tetap relevan, dalam momen-momen paling sulit dalam hidup, mempertahankan fokus pada tujuan tersebut bisa menjadi sebuah tantangan. Namun, rutinitas harian atau mingguan yang sejalan dengan tujuan jangka panjang Anda bisa membantu menjaga Anda tetap pada jalur, bahkan saat situasinya sulit dan masa depan terasa kabur. 

Ilustrasi untuk menunjukan mengembalikan fokus.

Setiap individu memiliki kebiasaan rutin yang membantu memberikan struktur pada kehidupan, merawat kesehatan mental dan fisik, serta memastikan bahwa kita menjalani hidup dengan penuh kesadaran. Kebiasaan-kebiasaan ini memiliki peran penting tidak hanya pada saat-saat normal, tetapi juga pada periode sibuk dan kacau.

Untuk mengatur kebiasaan-kebiasaan ini, langkah pertama adalah mengidentifikasi dan mencatatnya dengan jelas. Simplicity tetap menjadi kunci dalam pendekatan ini. Tentukan 5-10 tindakan yang perlu dilakukan setiap hari atau minggu untuk tetap berada pada jalur yang benar. Setelah identifikasi dilakukan, lakukan pelacakan.

Aplikasi seperti Momentum dapat membantu mengatur dan mengingatkan kebiasaan harian serta mingguan. Banyak pilihan lain sesuai preferensi juga tersedia. Bagi yang lebih suka pendekatan tradisional, lembar Excel atau perencana kertas sederhana bisa digunakan. Intinya, refleksikan kebiasaan penting, catat secara tertulis, dan pertahankan konsistensinya.

4 aspek yang harus diperhatikan untuk mengembalikan fokus

Ketika kami menjalankan proses penetapan kebiasaan, kami menyadari bahwa hal yang paling penting adalah mengelompokkannya ke dalam empat bidang utama.

1. Refleksi pribadi

Yang pertama adalah refleksi pribadi, sebuah aspek yang dapat tampak sangat beragam tergantung pada individu yang mengalaminya. 

Bagi kita yang menjalankan keyakinan, refleksi ini melibatkan komponen doa dan kajian terhadap kitab suci. Selain itu, terdapat pula dimensi agnostik religius yang melibatkan kegiatan seperti menyusun jurnal harian, mencatat humor yang diucapkan oleh anak-anak kita, serta membuat catatan tentang rasa syukur secara berkala. 

Tindakan-tindakan ini sangat berarti dalam membantu kita mengelola peristiwa dalam hidup dengan lebih baik dan tetap merasa bahagia atas kebaikan yang kita alami. Penelitian telah mengkonfirmasi bahwa praktik-praktik semacam ini memiliki potensi untuk meningkatkan pemahaman kita tentang peristiwa hidup dan memperkuat rasa syukur terhadap hal-hal baik yang kita alami.

2. Refleksi secara profesional

Dalam konteks refleksi pribadi, mengalokasikan waktu untuk refleksi dalam ranah profesional menjadi hal yang sangat penting. Sebagai contoh, John Coleman, seorang penulis berpengalaman, telah menjalankan rutinitas profesional yang konsisten selama bertahun-tahun. 

Setiap Minggu malam, ia secara khusus mereservasi waktu untuk duduk dengan perencana Moleskine mingguan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk merencanakan pertemuan dan menetapkan prioritas utama yang harus dihadapi dalam minggu yang akan datang.

Pendekatan ini membuktikan efektivitasnya dengan membantu memastikan bahwa fokus perhatian John tidak hanya terpaku pada tugas-tugas yang tampak jelas atau mendesak secara visual. Lebih dari itu, pendekatan ini membantu John untuk menyadari dan menangani hal-hal yang memiliki signifikansi yang sesungguhnya. Akibatnya, ia mampu membangun kerangka kerja yang memudahkan dalam menentukan prioritas saat muncul permintaan baru.

Sejalan dengan itu, John menerapkan langkah lain dalam refleksi harian. Setiap pagi, ia menggunakan kartu catatan untuk mencatat hal-hal yang harus diselesaikan dalam sepanjang hari tersebut. Pendekatan sederhana ini membantu John untuk secara teratur merenungkan prioritas dan tugas-tugas yang perlu diselesaikan. Hasilnya, produktivitas dan fokusnya mengalami peningkatan yang signifikan.

Baca juga: 9 Pertimbangan untuk Mengurangi Kolaborasi Berlebihan

3. Membangun dan memelihara hubungan

Kategori aktivitas ketiga adalah membangun dan memelihara hubungan, yang memiliki peranan yang sangat penting dalam ilmu sosial dalam kaitannya dengan kesejahteraan pribadi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memberikan prioritas yang tepat serta mengelola hubungan ini dengan baik. Saat ini, fokus utama kami adalah membangun hubungan yang kuat dengan anak-anak kami dan juga menjaga hubungan yang harmonis di antara kami sebagai pasangan.

Kami merancang rutinitas harian sebelum tidur dengan anak-anak, di mana kami berkumpul untuk membaca bersama dan berbicara tentang pengalaman positif serta tantangan. Sebagai pasangan, kami komunikasikan pentingnya berbicara setiap hari, dan berusaha menghabiskan waktu berkualitas di luar rumah sekali seminggu, tanpa anak-anak.

Kami juga sadar pentingnya menjaga hubungan dengan teman-teman. Kami berusaha bertemu satu atau dua teman setiap minggu, demi menjaga ikatan sosial yang bermanfaat. Meski terlihat kecil, tindakan ini berdampak besar pada keharmonisan hubungan dan kesejahteraan emosional kami.

4. Kesehatan mental dan fisik

Terakhir, penting bagi kita semua untuk tetap menjaga kebiasaan yang mendukung kesehatan fisik dan mental. Berdasarkan studi, terbukti bahwa individu yang rutin berolahraga setidaknya dua hari dalam seminggu cenderung merasakan tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi. 

Bahkan, semakin sering berolahraga, tingkat kebahagiaan cenderung meningkat. Hanya dengan berolahraga minimal selama 20 menit, suasana hati dapat mengalami peningkatan, sementara aktivitas angkat beban selama 11 menit telah terbukti mampu meningkatkan laju metabolisme.

Tak hanya untuk kesehatan fisik, tetapi juga untuk kesejahteraan mental, praktik meditasi harian memiliki peran yang sangat penting. Meditasi mampu menjadi penyelamat yang mengembalikan keteraturan dan keseimbangan dalam kehidupan yang seringkali tidak terstruktur dan tidak seimbang. Kini, berkat adanya aplikasi seperti Headspace dan Calm, meditasi menjadi lebih mudah diakses daripada sebelumnya. Dengan bantuan aplikasi-aplikasi ini, pelaksanaan meditasi menjadi lebih terarah, terukur, dan terjaga dengan baik.

Bagi kita semua, mengambil tindakan sederhana seperti mengalokasikan waktu selama 30 menit setiap harinya untuk membaca atau menulis juga memiliki dampak positif terhadap kesehatan mental. Dukungan terhadap pandangan ini didasarkan pada bukti ilmiah yang ada.

Baca juga: 3 Cara Aktivitas Fisik Meningkatkan Performa Kerja

Kesimpulan

Setiap individu memiliki perjalanan hidup yang beda. Meskipun demikian, kita semua menghadapi periode dalam hidup di mana segalanya terasa sibuk, tak teratur, dan penuh tekanan. 

Pada saat periode seperti ini, kebiasaan jangka pendek — seperti praktik harian atau mingguan — seringkali dapat melampaui upaya menuju tujuan jangka panjang. Kebiasaan-kebiasaan ini berperan sebagai sarana untuk mengalihkan perhatian, bertahan dalam berbagai situasi, dan bahkan berkembang secara pribadi.

Tim Insights Impact

Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.

Blog
WhatsApp Us