6 Metode Pengukuran Kinerja Gudang dan Tips Memilihnya
Pendahuluan Manajer gudang pasti menyadari betapa pentingnya mengukur manajemen kinerja gudang. Pengukuran kinerja adalah langkah…
Siti Amalia
Februari 19, 2025Inventory menjadi salah satu sumber pemborosan pada perusahaan jika tidak dikelola dengan baik. Dilansir melalui Bloomberg, setiap tahunnya sekitar $163 miliar persediaan perusahaan menjadi limbah dan terbuang dengan sia-sia.
Oleh karena itu, penting bagi Anda pemilik bisnis untuk dapat mengelola inventory dengan bijak. Salah satu yang dapat Anda lakukan yaitu dengan cara mengimplementasikan sistem inventory. Sistem ini membantu mengotomatiskan proses pengelolaan inventory sehingga lebih efisien.
Berikut penjelasan lengkap mengenai apa itu inventory management system, manfaat, jenis, hingga contohnya.
Inventory adalah kata yang merujuk pada bahan baku yang digunakan untuk membuat produk, produk yang masih work in progress, dan produk jadi yang siap dijual. Inventory perusahaan menjadi aset penting yang menjadi sumber pendapatan perusahaan.
Inventory adalah salah satu aset lancar pada neraca perusahaan dan menjadi penyangga antara produksi dan pemenuhan pesanan. Jika inventaris terjual, biaya penyimpanannya berpindah menjadi Harga Pokok Penjualan (HPP) pada laporan laba rugi.
Pada dasarnya inventory utama terdiri dari 3 jenis yaitu bahan mentah atau bahan baku, barang jadi, dan work in progress. Namun, terdapat 2 jenis inventory pendukung lain yaitu stok pengaman dan barang MRO. Berikut penjelasannya masing-masing:
Manajemen inventory adalah proses pemesanan, penyimpanan, penggunaan, dan penjualan inventory perusahaan. Di dalamnya termasuk pengelolaan bahan mentah, komponen, dan barang jadi hingga pergudangan. Jika tidak dikelola dengan baik, inventory akan hilang, rusak, atau terlalu banyak di gudang. Oleh karena itu, manajemen inventory sangat dibutuhkan.
Oleh karena itu, Inventory Management System (IMS) adalah solusi otomatis yang dapat membantu perusahaan mengelola dan melacak persediaan secara otomatis, terintegrasi dan real-time. IMS mencegah kehilangan, kerusakan, atau kelebihan stok, sehingga pengelolaan inventory menjadi lebih efisien, terstruktur, dan akurat.
Menjaga data persediaan yang akurat merupakan tantangan terbesar dalam manajemen inventaris. Perbedaan antara catatan sistem dan stok fisik dapat menyebabkan kekurangan atau kelebihan barang, yang berdampak pada operasional dan layanan pelanggan.
Fluktuasi permintaan pasar sering kali sulit diprediksi. Permintaan yang tiba-tiba melonjak atau menurun dapat mengganggu perencanaan persediaan dan menyebabkan ketidakseimbangan antara stok dan kebutuhan.
Bisnis yang memiliki banyak jenis produk memerlukan pengelolaan inventaris yang lebih kompleks. Setiap produk memiliki karakteristik berbeda, seperti masa kadaluarsa, rotasi stok, dan tingkat permintaan yang beragam.
Optimalisasi ruang penyimpanan menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi bisnis dengan kapasitas gudang yang terbatas. Penempatan barang yang tidak teratur dapat menyulitkan proses pengambilan dan pengiriman, serta meningkatkan risiko kerusakan barang.
Inventory management yang efektif memerlukan integrasi dengan sistem lain seperti pembelian, penjualan, dan keuangan. Kurangnya sinkronisasi antar sistem dapat menghambat alur data dan mengurangi efisiensi operasional.
Banyak bisnis masih mengandalkan pencatatan manual yang rentan terhadap kesalahan manusia. Sistem yang tidak otomatis membuat pelacakan persediaan menjadi lambat dan kurang akurat.
Menentukan biaya penyimpanan, pengadaan, dan distribusi yang tepat adalah tantangan dalam mengelola inventaris. Biaya yang tidak terkontrol dapat berdampak langsung pada profitabilitas bisnis.
Pengelolaan inventaris perusahaan kini lebih mudah dengan adanya inventory management system. Beberapa manfaat inventory management system yaitu:
Perusahaan yang memiliki barang dagangan yang lengkap cenderung lebih diminati pelanggan karena dinilai lebih mampu dalam memenuhi kebutuhan. Kelengkapan barang dagangan juga meningkatkan reputasi toko sehingga banyak pelanggan akan datang dan membeli produk yang dibutuhkan.
Tingginya kepuasan pelanggan kemudian berpengaruh pada loyalitas yang dapat berdampak pada meningkatnya pendapatan perusahaan.
Inventory management system membantu untuk memperkirakan kapan stok habis berdasarkan demand forecasting yang telah dimiliki sebelumnya. Jika stok menipis dengan jumlah tertentu, maka secara otomatis sistem akan melakukan restock dengan segera.
Hal ini membantu perusahaan memenuhi semua pesanan pelanggan tanpa kehabisan stok.
Implementasi inventory management system membantu untuk meningkatkan kecepatan dan ketepatan pengiriman produk jika diintegrasikan dengan sistem penjualan.
Selain itu, perusahaan juga akan merespon permintaan konsumen dengan cepat karena selalu terhubung dengan stok yang tersedia.
Semakin transparan informasi mengenai inventory, maka akan semakin mudah untuk mengambil keputusan yang akurat mengenai pengelolaan persediaan.
Inventory Management System (IMS) membantu melacak persediaan secara real-time sehingga tidak diperlukan pekerja yang melacaknya secara manual. Hal ini menghindari resiko kehilangan stok, barang rusak atau kedaluwarsa, serta kelebihan stok.
Baca juga: 4 Manfaat Inventory Forecasting dan Penerapannya pada Bisnis
Perusahaan dapat menggunakan berbagai metode inventory management, tergantung pada tipe bisnis atau produk. Berikut 4 metode yang sering digunakan:
Just-in-Time (JIT) adalah metode yang digunakan untuk menghemat pengeluaran dan mengurangi pemborosan dengan memproduksi barang sesuai dengan permintaan.
Metode ini dapat mengurangi ruang penyimpanan dan biaya asuransi. Di sisi lain, JIT juga memiliki kekurangan ketika permintaan tiba-tiba naik dan perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan tersebut.
MRP adalah metode manajemen inventory yang bergantung pada perkiraan penjualan dimana produsen harus memiliki catatan akurat tentang penjualan sehingga kebutuhan inventaris dapat sesuai.
Ketidakmampuan untuk memperkirakan penjualan akan menyebabkan kegagalan dalam pemenuhan pesanan pelanggan.
EOQ adalah metode yang menggunakan penghitungan jumlah unit yang harus ditambahkan pada inventory perusahaan untuk mengurangi jumlah inventaris sehingga tidak overstock. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah permintaan konsumen.
Diasumsikan bahwa terdapat trade-off antara biaya penyimpanan persediaan dan biaya pengaturan persediaan. Selain itu, total biaya persediaan juga diminimalkan ketika biaya pengaturan dan biaya penyimpanan diminimalkan.
Metode DSI adalah strategi manajemen inventaris yang menunjukkan waktu rata-rata dalam hari yang dibutuhkan perusahaan untuk mengubah persediaan, seperti mengubah work-in-progress menjadi barang siap jual.
Metode ini membantu perusahaan untuk mengoptimalkan persediaan secara real-time. DSI yang lebih rendah lebih disukai karena menunjukkan durasi yang lebih singkat untuk mengubah persediaan.
Baca juga: Inventory Turnover: Pengertian, Rumus, dan 5 Manfaat Bisnis
Memilih Inventory Management System (IMS) yang tepat merupakan keputusan strategis bagi pemilik bisnis, manajer gudang, dan bagian inventaris. Sistem ini berperan penting dalam menjaga efisiensi operasional dan memastikan ketersediaan barang sesuai kebutuhan. Agar tidak salah memilih, berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu Anda menentukan IMS yang paling sesuai dengan bisnis Anda:
Dengan mempertimbangkan langkah-langkah di atas, Anda dapat memilih Inventory Management System yang tidak hanya memenuhi kebutuhan saat ini, tetapi juga mendukung pertumbuhan dan efisiensi bisnis di masa mendatang. Pemilihan sistem yang tepat akan membantu Anda mengelola inventaris dengan lebih baik, mengurangi risiko kesalahan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Impact menjadi salah satu pilihan tepat untuk Anda pemilik bisnis atau UMKM kecil hingga menengah. Salah satu produk yang ditawarkan yaitu Impact Inventory Management System. Software ini membantu Anda untuk mengoptimalkan persediaan, mengotomatiskan proses fulfillment, hingga membantu meningkatkan kecepatan pengiriman barang.
Beberapa fitur yang tersedia pada sistem inventory Impact yaitu:
Selain fitur dan keuntungan tersebut, sistem ini juga terintegrasi dengan software akuntansi, sistem penjualan, dan sistem pembelian sehingga lebih efisien dan maksimal manfaatnya.
Baca Juga: Apa itu Barcode Inventory System? Tips & 6 Tahap Penerapan
Pemborosan inventory menjadi masalah serius pada perusahaan. Hal tersebut biasanya disebabkan oleh kelebihan produksi dan sulitnya melacak inventaris. Oleh karena itu, implementasi inventory management system menjadi hal yang tepat.
Inventory management system Impact menyediakan berbagai fitur yang dapat membantu mengefisienkan proses pengelolaan inventaris Anda. Beberapa fitur tersebut yaitu laporan otomatis, manajemen gudang, hingga penggunaan barcode untuk mengelola gudang dengan mudah.
Tim Insights Impact
Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.
75% proyek transformasi digital gagal. Ambil langkah pertama yang tepat dengan memilih partner yang dapat dipercaya untuk jangka panjang.