Apa itu days sales in inventory (DSI)?

Days Sales in Inventory (DSI) adalah sebuah metrik yang mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk mengubah persediaannya menjadi penjualan. Barang yang sedang dalam proses produksi (work in progress/WIP) juga dihitung dalam perhitungan metrik ini.

Fungsi utama DSI adalah untuk mengevaluasi efisiensi perusahaan dalam mengelola persediaan. Nilai yang rendah menunjukkan perusahaan efektif dalam mengelola stok dan penjualan, sedangkan nilai yang tinggi bisa menandakan penjualan yang kurang baik dan kemungkinan stok berlebih.

Manfaat dari DSI

  • Meningkatkan efisiensi pengelolaan inventaris: Dengan memahami metrik ini, Anda bisa lebih mudah melihat seberapa cepat produk Anda terjual, sehingga Anda tidak lagi khawatir kelebihan stok yang bisa menjadi pemborosan.
  • Menghindari masalah dalam aliran kas: Manajemen arus kas yang buruk menjadi penyebab 82% kegagalan perusahaan. Dengan DSI rendah, perputaran barang menjadi lebih cepat, sehingga kas perusahaan lebih lancar dan siap untuk berbagai investasi atau pengeluaran. 
  • Peramalan permintaan pelanggan: Metrik ini membantu Anda untuk lebih jeli dalam membaca tren pasar, sehingga Anda bisa lebih siap menghadapi permintaan pelanggan dan menghindari kehabisan stok.
  • Perencanaan Persediaan yang Lebih Akurat: Dengan sistem yang tepat, Anda akan mendapatkan data yang lebih akurat untuk merencanakan pembelian atau produksi, sehingga Anda tidak perlu khawatir tentang stok berlebih atau kekurangan.

Faktor-faktor yang memengaruhi DSI

  • Praktik Manajemen Inventaris: Manajemen inventaris yang efektif dapat mengurangi biaya penyimpanan dan meningkatkan efisiensi. Misalnya, metode seperti just-in-time (JIT) membantu meminimalkan jumlah stok yang harus disimpan, sementara stok berlebih atau barang yang lambat terjual justru meningkatkan biaya dan mengurangi efisiensi.
  • Strategi Penjualan dan Pemasaran: Penjualan yang efektif mempercepat pergerakan inventaris, sehingga barang lebih cepat terjual. Sebaliknya, strategi yang kurang efektif membuat barang berada lebih lama di gudang.
  • Siklus Hidup Produk: Tahap produk dalam siklus hidupnya memengaruhi days sales in inventory. Produk baru atau yang sedang populer cenderung cepat laku, sehingga memiliki waktu perputaran yang lebih singkat. Sebaliknya, barang musiman atau yang mendekati akhir siklusnya biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk terjual, sehingga perputarannya lebih lambat.
  • Waktu Pengiriman dari Supplier: Lama waktu pengiriman barang dari supplier berdampak pada DSI. Pengiriman yang cepat memungkinkan perusahaan untuk menyimpan stok lebih sedikit, sehingga mengurangi kebutuhan untuk persediaan. Sebaliknya, pengiriman yang lambat memaksa perusahaan untuk menyimpan stok dalam jumlah lebih banyak, yang meningkatkan kebutuhan persediaan.

Cara kerja day sales in inventory

Ada dua metode utama untuk menghitung Days Sales in Inventory:

1. Menggunakan Cost of Goods Sold (COGS)

Formula DSI menggunakan COGS

Average inventory dihitung dari (Beginning inventory + Ending inventory) / 2, sementara COGS adalah total biaya barang yang terjual dalam periode tertentu. 

2. Menggunakan Sales Revenue

Formula COGS menggunakan Sales Revenue

Gross Margin Percentage dihitung dengan rumus: (Sales Revenue – COGS) / Sales Revenue.

Kedua metode ini membantu menghitung rata-rata waktu yang diperlukan untuk mengubah inventaris menjadi penjualan. Pemilihan metode tergantung pada data dan fokus analisis:

  • Metode COGS: Cocok untuk fokus pada hubungan inventaris dengan biaya barang yang terjual, terutama pada industri manufaktur.
  • Metode Sales Revenue: Lebih relevan bagi bisnis retail yang ingin mempertimbangkan nilai penjualan dan margin keuntungan.

Contoh perhitungan DSI

Metode COGS

Diketahui sebuah perusahaan memiliki:

  • Beginning Inventory: $50.000
  • Ending Inventory: $60.000
  • COGS (Cost of Goods Sold) for the year: $1.000.000

1. Kalkulasi Average Inventory

Average Inventory = Beginning Inventory + Ending / 2

Average Inventory = (50.000 + 60.000) / 2 = 55.000

2. Kalkulasi DSI

DSI = (Average Inventory / COGS) x 365

DSI = (55.000 / 1.000.000) x 365 = 20 hari

Dengan menggunakan metode COGS, dibutuhkan sekitar 20 hari untuk mengubah persediaan menjadi penjualan.

Metode sales revenue

Diketahui sebuah perusahaan memiliki:

  • Beginning Inventory: $50.000
  • Ending Inventory: $60.000
  • Sales Revenue: $2.000.000
  • COGS (Cost of Goods Sold) selama setahun: $1.000.000

1. Kalkulasi Average Inventory

Average Inventory = Beginning Inventory + Ending / 2

Average Inventory = (50.000 + 60.000) / 2 = 55.000

2. Kalkulasi Gross Margin Percentage

Gross Margin% = Sales Revenue – COGS / Sales Revenue 

Gross Margin% = 2.000.000 – 1.000.000 / 1.000.000 = 50%

3. Kalkulasi DSI

DSI = (Average Inventory / Sales Revenue) x 365 x Gross Margin%

DSI – (55.000 / 2.000.000) x 365 x 0.5 = 10 hari

Dengan menggunakan metode Sales Revenue, dibutuhkan sekitar 10 hari untuk mengubah persediaan menjadi penjualan, dengan memperhitungkan margin kotor.

Mengoptimalkan days sales in inventory

Setiap industri punya standar DSI yang berbeda karena sifat produk, siklus penjualan, dan kebutuhan pasar. Berikut perbandingan DSI rendah dan tinggi di berbagai industri:

1. Industri Makanan dan Minuman

  • DSI Rendah (5-20 hari): Produk seperti makanan segar atau minuman punya umur simpan pendek, jadi stok harus cepat berputar untuk menjaga kualitas.
  • Contoh: Restoran cepat saji, supermarket, atau toko roti.

2. Industri Reteil dan Fashion

  • DSI Menengah (30-90 hari): Produk seperti pakaian dan sepatu mengikuti musim penjualan tertentu. Perusahaan harus menjaga stok tetap seimbang agar tidak kehabisan atau kelebihan barang.
  • Contoh: Toko pakaian, merek sepatu, atau pusat perbelanjaan.

3. Industri Teknologi dan Elektronik

  • DSI Rendah hingga Menengah (20-60 hari): Produk seperti gadget dan elektronik harus cepat terjual karena teknologi cepat berubah. Menyimpan terlalu lama bisa bikin produk jadi usang.
  • Contoh: Perusahaan penjualan smartphone, laptop, atau elektronik konsumen.

4. Industri Manufaktur dan Otomotif

  • DSI Menengah hingga Tinggi (60-120 hari): Proses produksi yang panjang bikin stok suku cadang dan produk jadi bergerak lebih lambat.
  • Contoh: Pabrik mobil, alat berat, atau peralatan mesin.

Teknik optimalisasi untuk DSI

  • Segmentasikan Inventaris: Bagi stok Anda jadi tiga kelompok: A, B, dan C. Fokus lebih dulu pada barang kategori A—yang nilainya tinggi atau paling laku—karena inilah yang paling memengaruhi biaya dan days sales in inventory.
  • Terapkan Sistem Just-In-Time (JIT): Strategi Just-in-Time memungkinkan Anda hanya memesan atau memproduksi stok ketika dibutuhkan. Ini membantu menghindari penumpukan barang yang tidak perlu, terutama untuk produk dengan permintaan yang mudah diprediksi.
  • Menganalisis Tren Permintaan Pelanggan: Lakukan analisis data penjualan untuk memahami pola permintaan. Dengan memahami produk mana yang paling laris di periode tertentu, Anda bisa merencanakan stok dengan lebih akurat dan efisien.
  • Membangun Hubungan Erat dengan Supplier: Bekerjasama dengan pemasok yang fleksibel dan andal memastikan pengiriman barang lebih cepat dan tepat waktu. Hal ini mengurangi kebutuhan menyimpan stok dalam jumlah besar untuk jangka waktu lama.
  • Melakukan Audit Inventaris secara Rutin: Audit stok secara berkala membantu Anda memastikan akurasi data dan mengidentifikasi barang yang bergerak lambat (slow-moving). Dari sini, Anda bisa mengambil keputusan untuk menjual stok lama melalui promosi atau menghindari pembelian berlebih di masa depan.
  • Meningkatkan Strategi Penjualan: Dorong penjualan dengan promosi, diskon, atau bundling produk untuk mempercepat pergerakan stok yang lambat terjual. Strategi ini juga membantu menarik pelanggan baru dan meningkatkan pendapatan.

Tingkatkan DSI dengan software inventaris

Untuk mengoptimalkan days sales in inventory, menggunakan software manajemen inventaris adalah solusi yang efektif. Software ini memiliki dua keuntungan utama:

  • Automasi: Mengurangi kesalahan manual dengan otomatisasi pelacakan stok, pemesanan ulang, dan pengelolaan persediaan.
  • Informasi Real-Time yang Akurat: Menyediakan data up-to-date yang memungkinkan keputusan lebih cepat dan stok yang selalu optimal.

Salah satu sistem terbaik untuk manajemen inventaris adalah Impact, software ERP yang dilengkapi dengan berbagai modul, termasuk inventaris. Dengan Impact, Anda dapat mengelola banyak gudang dan memperbarui laporan secara otomatis menggunakan metode perhitungan biaya seperti FIFO, LIFO, AFCO, dan biaya standar.

Mengoptimalkan metrik ini memang dapat menjadi tantangan, tetapi dengan teknologi yang tepat, seperti software manajemen inventaris dan ERP, proses ini dapat diperbaiki dengan signifikan. Pengelolaan stok yang efisien akan mempercepat perputaran barang, membawa keuntungan lebih besar, dan meningkatkan daya saing perusahaan Anda.

Tim Insights Impact

Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.

Blog
WhatsApp Us