Apa itu cycle time?

Cycle time adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu siklus proses dari awal hingga akhir. Dalam manufaktur, ini berarti durasi untuk memproduksi satu unit barang, sementara dalam layanan, merujuk pada waktu penyelesaian satu tugas atau proyek.

Metrik produksi ini digunakan untuk mengukur efisiensi proses dan membantu perusahaan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki. Cycle time yang pendek menunjukkan proses yang efisien, sedangkan cycle time yang panjang sering kali menjadi tanda adanya bottleneck dan keterlambatan.

Manfaat dari cycle time

  • Meningkatkan Profitabilitas: Dengan waktu siklus yang lebih singkat, perusahaan bisa memproduksi lebih banyak dalam waktu yang sama. Ini dapat menekan biaya operasional per unit, sehingga meningkatkan margin keuntungan.
  • Proses Produksi yang Lebih Konsisten: Jangka waktu yang stabil menciptakan ritme produksi yang lebih terprediksi. Hal ini mempermudah perencanaan sumber daya seperti tenaga kerja dan bahan baku.
  • Meningkatkan Kepuasan Pelanggan: Produksi atau layanan lebih cepat memungkinkan pesanan pelanggan dipenuhi lebih cepat. Pengiriman tepat waktu dan kualitas produk yang konsisten akan meningkatkan loyalitas pelanggan. Bahkan, statistik menunjukan bahwa 90% pelanggan menganggap layanan yang instan sebagai hal yang penting.
  • Meningkatkan Cakupan Proyek: Waktu siklus yang rendah memungkinkan penyelesaian lebih banyak proyek dalam waktu yang sama. Ini membuka peluang ekspansi bisnis dan peningkatan pangsa pasar.

Faktor-faktor yang memengaruhi cycle time

  • Kompleksitas Proses Produksi: Proses produksi yang rumit dan melibatkan banyak tahapan cenderung memperpanjang cycle time. Setiap langkah tambahan, baik manual atau menggunakan mesin, akan menambah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan produk.
  • Ketersediaan dan Kualitas Bahan Baku: Ketidaktersediaan bahan baku yang tepat waktu dapat menyebabkan penundaan, yang memperpanjang waktu siklus. Bahan baku berkualitas tinggi memudahkan proses, mengurangi kebutuhan untuk rework, dan menjaga cycle time tetap rendah.
  • Efisiensi Mesin dan Peralatan: Mesin yang berfungsi baik dan peralatan yang terawat dengan baik mengurangi downtime dan waktu tunggu, sehingga mempercepat cycle time.
  • Keterampilan dan Pengalaman Pekerja: Pekerja yang terlatih dan berpengalaman dapat menyelesaikan tugas dengan lebih cepat dan akurat, yang berdampak positif pada cycle time.

Cara kerja cycle time

Metode perhitungan cycle time dapat disesuaikan dengan kompleksitas dan tujuan proses produksi Anda. Berikut dua metode umum yang sering digunakan:

Average cycle time

Metode ini adalah cara paling sederhana dan cocok untuk proses produksi yang stabil. Hitungannya cukup mudah: total waktu produksi dibagi jumlah unit yang dihasilkan.

Kapan digunakan:

  • Proses produksi yang bersifat seragam dan minim gangguan.
  • Produksi massal dengan pola kerja yang konsisten.

Kelebihan:

  • Mudah dihitung dan dipahami.
  • Memberikan gambaran umum performa proses.

Minimum and maximum cycle time

Metode ini menghitung waktu tercepat dan terlama untuk menyelesaikan satu unit produk. Cocok untuk situasi dengan banyak variasi atau jenis pekerjaan khusus.

Kapan digunakan:

  • Produksi dengan tingkat variasi tinggi atau produk yang kompleks.
  • Untuk mendeteksi bottleneck atau masalah teknis.

Kelebihan:

  • Memberikan wawasan yang lebih mendalam.
  • Membantu menemukan penyebab keterlambatan aliran produksi.

Rumus cycle time

Formula untuk cycle time

1. Net Production Time

Net production time adalah waktu bersih yang benar-benar digunakan untuk produksi barang. Waktu ini dihitung setelah mengurangi downtime, seperti:

  • Perawatan atau perbaikan mesin.
  • Menunggu bahan baku yang terlambat.
  • Masalah teknis lain seperti bottleneck.

Contohnya, dalam satu hari kerja 8 jam (480 menit), ada 30 menit downtime karena kerusakan mesin. Maka, net production time dihitung seperti ini:

Net Production Time = 480 menit – 30 menit = 450 menit.

2. Number of Units Produced

Number of Units Produced adalah jumlah total barang yang selesai diproduksi dalam waktu produksi bersih. Angka ini menunjukkan seberapa efektif proses produksi berjalan.

Contoh: Jika dalam 450 menit waktu produksi bersih sebuah pabrik menghasilkan 90 unit barang, maka:

Number of Units Produced = 90 unit.

Contoh perhitungan cycle time

Sebuah pabrik menghasilkan 150 unit produk dalam waktu 600 menit. Namun, selama proses produksi, terdapat waktu henti (downtime) selama 60 menit karena perawatan mesin.

Langkah-langkah untuk menghitung cycle time:

1. Hitung Waktu Produksi Bersih (Net Production Time):

Net Production Time = 600 menit − 60 menit = 540 menit.

2. Jumlah Unit yang Dihasilkan:
Jumlah unit yang selesai diproduksi adalah 150 unit.

3. Gunakan Rumus Cycle Time:

Cycle Time = Net Production Time / Number of Units Produced

Cycle Time = 540 menit / 150 unit = 3,6 menit/unit. 

Dari contoh ini, rata-rata waktu yang dibutuhkan oleh pabrik tersebut untuk memproduksi satu unit barang adalah 3,6 menit.

Apa yang harus dilakukan untuk mengurangi cycle time?

Berikut adalah sejumlah contoh waktu siklus yang ideal di berbagai industri:

Tabel yang menunjukkan cycle time ideal di berbagai industri

Memahami waktu siklus yang efektif sangat penting, namun apa yang dianggap efektif bisa berbeda antara industri atau perusahaan karena tujuan operasional dan kompleksitas produk yang berbeda. Oleh karena itu, selalu perhatikan hal-hal berikut:

  • Benchmarking: Waktu siklus yang efektif perlu dibandingkan dengan standar industri dan pesaing agar tetap kompetitif.
  • Adaptasi: Waktu siklus harus disesuaikan dengan data terkini, harapan pelanggan, dan kompleksitas produk atau layanan.
  • Continuous Improvement: Di setiap industri, selalu ada peluang untuk mengurangi waktu siklus melalui optimalisasi proses, teknologi, atau manajemen alur kerja yang lebih baik.

Teknik untuk mengoptimalkan cycle time

Identifikasi dan eliminasi bottleneck

Bottleneck terjadi saat satu tahap dalam alur kerja menghambat kecepatan, menyebabkan penundaan dan menambah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas. Bottleneck bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kapasitas mesin yang terbatas, kekurangan bahan baku, atau tenaga kerja yang kurang terampil. Setelah ditemukan, perusahaan perlu menganalisis penyebabnya dan mengambil langkah konkret, seperti menambah kapasitas atau mengoptimalkan alur kerja di sekitar bottleneck.

Terapkan metode lean manufacturing

Lean manufacturing fokus menghilangkan pemborosan dan meningkatkan value stream dalam produksi. Dengan mengurangi pemborosan seperti waktu tunggu, gerakan yang tidak perlu, atau persediaan berlebih, cycle time bisa berkurang secara signifikan.

Salah satu konsep penting dalam lean manufacturing adalah 5S (Sort, Set in order, Shine, Standardize, Sustain), yang menciptakan tempat kerja yang lebih rapi dan efisien. Penerapan 5S ini bisa meningkatkan kecepatan proses, mengurangi downtime, dan meningkatkan kualitas, yang pada akhirnya menurunkan cycle time.

Tingkatkan keterampilan tim

Pelatihan berkelanjutan dan pengembangan keterampilan sangat penting agar tim bisa mengidentifikasi dan memecahkan masalah yang menghambat kinerja. Meningkatkan keterampilan teknis, manajerial, dan pemahaman proses produksi atau layanan membuat tim lebih mampu bekerja dengan baik. Komunikasi yang lancar antar anggota juga membantu mengurangi kesalahan atau waktu tunggu yang memperpanjang cycle time.

Mengotomatiskan proses kerja

Automasi adalah cara yang efektif untuk mengurangi cycle time, terutama di industri manufaktur dan jasa. Dengan menggantikan proses manual dengan sistem otomatis, perusahaan bisa mempercepat produksi, mengurangi kesalahan manusia, dan meningkatkan konsistensi.

Tingkatkan supply chain management

Manajemen rantai pasokan yang efisien sangat penting untuk mengurangi cycle time, terutama di sektor manufaktur dan distribusi. Keterlambatan pengadaan bahan, pengiriman yang terlambat, atau pengelolaan inventaris yang buruk bisa memperpanjang cycle time.

Dengan meningkatkan manajemen rantai pasokan, seperti mempererat kerja sama dengan pemasok, mengoptimalkan persediaan, dan memanfaatkan teknologi untuk memantau aliran barang secara real-time, perusahaan bisa mempercepat proses produksi. Hal ini membantu mengurangi cycle time dengan memastikan semua komponen tersedia tepat waktu dan proses produksi berjalan lancar.

Mengurangi cycle time Anda dengan ERP

Dalam upaya untuk mengoptimalkan cycle time, software Enterprise Resource Planning (ERP) menjadi alat yang sangat berharga. Berikut adalah bagaimana ERP dapat membantu:

  • Otomatisasi dan Efisiensi: Sistem ERP memungkinkan otomatisasi banyak proses manual yang dapat memperlambat produksi. Fitur seperti otomatisasi pesanan, pengelolaan inventaris, dan perencanaan produksi membantu dalam mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk setiap siklus produksi.
  • Informasi Real-Time: Dengan ERP, Anda mendapatkan akses ke data real-time dari seluruh departemen, memberikan visibilitas penuh ke dalam operasi. Ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat, identifikasi bottleneck secara langsung, dan penyesuaian proses produksi tanpa penundaan.

Salah satu ERP unggulan adalah Impact, yang dilengkapi berbagai modul termasuk manufaktur, inventaris, dan supply chain. Impact membantu Anda untuk mengoptimalkan proses manufaktur bisnis Anda.

Mengoptimalkan metrik produksi ini memang tidak mudah, tetapi teknologi seperti software logistik dan ERP bisa menjadi solusi utama. Proses yang lebih cepat dan efisien ini akan meningkatkan kepuasan pelanggan, mengurangi biaya, dan memberi keunggulan kompetitif bagi bisnis Anda.

Tim Insights Impact

Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.

Blog
WhatsApp Us