Konsep dan Penerapan 5S untuk Lingkungan Kerja yang Tertata
Stabilitas adalah fondasi utama dari House of Lean Production. Di Toyota, peningkatan kinerja tidak mungkin…
Siti Amalia
Januari 22, 2025Inventory turnover adalah indikator penting yang menunjukkan seberapa cepat sebuah perusahaan menjual dan mengganti stok dalam periode tertentu, seperti satu tahun. Rasio ini membantu perusahaan memahami seberapa efisien mereka mengelola persediaan sekaligus memenuhi kebutuhan pelanggan tanpa membebani biaya penyimpanan.
Inventory turnover yang tinggi menunjukkan stok bergerak cepat, manajemen persediaan berjalan baik, dan permintaan pelanggan terpenuhi. Sebaliknya, turnover rendah bisa jadi tanda masalah seperti stok menumpuk, barang sulit terjual, atau strategi pembelian yang kurang tepat.
Inventory turnover dihitung dengan membagi Cost of Goods Sold (COGS) dengan rata-rata nilai inventaris selama periode tertentu. Namun, dalam beberapa kasus, perhitungan ini bisa disesuaikan dengan menggunakan net sales, tergantung konteks perusahaan.
COGS adalah total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi atau membeli barang yang dijual dalam periode tertentu. Biaya ini mencakup bahan baku, tenaga kerja langsung, dan semua biaya lain yang langsung terkait dengan produksi barang atau jasa yang dijual.
Average inventory membantu memberikan gambaran yang lebih jelas tentang nilai inventaris selama periode tertentu. Caranya, jumlahkan nilai inventaris di awal dan akhir periode, lalu bagi dua.
Setelah mendapatkan keduanya, inventory turnover dapat dikalkulasi.
Misalkan sebuah perusahaan memiliki informasi berikut:
Sebelumnya, kami menyebutkan bahwa semakin tinggi rasio inventory turnover, biasanya semakin baik karena menunjukkan penjualan yang kuat. Sebaliknya, rasio yang rendah sering kali menandakan penjualan yang lemah atau menurunnya permintaan pasar terhadap barang tersebut.
Namun, ada pengecualian untuk aturan ini. Contohnya, barang-barang mewah cenderung memiliki turnover yang rendah
Selain itu, angka inventory turnover yang ideal bervariasi di setiap industri. Perhatikan grafik ini untuk memahami perbedaannya:
Berikut adalah langkah-langkah sederhana untuk meningkatkan inventory turnover yang rendah agar bisnis Anda lebih efisien dan kompetitif:
Supplier dengan harga termurah belum tentu pilihan terbaik. Jika produk tersebut sangat penting untuk penjualan atau sedang banyak diminati pasar, waktu pengiriman yang cepat dan terjamin bisa jadi lebih utama. Mengoptimalkan rantai pasok untuk menghilangkan hambatan akan meningkatkan penjualan, keuntungan, dan margin secara keseluruhan.
Sesuaikan harga untuk memaksimalkan margin pada barang yang sedang banyak diminati. Untuk barang yang lama tidak laku, pertimbangkan menjualnya melalui saluran sekunder atau menyumbangkannya ke lembaga amal agar bisa mendapat potongan pajak.
Inventory turnover Anda perlu sebanding dengan standar di industri. Dengan memanfaatkan tren yang terlihat pada rasio persediaan, Anda bisa mengoptimalkan posisi strategis pada produk unggulan, memperbesar pangsa pasar, dan meningkatkan posisi di industri.
Laporan penjualan dan inventaris memberikan data yang diperlukan untuk membuat prediksi stok lebih tepat. Data ini juga bisa digunakan untuk merencanakan penjualan di masa depan, seperti memberi ide untuk mengubah variasi produk atau menggabungkan barang dengan cara kreatif untuk mengurangi stok yang bergerak lambat dan mendapatkan margin lebih tinggi.
Automatisasi dapat meningkatkan efisiensi dan menekan biaya. Namun, dengan menambahkan sistem manajemen pesanan yang mempermudah pemesanan ulang barang yang banyak terjual, Anda akan meraih keuntungan lebih besar. Pertimbangkan untuk menggunakan sistem inventaris yang secara otomatis membuat pesanan pembelian untuk disetujui pembeli, sehingga kontrol lebih terjaga dan kesalahan lebih sedikit.
Menghitung inventory turnover secara manual seringkali memakan waktu dan rentan terhadap kesalahan. Dengan software yang memiliki kapabilitas inventory management yang andal, Anda bisa mendapatkan data yang akurat dan real-time untuk pengelolaan stok yang lebih efisien.
Namun, jika Anda membutuhkan solusi yang lebih menyeluruh, kami menyarankan untuk berinvestasi dalam sistem ERP yang dapat mengotomatiskan proses lain sekaligus meningkatkan efisiensi bisnis Anda. Mengoptimalkan inventory turnover memang penuh tantangan, tapi hasilnya sepadan: efisiensi operasional meningkat, biaya penyimpanan turun, dan stok selalu sesuai kebutuhan pasar.
Baca juga: Perbedaan Metode FIFO, LIFO, FEFO dan Average Cost (AVCO)
Tim Insights Impact
Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.
Hubungi kami untuk mendapatkan perbandingan fitur lengkap dari 7 sistem ERP terbaik di Indonesia.