UMKM adalah tulang punggung ekonomi di berbagai negara, memberikan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan memungkinkan kreativitas dan inovasi berkembang. 

Menurut data BPS, jumlah UMKM di Indonesia tahun 2023 adalah sebanyak 64 juta dan jumlahnya terus meningkat setiap tahunnya. Namun, dalam menghadapi tantangan yang semakin besar, perlu menjalankan praktik manajemen yang efektif, termasuk akuntansi yang baik. 

Akuntansi adalah sistem pencatatan, pengukuran, pelaporan, dan analisis transaksi keuangan. Di dalam UMKM, akuntansi bukanlah sekadar kewajiban hukum, tetapi juga alat strategis yang dapat membantu pemilik bisnis dalam berbagai cara. 

Dengan memiliki sistem akuntansi pelaku UMKM dapat mengukur kinerja keuangan, memantau pertumbuhan, sampai dengan mendapat pembiayaan

Akuntansi UMKM adalah? 

Akuntansi UMKM adalah

Akuntansi UMKM adalah suatu sistem pencatatan, pengukuran, pelaporan, dan analisis transaksi keuangan yang dilakukan oleh usaha mikro, kecil, dan menengah. 

UMKM adalah kategori usaha yang memiliki skala operasi dan pendapatan yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan besar. Konsep akuntansi UMKM dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan akuntansi yang sesuai dengan ukuran dan kompleksitas bisnis yang lebih sederhana.

Selain itu, dalam beberapa negara, pemerintah atau lembaga non-pemerintah juga dapat memberikan panduan dan pelatihan kepada UMKM untuk membantu mereka memahami dan menerapkan prinsip akuntansi dengan benar.

Penting untuk diingat bahwa akuntansi UMKM harus sesuai dengan regulasi dan persyaratan perpajakan yang berlaku di wilayah atau negara tempat beroperasi.

Baca Juga: Pengertian Akuntansi adalah, Prinsip, dan 10 Bidangnya

5 langkah dasar untuk memulai akuntansi UMKM

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang 5 langkah dasar untuk memulai akuntansi UMKM yang telah Anda sebutkan:

  1. Buka rekening khusus UMKM

Langkah pertama yang penting adalah membuka rekening bank yang khusus digunakan untuk bisnis Anda. Memisahkan dana pribadi dari dana bisnis, yang akan membantu Anda dalam melacak transaksi bisnis secara lebih efisien.

Rekening bisnis juga memungkinkan Anda untuk menerima pembayaran dari pelanggan dan melakukan pembayaran kepada pemasok dengan mudah.

  1. Lacak pengeluaran Anda

Penting untuk mencatat setiap pengeluaran bisnis Anda. Ini termasuk pembelian bahan baku, biaya operasional, gaji karyawan (jika ada), dan biaya lainnya.

Dengan melacak pengeluaran, Anda dapat mengendalikan anggaran, menghindari pemborosan, dan mengetahui seberapa efisien bisnis Anda.

  1. Kembangkan sistem pembukuan

Buat sistem pembukuan yang sederhana dan terstruktur untuk mencatat semua transaksi keuangan bisnis Anda. Anda dapat menggunakan spreadsheet atau perangkat lunak akuntansi kecil yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

Pastikan Anda mencatat semua pemasukan dan pengeluaran secara teratur. Catat juga nomor faktur, tanggal, dan rincian transaksi untuk memudahkan pelacakan nanti.

  1. Terapkan sistem payroll

Jika Anda memiliki karyawan, pertimbangkan untuk mengimplementasikan sistem penggajian sederhana. Ini termasuk menghitung dan mengelola gaji, menghitung potongan pajak penghasilan, dan memastikan bahwa karyawan Anda dibayar secara tepat waktu.

Sistem penggajian yang baik juga membantu Anda mematuhi peraturan pajak terkait gaji dan tunjangan karyawan.

  1. Hitung pendapatan kotor

Pendapatan kotor adalah jumlah total pemasukan yang diterima dari penjualan produk atau jasa sebelum potongan atau pengeluaran lainnya.

Untuk menghitung pendapatan kotor, Anda perlu mencatat setiap penjualan yang Anda lakukan. Jangan lupa untuk menghitung diskon, pengembalian, atau potongan lainnya yang dapat memengaruhi pendapatan kotor Anda.

Langkah-langkah ini adalah dasar untuk memulai akuntansi UMKM yang baik. Dengan memiliki rekening bisnis terpisah, melacak pengeluaran dan pendapatan dengan teliti, serta mengembangkan sistem pembukuan yang sederhana, Anda dapat memiliki kendali yang lebih baik atas keuangan bisnis Anda. 

Jika diperlukan, Anda juga dapat mempertimbangkan untuk bekerja sama dengan seorang akuntan atau konsultan keuangan untuk memastikan akuntansi bisnis Anda berjalan dengan baik.

Baca Juga: 8 Tahap Siklus Akuntansi: Siklus Perusahaan Jasa & Dagang

Jenis laporan keuangan UMKM

Laporan keuangan UMKM mencakup sejumlah jenis laporan yang membantu pemilik bisnis dan pihak-pihak yang berkepentingan memahami kinerja keuangan perusahaan. Berikut adalah penjelasan singkat tentang beberapa jenis laporan keuangan UMKM yang umumnya disiapkan:

Laporan neraca

Laporan neraca memberikan gambaran tentang aset, liabilitas, dan ekuitas perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. 

Ini mencerminkan posisi keuangan perusahaan, menunjukkan seberapa banyak aset yang dimiliki perusahaan, berapa banyak utang yang dimilikinya, dan selisih antara keduanya yang disebut ekuitas.

Neraca membantu dalam menilai likuiditas perusahaan (seberapa likuid asetnya), kemampuannya membayar utang, dan seberapa besar ekuitas yang dimiliki pemilik.

Akuntansi UMKM: Cara Memulai, Jenis Laporan & Jenis Pajaknya

Laporan laba rugi komprehensif

Laporan laba rugi komprehensif adalah laporan yang mencatat pendapatan dan biaya selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun. Ini memberikan gambaran tentang seberapa baik atau buruk kinerja bisnis selama periode tersebut.

Akuntansi UMKM: Cara Memulai, Jenis Laporan & Jenis Pajaknya

Laporan ini mencakup berbagai unsur seperti pendapatan penjualan, biaya produksi, biaya operasional, dan laba bersih. Selain itu, laporan ini juga bisa mencantumkan unsur lain seperti pendapatan atau kerugian komprehensif, yang mencakup elemen-elemen lain seperti perubahan nilai pasar investasi.

Laporan posisi keuangan

Laporan posisi keuangan adalah istilah lain untuk laporan neraca. Ini memberikan gambaran yang sama tentang aset, liabilitas, dan ekuitas perusahaan pada suatu titik waktu tertentu.

Laporan perubahan ekuitas

Laporan perubahan ekuitas mencatat perubahan dalam ekuitas pemilik selama periode waktu tertentu. Ini mencakup investasi pemilik, pengambilan laba, distribusi dividen, dan perubahan lainnya dalam ekuitas.

Laporan ini membantu pemilik bisnis dan investor memahami bagaimana ekuitas perusahaan berkembang seiring waktu.

Laporan lain dan penjelasan

Selain laporan-laporan di atas, ada laporan keuangan lain yang bisa disiapkan tergantung pada kebutuhan dan persyaratan perusahaan. 

Contoh laporan tambahan termasuk laporan arus kas (Cash Flow Statement), laporan perubahan dalam nilai wajar aset dan liabilitas keuangan (Fair Value Changes in Financial Assets and Liabilities), dan laporan tentang penggunaan dana (Statement of Cash Flows).

Baca Juga: Panduan Laporan Keuangan: 5 Jenis, Fungsi, dan Contohnya

Jenis pajak UMKM

Pengenaan pajak untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia yang dikenal sebagai PPh Final 0,5% adalah salah satu insentif fiskal yang diberikan oleh pemerintah untuk mendorong pertumbuhan UMKM dan mengurangi beban pajak mereka.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 (PP 23/2018), pengusaha dengan peredaran bruto tertentu (UMKM) dengan omzet tidak melebihi Rp4,8 miliar per tahun dikenakan tarif sebesar 0,5%.

PPh Final 0,5% adalah upaya pemerintah Indonesia untuk mendukung pertumbuhan UMKM dan mendorong formalisasi usaha di sektor ini. Namun, penting untuk selalu memahami persyaratan dan ketentuan pajak yang berlaku serta memastikan bahwa UMKM Anda memenuhi syarat untuk insentif ini. 

Baca juga: Aturan Tarif Efektif PPh 21 Terbaru & Contoh Penghitungannya

Manfaat akuntansi UMKM

Akuntansi UMKM memiliki manfaat yang signifikan bagi pemilik usaha dan pemangku kepentingan lainnya. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai manfaat-manfaat akuntansi UMKM yang telah Anda sebutkan:

  1. Mengetahui posisi keuangan perusahaan

Akuntansi UMKM membantu pemilik bisnis untuk memahami dengan jelas posisi keuangan perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. 

Dengan menghasilkan laporan neraca dan laporan posisi keuangan, Anda dapat melihat seberapa banyak aset yang dimiliki perusahaan, berapa banyak utang yang dimilikinya, dan seberapa besar ekuitas yang dimiliki pemilik.

  1. Memberikan informasi yang bermanfaat untuk perencanaan

Akuntansi UMKM memberikan data historis tentang kinerja keuangan perusahaan. Data ini dapat digunakan untuk merumuskan rencana bisnis masa depan, menetapkan target keuangan, dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.

Dengan pemahaman yang kuat tentang bagaimana bisnis berkinerja di masa lalu, Anda dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam merencanakan langkah-langkah strategis ke depan.

  1. Memperjelas neraca perusahaan

Laporan neraca merupakan salah satu alat penting dalam akuntansi UMKM. Ini memberikan gambaran yang jelas tentang aset, liabilitas, dan ekuitas perusahaan pada suatu titik waktu.

Neraca membantu dalam mengukur likuiditas perusahaan dan memahami apakah perusahaan mampu memenuhi kewajiban keuangannya dalam jangka pendek.

  1. Memudahkan penghitungan pajak usaha

Akuntansi UMKM juga membantu dalam perhitungan pajak usaha. Dengan mencatat semua pendapatan dan biaya dengan baik, Anda dapat dengan mudah menghitung laba bersih dan jumlah pajak yang harus dibayarkan.

Ini menghindari masalah dengan otoritas pajak dan memastikan kepatuhan pajak yang tepat waktu.

  1. Memberikan informasi mengenai perkembangan kinerja

Laporan laba rugi komprehensif dan laporan perubahan ekuitas memberikan informasi tentang kinerja keuangan perusahaan selama periode waktu tertentu. Ini mencakup pendapatan, biaya, laba bersih, dan perubahan dalam ekuitas pemilik.

Dengan memantau laporan-laporan ini dari periode ke periode, Anda dapat melihat apakah bisnis Anda berkembang atau mengalami kemunduran, dan mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhinya.

Baca juga: Metode Pencatatan Akuntansi Cash Basis dan Accrual Basis: Apa Perbedaannya?

Kesimpulan

Akuntansi bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi merupakan alat strategis yang dapat membantu pemilik UMKM untuk memahami posisi keuangan mereka, mengambil keputusan yang lebih baik, dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. 

Selain itu, akuntansi yang tepat juga dapat membantu UMKM memenuhi kewajiban pajak dengan benar, menghindari sanksi pajak, dan memaksimalkan keuntungan mereka.

Untuk membantu UMKM menjalankan akuntansi mereka dengan lebih efisien, ada berbagai produk dan aplikasi akuntansi UMKM yang tersedia. Salah satu contohnya adalah impact accounting, sebuah solusi akuntansi yang dirancang khusus untuk UMKM. 

Produk ini memiliki fitur-fitur yang dapat membantu UMKM dalam mencatat transaksi keuangan, menghasilkan laporan keuangan, dan mengelola anggaran dengan mudah. 

  • Melacak pendapatan dan pengeluaran dengan cepat dan akurat.
  • Menghasilkan laporan laba rugi, neraca, dan laporan keuangan lainnya secara otomatis.
  • Memantau kinerja keuangan secara real-time melalui dashboard yang intuitif.
  • Mengelola pajak usaha dan pelaporan pajak dengan lebih efisien.
  • Membuat perencanaan keuangan yang lebih baik untuk pertumbuhan bisnis

Dengan impact accounting, UMKM dapat menghemat waktu dan upaya dalam menjalankan akuntansi mereka, sehingga mereka dapat lebih fokus pada pengembangan bisnis dan mencapai kesuksesan yang lebih besar.
Baca juga: 15 Software Akuntansi Terbaik untuk Usaha, Efisien dan Tepat!

Tim Insights Impact

Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.

Blog
WhatsApp Us