Cara Membuat Jurnal Penutup, 4 Jenis Akun, dan Contohnya
Jurnal penutup adalah langkah akhir dalam siklus akuntansi yang memiliki peran penting dalam menyusun laporan…
Afro
Desember 23, 2024Dalam survei Edelman pada 2019, 81% konsumen menyatakan bahwa kepercayaan terhadap sebuah brand memengaruhi keputusan pembelian mereka. Oleh karena itu, strategi branding, atau branding strategy, menjadi panduan penting bagi pendiri, tim, dan perwakilan bisnis.
Branding strategy adalah cara komprehensif untuk menciptakan identifikasi dan kesukaan pelanggan. Ini mencakup bagaimana merek berperilaku dalam berbagai situasi, termasuk elemen seperti voice, storytelling, identitas merek, dan nilai-nilai.
Dengan strategi branding yang efektif, perusahaan dapat membedakan dirinya dari pesaing-pesaingnya. Hal ini mencakup membangun brand recognition yang kuat di kalangan konsumen, sehingga produk atau layanan perusahaan mudah dikenali dan dibedakan di pasar yang kompetitif.
Strategi branding yang efektif membantu menciptakan ikatan emosional dengan pelanggan. Ketika konsumen merasakan konsistensi pengalaman positif dari merek tersebut, mereka lebih mungkin untuk tetap setia. Brand loyalty tidak hanya meningkatkan penjualan ulang, tetapi juga mendukung rekomendasi dari mulut ke mulut yang berharga.
Branding yang efektif membantu perusahaan menyampaikan nilai dan manfaat produk dengan jelas kepada konsumen. Ini membuat produk menjadi terlihat istimewa dan memudahkan konsumen memilihnya di antara produk lain. Pesan yang konsisten tentang nilai produk juga memperkuat brand image dan meningkatkan kepercayaan konsumen.
Strategy branding yang solid memberikan kerangka kerja yang konsisten untuk semua aktivitas pemasaran, mulai dari kampanye iklan hingga konten media sosial. Hal ini memastikan bahwa setiap komunikasi perusahaan sesuai dengan brand identity, mempermudah dalam membangun kesadaran merek dan mencapai audiens target dengan pesan yang tepat.
stilah “branding” dan “branding strategy” sering disalahartikan, padahal keduanya berbeda. Branding adalah penciptaan identitas merek melalui elemen visual dan nilai-nilai perusahaan. Branding strategy adalah rencana penggunaan elemen-elemen tersebut untuk mencapai tujuan bisnis.
Berikut perbedaannya dalam tabel:
Meskipun sering disamakan, branding strategy fokus pada menciptakan citra merek yang kuat, sementara marketing strategy bertujuan mempromosikan produk dan menarik pelanggan baru. Keduanya bekerja sama untuk mencapai kesuksesan bisnis.
Perbedaannya dapat dilihat dalam tabel berikut:
Strategi product branding bertujuan menciptakan merek yang mudah dikenali untuk produk tertentu, meningkatkan pengenalan pasar dan memperkuat citra perusahaan. Dengan memanfaatkan strategi ini, perusahaan dapat mengoptimalkan pemasaran produk mereka untuk mencapai tujuan bisnis yang diinginkan.
Strategi corporate branding mengarah pada menciptakan persona untuk perusahaan secara keseluruhan daripada memisahkan merek dalam identitas terpisah. Jenis branding strategy ini penting dalam menentukan bagaimana perusahaan mempresentasikan dirinya kepada konsumen, pemegang saham, dan karyawan.
Service branding adalah strategi yang digunakan oleh perusahaan layanan untuk menyoroti manfaat langsung bagi konsumen, bukan produk fisik. Industri yang umum menerapkan strategi ini meliputi perbankan, asuransi, maskapai penerbangan, firma hukum, dan konsultan.
Strategi retail branding adalah sebuah strategi untuk membentuk persepsi konsumen melalui papan tanda, dekorasi, musik, dan elemen lainnya di lingkungan fisik toko. Sementara bagi toko yang memiliki layanan ecommerce, konsistensi branding penting agar pengalaman digital sepadan dengan pengalaman langsung di toko fisik.
Geographic branding adalah strategi branding yang fokus pada lokasi spesifik di mana produk atau layanan dikenalkan. Bisnis yang sering menggunakan branding geografis meliputi bisnis lokal, kota atau negara, hotel, dan tempat wisata.
Personal branding adalah strategi untuk memasarkan diri Anda sendiri berdasarkan kemampuan, bakat, atau perspektif unik Anda. Ini umumnya digunakan oleh profesional seperti pengacara, dokter, atau pekerja lepas, selebriti, politisi, dan pemimpin pemikiran, serta influencer.
Co-branding adalah strategi di mana lebih dari satu merek bekerja sama untuk menciptakan produk atau layanan baru yang menawarkan nilai tambah bagi konsumen. Produk baru ini bisa menggabungkan karakteristik dari setiap merek yang terlibat atau bahkan menciptakan identitas merek baru. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran merek atau mencapai pasar yang lebih luas.
Setiap organisasi memiliki pendekatan unik dalam menilai kesuksesan, tetapi umumnya, elemen-elemen berikut diperlukan dalam branding strategy:
Merek yang efektif memerlukan waktu untuk memprioritaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan mereka. Sebelum menargetkan pelanggan ideal, Anda harus memahami tujuan jangka panjang dan kendala mereka.
Lakukan riset pasar untuk mengidentifikasi kepribadian, demografi, dan motivasi pengguna Anda. Ini akan membantu Anda menyesuaikan pesan merek dan nada suara untuk menjangkau pelanggan baru dan meningkatkan keterlibatan pelanggan saat ini.
Untuk bersaing di pasar yang padat, tentukan posisi unik dalam strategi branding Anda. Hal ini mencakup bagaimana produk atau layanan Anda akan dilihat oleh target pasar dibandingkan dengan pandangan mereka terhadap pesaing Anda.
Dasarkan pernyataan posisi merek Anda pada nilai-nilai yang berbeda. Sampaikan esensi merek Anda dalam satu kalimat yang menekankan diferensiasi dan keunggulan yang membedakan merek Anda dari pesaing.
Anda harus membuat pesan yang konsisten di semua titik kontak dan menampilkan nilai-nilai inti yang Anda pegang. Brand story harus mencerminkan kepribadian merek dan misi Anda, menciptakan hubungan emosional dengan pelanggan terhadap produk atau layanan Anda.
Fokuskan brand story pada cara Anda menyelesaikan masalah konsumen dan meningkatkan kualitas hidup mereka, membangun hubungan yang tulus dengan audiens target dan mendorong loyalitas jangka panjang.
Anda perlu menciptakan identitas visual yang kuat untuk memperluas pengenalan merek Anda. Visual tersebut mencakup logo, tipografi, dan palet warna yang konsisten dengan tema merek Anda.
Pastikan elemen-elemen ini tercantum dalam style guide untuk konsistensi di semua platform pemasaran.
Brand strategy perlu terus disesuaikan dan diperbaiki dari waktu ke waktu. Anda perlu menganalisis tanggapan audiens terhadap pesan, visual, dan teknologi Anda secara berkala.
Jika ada yang tidak berhasil, ubah pendekatan Anda hingga sukses. Selain itu, pantau terus posisi pesaing dan sesuaikan strategi Anda untuk mengembangkan identitas merek yang kuat dan unik.
Coca-Cola adalah contoh klasik perusahaan yang sukses membangun merek global yang kuat. Sekitar 94% populasi dunia mengenal logo merah putihnya, bahkan tanpa melihat nama produk.
Strategi mereka mencakup enam poin utama:
Menurut data Statista, Apple memuncaki daftar brand paling berharga dunia dengan nilai $516 triliun. Hal ini dimungkinkan oleh strategi branding Apple yang membangun loyalitas brand dari para penggunanya.
Strategi branding Apple mencakup beberapa poin berikut:
Memahami kompetitor Anda adalah kunci untuk membedakan diri di pasar. Dengan menganalisis mereka, Anda dapat mengenali kekuatan, kelemahan, dan peluang yang bisa dimanfaatkan. Gunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) untuk mengidentifikasi area di mana Anda dapat bersaing atau berinovasi.
Pastikan semua elemen branding Anda, seperti logo, warna, dan pesan, tetap konsisten di semua platform dan materi pemasaran. Ini membantu menciptakan pengalaman yang seragam dan mudah dikenali oleh audiens, yang membangun kepercayaan dan loyalitas. Buat brand guide yang detail untuk memastikan semua tim pemasaran mengerti dan menerapkan elemen-elemen ini dengan konsisten.
Melibatkan audiens dalam strategi branding membantu memperdalam hubungan dan mengumpulkan wawasan penting. Dengarkan feedback dan aktif berinteraksi untuk membangun komunitas yang kuat. Kampanye interaktif, konten yang bisa dibagikan, dan loyalty program dapat meningkatkan keterlibatan audiens secara signifikan.
Strategi merek adalah proses yang berkelanjutan, bukan usaha cepat. Durasi strategi tergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Biasanya, strategi branding berjalan minimal 12 bulan untuk menetapkan dan mencapai sasaran, dengan evaluasi setiap akhir tahun. Strategi jangka panjang bisa berlangsung hingga 3 tahun, dengan evaluasi tahunan.
Software seperti Customer Relationship Management (CRM), sangat berguna untuk memastikan strategi branding Anda berjalan lancar. CRM memungkinkan pelacakan interaksi pelanggan, pengelolaan data, dan otomatisasi kampanye pemasaran yang personal. Dengan demikian, pesan merek Anda tetap konsisten dan relevan, sambil menghemat waktu dan sumber daya.
Tim Insights Impact
Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.
Hubungi kami untuk mendapatkan perbandingan fitur lengkap dari 7 sistem ERP terbaik di Indonesia.